Obat Sirop Dilarang, Cek Alternatif Lainnya


Kemenkes instruksikan untuk menghentikan sementara mengkonsumsi obat dalam jenis cair atau sirop. (Foto: Freepik/Gpointstudio)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan instruksi untuk menghentikan sementara konsumsi obat dalam jenis cair atau sirop kepada pasien. Pernyataan ini dikemukakan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, dalam konferensi pers melalui Zoom (19/10).
Instruksi Kemenkes tersebut dilakukan sebagai langkah kewaspadaan atas temuan gagal ginjal akut progresif atipikal yang mayoritas menyerang anak-anak di Indonesia. "Berlaku untuk semua obat, bukan hanya parasetamol, yang berbentuk cair atau sirop sementara jangan dikonsumsi dulu," imbau Syahril.
Mengingat hal tersebut, para dokter dan tenaga kesehatan diharapkan memakai alternatif lain untuk menangani pasien. Bila masih ingin memilih obat-obatan medis, kamu bisa menggunakan obat lain yang berupa tablet, melalui anal atau suppositoria, dan melalui injeksi.
Oleh karena itu, para orang tua disarankan untuk tetap tenang agar dapat memberi penanganan dan perhatian yang dibutuhkan. Apabila si kecil mengalami demam, dr. Syahril menganjurkan beberapa langkah tatalaksana yang bisa dilakukan untuk menurunkan panas.
Baca juga:
Kata Pakar tentang Pengaruh Dietilen Glikol dan Etilen Glikol pada Kasus Gagal Ginjal

1. Kompres Air Hangat
Kompres bagian dahi dengan lap basah menggunakan air hangat sebagai salah satu cara menurunkan panas. Jika suhu tubuhnya tinggi, kamu juga bisa mengompres bagian leher, ketiak, atau pangkal paha. Pastikan kamu tidak memakai air dingin.
2. Mandi dengan air hangat
Selain mengompres bagian dahi, kamu juga bisa menggunakan lap atau mandi menggunakan air hangat yang suhunya suam-suam kuku. Sebaiknya hindari mandi menggunakan air dingin karena bisa membuat tubuh menggigil dan meningkatkan suhu tubuhnya.
Baca juga:
Penggunaan Parasetamol Jangka Panjang Berpotensi Tingkatkan Tekanan Darah

3. Minum cukup
Mencegah dari dehidrasi akibat demam, pastikan kamu memenuhi asupan cairan. Untuk bayi, dapat diberikan ASI atau susu formula dalam jumlah yang cukup. Ini karena tubuh bayi akan lebih banyak mengeluarkan cairan melalui keringat dan urine saat mengalami demam.
4. Pakai baju tipis
Bila mengenakan pakaian yang berlapis atau tebal, panas tubuh akan terkurung di dalam pakaian dan membuat demam lebih sulit reda. Sebaiknya, pilihlah baju yang tidak terlalu tebal, tetapi tetap nyaman bila digunakan.
5. Jaga suhu kamar
Cara menurunkan panas selanjutnya adalah usahakan untuk menjaga suhu ruangan atau kamar tetap sejuk. Jika suhu kamarnya panas, kamu bisa menggunakan penyejuk udara atau kipas angin dengan kecepatan rendah, tetapi jangan diarahkan langsung, ya.
Jika demam belum juga mereda dalam waktu 3–4 hari meski telah melakukan berbagai cara menurunkan panas di atas, kamu masih bisa memberikan obat pereda demam, seperti parasetamol dalam bentuk puyer atau tablet. Pastikan kamu mengikuti anjuran pemakaian yang tertera di kemasan dan segeralah periksakan ke dokter. (dgs)
Baca juga:
Sebabkan Gagal Ginjal, ini Bahaya Obat Batuk Berkandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

Cegah Gagal Ginjal Anak, Disdik DKI Inspeksi Rutin Penjualan Makanan di Sekolah
DPR Soroti Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak yang Makin Meningkat

Kebiasaan Mengonsumsi Garam Beresiko Terkena Gagal Ginjal

Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda

Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut

Kasus Ginjal Akut, Ahli Sebut Tak Ada Hasil Autopsi Kematian karena Sirop Paracetamol

Mensos: Tidak Ada Alokasi Anggaran untuk Santunan Korban Gagal Ginjal Akut

Bareskrim Kembali Periksa BPOM Soal Kasus Gagal Ginjal

Pasien Gagal Ginjal Rentan Terkena Anemia
