Nonton Drakor Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 08 September 2020
Nonton Drakor Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Ternyata enggak cuma bikin baper. (Foto: AsianWiki)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DRAKOR atau drama Korea ramai ditonton semenjak masa pandemi COVID-19. Di kalangan anak muda, drakor punya cerita yang menarik dan juga menghibur. Menariknya, drakor ternyata juga membawa banyak manfaat bagi kesehatan mental, lho.

Drakor memang jadi hiburan yang cocok di sela-sela kesibukan, mulai dari remaja hingga dewasa. Mengutip laman Alodokter, berikut lima manfaat menonton drakor untuk kesehatan fisik dan mentalmu.

Baca juga:

Ulang Tahun Kelima, DAY6 Rayakan bersama Penggemar

1. Mengurangi kecemasan

Tubuhmu cenderung lebih rileks. (Foto: Unsplash/Alex Suprun)
Tubuhmu cenderung lebih rileks. (Foto: Unsplash/Alex Suprun)

Ketika cemas, jantung seseorang cenderung berdebar kencang dan sulit konsentrasi. Nah, salah satu cara untuk mengatasi rasa cemas tersebut adalah dengan melakukan relaksasi. Ada beragam bentuk relaksasi yang bisa kamu lakukan, salah satunya menonton televisi atau tayangan hiburan, seperti drakor.

Bahkan, ada studi yang menunjukkan bahwa menonton film atau drama bisa membuat orang yang akan menjalani tindakan medis tertentu cenderung merasa lebih tenang dan tidak merasa cemas. Hal ini menunjukkan bahwa drakor dapat dijadikan hiburan yang membuat kamu lebih rileks.

2. Meredakan stres

Ketika menonton drakor, suasana hati jadi lebih baik. (Foto: Unsplash/JESHOOTS.COM)
Ketika menonton drakor, suasana hati jadi lebih baik. (Foto: Unsplash/JESHOOTS.COM)

Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Jika sudah berlebihan, cobalah untuk beristirahat sejenak. Di sela waktu tersebut, kamu bisa mengurangi stres dengan menonton drakor. Saat menonton hiburan, tubuh akan melepaskan hormon dopamin dan endorfin. Kedua hormon tersebut membuat suasana hati menjadi lebih baik, sehingga stres pun berkurang.

Baca juga:

Jet Li Kesulitan Tidak Berantem di 'Mulan'

3. Meringankan masalah psikologis

Pilih genre drakor yang pas. (Foto: Unsplash/Aneta Pawlik)
Pilih genre drakor yang pas. (Foto: Unsplash/Aneta Pawlik)

Menonton film bahkan digunakan sebagai metode terapi tambahan untuk membantu orang yang mengalami masalah psikologis, seperti gangguan cemas, depresi, gangguan panik, hingga trauma. Akan tetapi, perhatikan pula jenis drama Korea yang kamu tonton. Agar tidak membuat kamu semakin gelisah atau sedih, pilihlah drama Korea yang memiliki unsur komedia agar bisa membuat lupas tertawa lepas.

4. Membangun rasa percaya diri

Percaya bahwa kamu bisa melakukannya. (Foto: Unsplash/Fernando Brasil)
Percaya bahwa kamu bisa melakukannya. (Foto: Unsplash/Fernando Brasil)

Kamu merasa kurang percaya diri saat berbicara di depan umum atau bertemu orang baru? Cobalah menonton drakor atau film dengan tokoh yang punya masalah serupa dengan kamu. Ketika melihat karakter tersebut berjuang menangani masalah yang dialami dan berhasil mengatasinya, secara tidak langsung akan memotivasimu untuk melakukan hal yang sama. Dia saja bisa, mengapa saya tidak?

5. Menjadi lebih sadar akan kesehatan mental

Dapat dijadikan sebagai media untuk mengedukasi masyarakat. (Foto: Unsplash/Victoria Heath)
Dapat dijadikan sebagai media untuk mengedukasi masyarakat. (Foto: Unsplash/Victoria Heath)

Drakor dapat dijadikan media untuk mengedukasi masyarakat luas tentang kesehatan mental. Hal ini dipicu oleh banyaknya drakor yang mengangkat cerita tentang penderita gangguan mental dan bagaimana penderita tersebut mengatasi kondisi yang dialaminya. (and)

Baca juga:

Bukan Cuma Drakor, 5 Film Klasik Korea ini Juga Bikin Baper

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan