Pakar Sebut MK Sulit Diskualifikasi Ma'ruf Amin


Diskusi Polemik MNC Trijaya. (MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Pakar hukum Tata Negara, Juanda memprediksi desakan mendiskualifikasi Cawapres, KH Ma'ruf Amin sulit dilakukan. Menurutnya, kontroversi posisi pasangan Jokowi tersebut harusnya terjadi saat pendaftaran di KPU beberapa waktu silam.
"Saya lihat, yang dimaksud BUMN dalam UU 19/2003 dinyatakan bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh penyertaan modalnya dari negara secara langsung. Berdasarkan UU maka BNI Syariah dan BMS benar BUMN. Saya lihat KH Ma'ruf Amin sulit didiskualifikasi secara formal," kata Juanda di diskusi Polemik MNC Trijaya, Menteng, Jakarta, Sabtu (15/6).

Pengajar di Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini menambahkan, dalil kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang diajukan pemohon terlambat karena sudah masuk pada proses sidang.
“Hakim konstitusi kelihatannya melihat PMK (Peraturan Mahkamah Konstitusi) itu tidak objektif, sehingga mengabulkan permohonan pemohon,” ujar Juanda.
Ia menyebutkan, di antara cara pandang hakim dalam proses sidang adalah paradigma hukum kritis dan paradigma hukum positif.
Ketika hakim dan pihak terkait terikat pada asas hukum positif, maka permohonan di luar persidangan tidak bisa digunakan sebagai argumen.
"Di sinilah kemungkinan akan terjadi dissenting opinion (perbedaan pendapat hakim), tapi saya lihat kemarin semuanya menggunakan paradigma keadilan,” katanya. (Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Disebut Langgar Putusan MK, Tetap Lantik Wamen sebagai Komisaris BUMN

Palu Hakim MK Siap Diketuk: Keputusan Krusial Mengenai Uji Formil UU TNI dan UU BUMN Diputus Hari Ini

Iwakum Ajukan Judicial Review, Ketua AJI: Penting Ingatkan Negara soal Kewajiban Lindungi Jurnalis

Sri Mulyani Buka Suara usai Rumahnya Dijarah, Minta Masyarakat Ajukan Judicial Review ke MK

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Prabowo Perintahkan Anak Buahnya Pelajari Putusan MK yang Larang Wakil Menteri Rangkap Jabatan

MK Putuskan Wakil Menteri Tidak Boleh Rangkap Jabatan

Iwakum Hadiri Sidang Perdana Uji Materi UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 di Mahkamah Konstitusi

Iwakum Minta MK Pertegas Pasal Perlindungan Wartawan di UU Pers

Aksi Teatrikal Iwakum depan Gedung MK: Minta Perlindungan Wartawan Dipertegas
