Jokowi Akui Terima Masukan Lockdown

Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Gedung Puri Begawan Kota Bogor (ANTARA)
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa pemerintah sudah menerima usulan sejumlah pihak untuk penerapan 'lockdown'. Namun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro dinilai paling tepat untuk tekan laju kasus COVID-19.
"Pemerintah telah menerima banyak masukan dan tentunya kami menyambut baik setiap masukan baik pribadi, kelompok atau masyarakat, termasuk memberlakukan kembali PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan 'lockdown' mengingat lonjakan kasus positif yang sangat pesat," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (23/6).
Baca Juga:
Libatkan TNI-Polri, Jokowi Targetkan 1 Juta Vaksinasi per Juli
Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan COVID-19 dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, sosial, politik di Indonesia dan juga pengalaman dari negara lain. Sehingga, PPKM Mikro masih menjadi kebijakan paling tepat untuk menghentikan laju penularan COVID-19 hingga ke tingkat desa atau langsung menuju ke akar masalah yaitu komunitas. Alasannya, karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat.
PPKM Mikro diperpanjang mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021 di 34 provinsi di Indonesia. Selain itu Jokowi juga menilai bahwa PPKM Mikro dan "lockdown" memiliki esensi yang sama yaitu membatasi kegiatan masyarakat, untuk itu tidak perlu dipertentangkan.
"Jika PPKM Mikro terimplementasi dengan baik, tindakan-tindakan di lapangan yang terus diperkuat, semestinya laju kasus bisa terkendali," ucap Presiden.

Persoalannya, PPKM Mikro saat ini belum menyeluruh dan masih sporadis di beberapa tempat. Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh pihak mempunyai disiplin yang kuat untuk menghadapi wabah ini.
"Wabah ini masalah yang nyata, penyakit ini tidak mengenal ras maupun diskriminasi, setiap orang tidak peduli apa asal-usulnya, status ekonominya, agamanya maupun suku bangsanya, semuanya dapat terkena. Ini penyakit yang tidak melihat siapa kita," ujar Presiden menegaskan.
Baca Juga:
DPR Janji tak Recoki Jokowi soal Calon Suksesor Hadi Tjahjanto
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 22 Juni 2021, kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 13.668 kasus sehingga total-nya mencapai 2.018.113 kasus. Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 8.375 orang menjadi 1.810.136 orang dan pasien meninggal dunia bertambah 335 orang sehingga total-nya 55.291 orang telah meninggal.
Sedangkan jumlah orang yang sudah menerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Indonesia sampai Selasa (22/6) pukul 12.00 WIB mencapai 23.789.884 orang atau bertambah 524.111 dibanding hari sebelumnya. Sementara, sebagaimana dikutip Antara, jumlah warga yang sudah mendapat suntikan pertama dan kedua atau dosis lengkap adalah sebanyak 12.514.917 orang atau bertambah 194.531 dibanding sehari sebelumnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan

Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau

Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman

Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut

Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
