Ogah Resesi, Pemerintah Percepat Penyaluran Anggaran

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 24 Agustus 2020
Ogah Resesi, Pemerintah Percepat Penyaluran Anggaran

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dan para menteri ekonomi. (Foto: ekon.go.id)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah terus mempercepat bakal mempercepat pencairan belanja untuk penanganan COVID-19 serta pemulihan ekonomi nasional (PEN). Percepatan ini, agar pada kuartal III 2020, ekonomi Indonesia dapat kembali ke level positif dan tidak memasuki zona resesi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan, sudah meminta kepada kementerian/lembaga untuk mengalihkan pagu anggaran yang tidak terserap ke pagu belanja yang mendukung peningkatan produktivitas masyarakat.

“Agar perekonomian kita kembali positif, anggaran ini terus didorong, dan kepada kementerian, anggaran yang tidak terserap dialihkan ke program-program yang mendukung produktivitas,” ujarnya.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan PEN ini menjelaskan beberapa program yang akan terus diakselerasi dalam waktu dekat adalah bantuan langsung tunai, seperti bantuan presiden (Banpres) produktif kepada pelaku usaha kecil dan mikro, serta bantuan subsidi gaji kepada pegawai bergaji di bawah Rp5 juta.

Baca Juga:

Hari ini, Pekerja dan Guru Honor Mulai Dapat Tambahan Rp600 Ribu Dari Negara

Saat ini, klaim Airlangga, kondisi ekonomi domestik sudah memasuki tahap pemulihan. Contohnya, sebanyak 36 persen perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan keuntungan yang lebih baik dibanding periode sama pada tahun lalu.

“Jadi artinya beberapa sektor seperti keuangan, komunikasi, informasi, pertanian, perkebunan, masih dalam positif. Apalagi didukung harga komuditas yang membaik, nikel maupun kelapa sawit,"

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi pembiayaan untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 19 Agustus 2020 mencapai Rp174,9 triliun atau 25,1 persen dari pagu sebesar Rp695,2 triliun.

Rinciannya, untuk realisasi anggaran kesehatan Rp7,36 triliun atau 8,4 persen dari pagu Rp 87,55 triliun meliputi insentif kesehatan pusat dan daerah Rp1,86 triliun, santunan kematian tenaga kesehatan yang meninggal Rp21,6 miliar, gugus tugas COVID-19 Rp3,22 triliun, serta insentif bea masuk dan PPN kesehatan Rp2,26 triliun.

Untuk realisasi perlindungan sosial Rp93,18 triliun atau 49,7 persen dari total anggaran sebesar Rp203,91 triliun meliputi PKH Rp26,6 triliun, Kartu Sembako Rp26,3 triliun, dan bantuan sembako Jabodetabek Rp3,4 triliun.

Kemudian bantuan tunai non-Jabodetabek Rp18,6 triliun, Kartu Prakerja Rp5,3 triliun, diskon listrik Rp3,5 triliun, dan BLT Dana Desa Rp9,6 triliun.

Ilustrasi UMKM
Ilustrasi UMKM. (Foto: UMKM)

Selanjutnya untuk anggaran sektoral K/L dan pemda telah terealisasi Rp12,4 triliun atau 13,1 persen dari pagu Rp106,05 triliun yang meliputi program padat karya K/L Rp9,01 triliun, dana insentif daerah pemulihan ekonomi Rp654,9 miliar, DAK fisik Rp328,8 miliar, serta bantuan produktif untuk satu juta usaha mikro Rp2,4 triliun.

Sementara, realisasi insentif usaha adalah Rp17,23 triliun atau 14,3 persen dari pagu Rp120,61 triliun yang meliputi PPh 21 DTP Rp1,35 triliun, pembebasan PPh 22 impor Rp3,36 triliun, pengurangan angsuran PPh 25 Rp6,03 triliun, pengembalian pendahuluan PPN Rp1,29 triliun, dan penurunan tarif PPh Badan Rp5,2 triliun.

Realisasi anggaran dukungan untuk UMKM adalah Rp44,63 triliun atau 37,2 persen dari pagu Rp123,47 triliun yang meliputi penempatan dana pemerintah di bank Rp41,2 triliun, pembiayaan investasi LPDB Rp1 triliun, PPh Final UMKM DTP Rp0,27 triliun, dan subsidi bunga UMKM Rp 2,16 triliun.

Terakhir untuk pembiayaan korporasi dengan anggaran Rp53,57 triliun belum dada yang terealisasi karena dalam proses final dan untuk PMN BUMN untuk penjaminan kredit korporasi padat karya, sudah diluncurkan dan monitor pelaksanaan di perbankan.

Baca Juga:

Indonesia Amankan Pasokan 340 Juta Dosis Vaksin COVID-19

#Pemulihan Ekonomi #Resesi Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Megawati Soekarnoputri mengajarkan Prabowo soal pemulihan ekonomi.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi
Indonesia
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Investor butuh kepastian kebijakan, sementara masyarakat butuh kepastian ekonomi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 20 Maret 2025
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Indonesia
Resesi bak Mimpi Buruk, Ini Dampaknya bagi Negara
Resesi merupakan mimpi buruk bagi negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang.
Frengky Aruan - Sabtu, 04 Januari 2025
Resesi bak Mimpi Buruk, Ini Dampaknya bagi Negara
Indonesia
Ketika Terjadi Resesi, inilah Langkah Ekonomi yang Harus Kamu Lakukan
Resesi memicu tingkat pengangguran tinggi, penurunan pendapatan, dan ketidakpastian keuangan.
Dwi Astarini - Rabu, 06 November 2024
Ketika Terjadi Resesi, inilah Langkah Ekonomi yang Harus Kamu Lakukan
Indonesia
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Manfaatkan Momentum Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
BPS juga tunjukkan Rasio Gini kita lima tahun terakhir stagnan di angka 0,379-0,381
Angga Yudha Pratama - Kamis, 24 Oktober 2024
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Manfaatkan Momentum Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Indikator Resesi Ekonomi AS Makin Kuat, Begini Pengaruh ke Indonesia
apabila permintaan domestik AS melemah, tentu memberikan efek terhadap kinerja ekspor Tanah Air
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 06 Agustus 2024
Indikator Resesi Ekonomi AS Makin Kuat, Begini Pengaruh ke Indonesia
Indonesia
Ekonomi Dunia Tertekan, Target Neraca Perdagangan Turun
Sektor jasa seperti ketenagakerjaan, konstruksi, dan gim online memiliki potensi yang besar pada 2024 dan 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Februari 2024
Ekonomi Dunia Tertekan, Target Neraca Perdagangan Turun
Indonesia
Ekonomi Tiongkok Melemah, Indonesia Bisa Dapat Limpahan Investasi
Kondisi yang terjadi di Singapura, di mana mereka mendapatkan limpahan positif dari pelemahan Hong Kong dan China pada tahun lalu. Dampak positif itu, juga terlihat di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Februari 2024
 Ekonomi Tiongkok Melemah, Indonesia Bisa Dapat Limpahan Investasi
Indonesia
Jepang Resesi, Airlangga Pede Investasi ke Indonesia Malah Naik
Jepang juga menduduki posisi ke-4 sebagai negara asal investasi utama di Indonesia dengan investasi sebesar USD 4,63 miliar pada 2023.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 Februari 2024
Jepang Resesi, Airlangga Pede Investasi ke Indonesia Malah Naik
Indonesia
Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik
Konsumsi akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 Januari 2024
Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik
Bagikan