Reaksi Berbahaya Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Pemicu Gagal Ginjal Akut


Ketika masuk ke tubuh, senyawa ini mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid. (Foto: Unsplash/Louis Eeed)
KASUS kematian anak akibat gagal ginjal menjadi perhatian dunia. Demikian pula di Indonesia. Menurut pakar dari Universitas Padjajaran, kasus gagal ginjal akut ini mula-mula dilaporkan di Gambia, Afrika Barat. Di negeri ini, puluhan anak meninggal dunia diduga setelah mengonsumsi kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol yang terkandung dalam obat parasetamol cair yang diimpor dari India.
Seberapa bahayakah dua senyawa tersebut?
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Prof. apt. Muchtaridi, PhD, menjelaskan, dietilen glikol dan etilen glikol merupakan senyawa pelarut obat parasetamol yang memiliki rasa manis dan mudah larut. Dua hal ini menjadikan dua senyawa ini dipilih sebagai bahan pelarut obat parasetamol dibandingkan pelarut lain seperti gliserol yang memiliki rasa kurang enak.
“Masalahnya, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim,” kata Prof. Muchtaridi, Rabu (19/10/2022).
Ketika masuk ke tubuh, senyawa ini mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid. Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda. Kemudian glikol adehid beroksidasi menjadi asam glikol oksalat, lalu menjadi asam oksalat. Asam oksalat inilah yang memicu pembentukan batu ginjal.
Baca juga:
Sebabkan Gagal Ginjal, ini Bahaya Obat Batuk Berkandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol

Lebih lanjut Prof. Muchtaridi memaparkan, asam oksalat jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam.
“Asam oksalat kelarutannya kecil. Kalau ketemu kalsium akan terbentuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal, akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal,” terangnya.
Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan parah. Tidak hanya memapar di ginjal, efeknya juga bisa lari ke jantung dan juga bisa memicu kematian yang cepat.
“Yang paling berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya. Contohnya seperti di Gambia,” imbuhnya.
Karena efek sampingnya yang berbahaya, dietilen glikol dan etilen glikol sebenarnya sudah dilarang ketat penggunaannya dalam obat oleh Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938. Namun, pada 1998, India mencatat muncul kasus 150 anak meninggal dengan penyakit yang sama dalam lima tahun terakhir. Setelah diinvestigasi, 26 kasus dinyatakan positif karena dietilen glikol yang terkandung dalam obat flu.
Baca juga:
Penggunaan Parasetamol Jangka Panjang Berpotensi Tingkatkan Tekanan Darah

Prof. Muchtaridi mengungkap, oknum produsen farmasi “nakal” masih menggunakan dua senyawa ini karena mudah diproduksi dan murah dibandingkan pelarut-pelarut lainnya.
Bagaimana di Indonesia? Prof. Muchtaridi mengatakan, kematian akibat gagal ginjal akut misterius di Indonesia masih perlu ditelusuri lebih lanjut apakah karena dua senyawa tersebut atau bukan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa obat yang menyebabkan kematian di Gambia tidak terdaftar di Indonesia. Meski demikian, Prof. Muchtaridi menegaskan bahwa parasetamol merupakan analgesik paling aman untuk demam.
“Ada analgesik lain, contohnya ibuprofen. Ketika demamnya tinggi dan terindikasi demam berdarah di mana sel darahnya terganggu, minum ibuprofen justru akan memperparah. Yang paling aman justru parasetamol,” paparnya.
Prof. Muchtaridi menyarankan masyarakat yang ingin menghindari dahulu penggunaan parasetamol sirup agar mengonsumsi parasetamol berbentuk tablet. Sementara untuk anak-anak disarankan menggunakan puyer karena dinilai lebih manjur untuk dikonsumsi.
“Kalau anak-anak susah makan puyer, bisa dicampur dengan air yang bisa diperoleh di apotek. Itu kalau masih takut akan parasetamol sirup,” tutup Muchtaridi. (Imanha/Jawa Barat)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

Cegah Gagal Ginjal Anak, Disdik DKI Inspeksi Rutin Penjualan Makanan di Sekolah
DPR Soroti Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak yang Makin Meningkat

Kebiasaan Mengonsumsi Garam Beresiko Terkena Gagal Ginjal

Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda

Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut

Kasus Ginjal Akut, Ahli Sebut Tak Ada Hasil Autopsi Kematian karena Sirop Paracetamol

Mensos: Tidak Ada Alokasi Anggaran untuk Santunan Korban Gagal Ginjal Akut

Bareskrim Kembali Periksa BPOM Soal Kasus Gagal Ginjal

Pasien Gagal Ginjal Rentan Terkena Anemia
