Kesehatan

Sebabkan Gagal Ginjal, ini Bahaya Obat Batuk Berkandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol

Andrew FrancoisAndrew Francois - Minggu, 16 Oktober 2022
Sebabkan Gagal Ginjal, ini Bahaya Obat Batuk Berkandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol

Perhatikan kandungan pada obat batuk sirup sebelum mengonsumsi. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Ukuran:
14
Audio:

SETELAH mencuatnya puluhan kasus gangguan ginjal akut misterius yang ditemukan di Gambia, Afrika Barat, Sabtu (15/10), dua kandungan dalam produk obat batuk sirup anak maupun dewasa dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (Badan POM RI). Kedua kandungan tersebut ialah dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Badan POM, dikutip berbagai sumber, menegaskan empat produk obat batuk yang mengandung kedua kandungan itu, memicu gagal ginjal akut pada 70 anak di Gambia, tidak terdaftar di Indonesia. Meski tak terdaftar, larangan tersebut tetap dibuat untuk mencegah terjadinya peredaran kelak atas produk obat batuk sirup dewasa dan anak yang mengandung kedua bahan berbahaya itu. Pelarangan itu akan menjadi persyaratan pada saat registrasi, bahwa seluruh obat yang menggunakan DEG dan EG tidak boleh beredar di Indonesia.

Baca juga:

BPOM Awasi Ketat Peredaran Obat Batuk Sirup Anak

Mengandung senyawa yang biasa dipakai di produk otomotif. (Foto: Unsplash/Vedrana Filipovic)

Analisis laboratorium yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa produk obat batuk sirup di Gambia itu mengandung DEG dan EG dalam jumlah dosis yang melebihi batas aman, sehingga bisa menjadi racun dan menyebabkan cidera ginjal akut.

Adapun kedua bahan itu memang merupakan senyawa yang cukup berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia. Pasalnya, DEG dan EG adalah salah dua senyawa yang sering digunakan untuk kebutuhan otomotif, seperti minyak rem, kosmetik, dan pelumas.

Laman Aido Health mengungkapkan, besar kemungkinan dua senyawa itu masuk ke dalam obat batuk sirup karena menyerupai propylene glicol. Senyawa itu merupakan pelarut yang biasa digunakan di dalam obat batuk. Wadah penyimpanan kedua zat itu juga serupa, sehingga mungkin terjadi kekeliruan pada saat memasukkan campuran zat saat produksi.

Efek DEG pada manusia memang sangat berbahaya, sebab setelah masuk ke dalam tubuh, senyawa itu cepat diserap di lambung. Setelah diserap, DEG akan berubah menjadi senyawa beracun, dan dapat berpengaruh buruk terhadap sistem tubuh, hingga menyebabkan gagal ginjal dan kematian.

Baca juga:

Obat Batuk Sebabkan Puluhan Anak Meninggal di Gambia, BPOM Awasi Peredaran

Gejalanya mulai dari sakit kepala hingga gagal ginjal. (Foto: Unsplash/Rex Pickar)

Gejala awal setelah mengonsumsi obat dengan kandungan DEG dan EG, adalah penurunan kesadaran, pusing, sakit kepala, mengantuk, gelisah, mual, dan muntah. Biasanya, efek samping itu baru terasa sekira 3-12 jam setelah obat dikonsumsi.

Efek selanjutnya bisa jadi lebih parah, seperti menyerang jantung dalam kurun waktu 12-24 jam setelah obat dikonsumsi. Jantung akan berdetak lebih cepat, iramanya juga tak beraturan, dan itu karena adanya penumpukan racun di dalam darah yang menyebabkan laju pernapasan lebih cepat.

Setelah itu, dalam kurun waktu 24-72 jam setelah obat dikonsumsi, efek lain yang lebih parah bisa timbul. Misalnya, gagal ginjal akut karena penumpukan racun di dalam darah, sehingga penyerapan cairan dan produksi urin terhambat. Pada beberapa kasus, racun itu bisa menyebabkan kehilangan kesadaran, koma, sesak napas, gagal jantung, hingga kegagalan organ vital lain. (waf)

Baca juga:

Obat Tepat Redakan Batuk-Pilek pada Anak

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan