Obat Antidepresan Generik Bantu Kurangi Keparahan COVID-19


Antidepresan tidak menyembuhkan COVID-19. (Foto: Pixabay/fernandozhiminaicela)
ANTIDEPRESAN generik yang tersedia secara umum dapat mengurangi risiko penyakit COVID-19 yang parah hingga hampir sepertiga pada orang yang berisiko tinggi. Demikian para peneliti mempublikasikan hasil percobaan mereka pada Rabu (27/10).
Sebuah uji coba di antara sekitar 1.500 pasien di Brasil menunjukkan, mereka yang menggunakan obat yang dikenal sebagai fluvoxamine itu, cenderung tidak berkembang menjadi penyakit parah dan memerlukan rawat inap.
Baca Juga:

Obat tersebut dijual dengan merek Luvox dan merupakan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) yang paling sering digunakan untuk mengobati gangguan obsesif kompulsif (OCD) dan depresi.
Namun, obat itu juga dapat mempengaruhi peradangan, kata Dr. Angela Reiersen, seorang profesor psikiatri di Universitas Washington di St. Louis, AS yang mengerjakan penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam The Lancet Global Health.
"Fluvoxamine dapat mengurangi produksi molekul inflamasi yang disebut sitokin, yang dapat dipicu oleh infeksi SARS-CoV-2," kata Reiersen dalam sebuah pernyataan yang diberitakan CNN. Obat ini juga dapat mengurangi trombosit darah, yang dapat memengaruhi efek pembekuan dari infeksi virus corona.
Reierson dan rekan memberi 100 mg fluvoxamine dua kali sehari selama 10 hari pada 741 sukarelawan pasien COVID-19. Sementara, sementara 756 sukarelawan mendapat plasebo.
Baca Juga:

Di antara pasien yang mendapat fluvoxamine, 79 orang atau sekitar 11 persen, membutuhkan perawatan di UGD atau kamar rumah sakit dibandingkan dengan hampir 16 persen dari mereka yang diberi plasebo. Itu adalah penurunan 5 persen dalam risiko absolut dan penurunan 32 persen dalam risiko relatif.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat apakah obat itu dapat ditambahkan ke perawatan yang diberikan kepada pasien virus corona. Adapun harga obat generik ini sangat terjangkau.
Ini bukan obat COVID-19, tetapi jika obat itu dapat membantu pasien keluar dari rumah sakit, akan sangat berguna.
“Mengingat keamanan fluvoxamine, tolerabilitas, kemudahan penggunaan, biaya rendah, dan ketersediaan luas, temuan ini dapat memengaruhi pedoman nasional dan internasional tentang manajemen klinis COVID-19,” para peneliti tersebut menyimpulkan.
Baca Juga:
Kandungan Makanan ini Dipercaya dapat Meredam Gangguan Kecemasan

Obat sejenis, Prozac atau fluoxetine, juga murah dan bahkan tersedia lebih luas, dan para peneliti mengatakan obat ini harus dipelajari untuk melihat apakah juga bisa membantu.
"Sekarang penting untuk menentukan apakah ada efek yang sama dan apakah obat ini dapat sama-sama digunakan untuk COVID-19," tulis mereka.
Itu bukan studi yang sempurna, kata mereka. Itu dilakukan di Brasil, dan pasien memiliki tingkat rawat inap yang lebih tinggi daripada pasien COVID-19 dalam uji klinis lain.
“Tidak ada standar perawatan yang ada untuk pengobatan dini COVID-19 dan berbagai kelompok advokasi mempromosikan intervensi yang berbeda. Termasuk beberapa dari yang dievaluasi dalam uji coba ini dan kami sebelumnya," mereka menjelaskan.
"Selain itu, ada sedikit perkembangan pemahaman tentang siapa yang paling berisiko terkena penyakit ini karena beberapa pasien dengan banyak faktor risiko dapat pulih dengan cepat. Sedangkan beberapa pasien lain dengan faktor risiko yang kurang mungkin tidak," tulis mereka. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
