Nyadran, Tradisi Bakti pada Leluhur Jelang Ramadan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 19 Mei 2017
Nyadran, Tradisi Bakti pada Leluhur Jelang Ramadan

Tradisi Nyadran warga Dusun Sidorejo, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah (Foto: Antara Foto/Mohammad Ayudha)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Tradisi mendoakan para leluhur masih dilakukan masyarakat Jawa hingga kini, terkhusus Jawa Tengah. Dikenal dengan Upacara Nyadran, tradisi ini merupakan wujud bakti terhadap para pendahulu. Selain itu, Nyadran juga menyimbolkan keyakinan adanya hubungan antara leluhur, sesama, dan Yang Maha Kuasa dalam segala sesuatu. "Nyadran" sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu sraddha, yang artinya keyakinan.

Pelaksanaan upacara biasanya dilakukan dua minggu sebelum bulan Ramadan. Tak hanya oleh warga pedesaan, tetapi juga para penduduk kota, terutama mereka yang dididik dalam adat Jawa yang kental. Namun, para penduduk kota tidak melakukannya di daerah domisili mereka, tetapi desa asal mereka.

"Biasanya upacara ini dilakukan masyarakat Jawa di pedesaan. Tapi dua minggu sebelum Ramadan, warga Jawa yang tinggal di kota akan pulang kampung untuk melakukan upacara ini," ujar Prapto Yuwono, dosen prodi Jawa, Universitas Indonesia.

Warga Jawa yang bermukim di perkotaan pulang ke desa lantaran mereka percaya bahwa dua minggu menjelang Ramadan, para roh dari keluarga inti akan pulang ke makam. Maka dari itu, membersihkan makam leluhur menjadi aktivitas wajib yang mengawali rangkaian upacara ini. Kemudian, mereka berdoa bagi orang tua atau pun leluhur di makam tersebut.

Acara ditutup dengan makan bersama (kenduri), di mana para warga akan saling bertukar makanan. Itulah tujuan penting lainnya dari ritual Nyadran atau Sadranan ini, yaitu ajang silaturahmi keluarga dan sesama. Berbagai latar belakang sosial, budaya, dan agama berbaur dalam kegiatan ini.

Upacara Nyadran tidak selalu sama di berbagai daerah, tetapi intinya tetap sama. Di beberapa desa, Sadranan dimulai dengan arak-arakan seluruh penduduk desa. Mereka membawa tenong berisi aneka masakan, jajanan tradisional, serta buah-buahan, menuju makam leluhur. Setelah didoakan sesepuh adat setempat, para warga pun memakannya bersama-sama.

Setelah Sadranan, biasanya tidak ada lagi upacara yang dilakukan. Upacara ini dilakukan selama satu hari saja dan masyarakat yang bermukim di desa akan kembali ke kota.

Baca juga artikel Tradisi Unik Untuk Memperingati Isra Mi'raj.

#Tradisi Nyadran #Budaya Jawa #Jawa Tengah #Tradisi Unik #Ramadan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Penurunan APBD tahun ini disebabkan dampak pemangkasan transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat, memaksa pemkot dan DPRD menyesuaikan anggaran menyeluruh.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Indonesia
Pemprov Jateng Kembalikan Kebijakan 6 Hari Sekolah Jadi Polemik, Wagub Taj Yasin: masih Dikaji
Pemberlakuan lagi enam hari sekolah di Jateng banyak ditolak. Ketidaksetujuan masuk melalui kanal medsos aduan Pemprov Jateng.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Pemprov Jateng Kembalikan Kebijakan 6 Hari Sekolah Jadi Polemik, Wagub Taj Yasin: masih Dikaji
Indonesia
Air Hujan di Solo Terkontaminasi Microplastik, Bahayakan Kesehatan
Temuan ini didominasi mikroplastik jenis fiber (serat) dan sebagian kecil film/filamen.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
Air Hujan di Solo Terkontaminasi Microplastik, Bahayakan Kesehatan
Indonesia
UMP dan UMSP Jateng 2026 Ditetapkan 8 Desember
Rancangan peraturan pemerintah (RPP) dari Kementerian Ketenagakerjaan masih dalam tahapan uji publik.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
UMP dan UMSP Jateng 2026 Ditetapkan 8 Desember
Indonesia
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Bayi dalam kondisi telanjang terbungkus kain atau jarik dengan tali pusar yang sudah terpotong, tapi belum steril.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
ShowBiz
Film 'Sampai Titik Terakhirmu', Drama Romantis Bikin Penonton Menangis
Film besutan sutradara Dinna Jasanti ini diperankan Arbani Yasiz dan Mawar de Jongh sebagai Albi dan Shella.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Film 'Sampai Titik Terakhirmu', Drama Romantis Bikin Penonton Menangis
Indonesia
11 Orang Masih Hilang di Lokasi Longsor Cilacap, Tim SAR Gabungan Perluas Lokasi Pencarian dan Andalkan Anjing Pelacak
Baru sembilan korban ditemukan dan seluruhnya teridentifikasi oleh Tim DVI.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
11 Orang Masih Hilang di Lokasi Longsor Cilacap, Tim SAR Gabungan Perluas Lokasi Pencarian dan Andalkan Anjing Pelacak
Indonesia
Longsor Susulan Berpotensi Terjadi di Cilacap, 28 Keluarga Terpaksa Harus Direlokasi
Hujan deras yang mengguyur Cilacap memicu longsor dan menimbun belasan rumah warga.
Frengky Aruan - Jumat, 14 November 2025
Longsor Susulan Berpotensi Terjadi di Cilacap, 28 Keluarga Terpaksa Harus Direlokasi
Indonesia
Viral, Orang Menangis Malam Hari Pakai Toa Masjid Bikin Warga Kampung Terganggu
Kejadian tersebut mengganggu warga sekitar masjid yang sedang tidur. Keluhan warga tersebut terekam dalam video.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Viral, Orang Menangis Malam Hari Pakai Toa Masjid Bikin Warga Kampung Terganggu
Indonesia
Banyak Pabrik Relokasi ke Jateng, Menperin Bilang Asal Tetap di NKRI
Tercatat 27 pabrik baru akan dibuka di Jawa Tengah pada sektor garmen dan industri alas kaki (footwear).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
Banyak Pabrik Relokasi ke Jateng, Menperin Bilang Asal Tetap di NKRI
Bagikan