Nikmati Proses, Kunci Hadapi Quarter Life Crisis

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 15 Januari 2022
Nikmati Proses, Kunci Hadapi Quarter Life Crisis

Adriana Dewi Riani dalam sesi webinar. (Foto: screenshot)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DI umur 20 sampai 30-an, kamu mungkin lagi merasakan yang namanya jenuh karena pekerjaan, pasangan hidup, finansial, overthinking, sampai memikirkan masa depan. Hampir semua orang pasti pernah mengalami fase quarter life crisis, terlebih mereka yang harus hidup mandiri dan tinggal jauh dari orang tua.

Di usia tersebut banyak perubahan terjadi akibat peralihan dari masa remaja menuju kehidupan dewasa yang sesungguhnya. Kamu tidak bisa lagi bergantung pada orang tua maupun teman-teman terdekat karena semua keputusan dalam hidup yang diambil harus berdasarkan diri sendiri.

Psikolog Klinis Dewasa Adriana Dewi Riani, M.Psi mengatakan, ada beberapa tanda yang bisa seseorang mengalami fase quarter life crisis, yakni kehilangan arah dalam aspek hidup, mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, kurang motivasi, merasa bingung, dan merasa takut tertinggal dari orang lain.

Baca juga:

Cara Menghindari Jerat Quarter Life Crisis

Nikmati Proses, Kunci Hadapi Quarter Life Crisis
Apa yang diunggah di media sosial kebanyakan sisi positif orang lain. (Foto: Unsplash/Azlan Baharudin)

“Sebenarnya masa kini adalah sesuatu yang bisa kita kendalikan. Kita tidak tahu kan bagaimana besok itu seperti apa. Jadi tergantung sama diri sendiri, kita mau fokusnya kemana nih? Jadi fokus sama apa yang bisa kendalikan, yakni mindset kita sendiri,” kata Adriana dalam webinar Quarter Life Crisis Sebuah Fase Dalam Kehidupan Gen Z, Sabtu (15/1).

Alumni Universitas Katolik Atma Jaya ini juga menekankan bahwa kunci menghadapi quarter life crisis adalah menikmati proses. Setiap orang tentu punya trek atau jalannya masing-masing, jadi tetap fokus ke diri sendiri, bukan perjalanan orang lain.

Baca juga:

Sekadar Bingung Berbebeda dengan Quarter-life Crisis

Nikmati Proses, Kunci Hadapi Quarter Life Crisis

Nikmati proses dalam setiap rintangan. (Foto: Unsplash/Eli DeFaria)

Salah satu faktor yang membuat krisis seseorang bertambah adalah media sosial. Ketika melihat status, foto, video, atau story orang lain, sering kali kita merasa hidup mereka satu langkah lebih maju dibandingkan kita. Alhasil, muncul rasa iri dan insecure yang akhirnya berdampak pada psikis seseorang.

“Apa yang ditampilkan di media sosial itu pasti yang sifatnya bagus dan positif. Demi kesehatan mental, enggak masalah kalau kamu ingin unfollow, mute, atau bahkan block orang lain. Jangan takut dibilang seperti anak kecil. Media sosial juga punya kamu, dan kamu sendiri yang tahu apa yang kamu lakukan,” kata Adriana.

“Ketika kita sedang jenuh, ingat kenapa kita dulu ingin memulainya. Cari juga motivasi biar bikin lebih semangat, misalnya nonton film,” tutupnya. (and)

Baca juga:

Tanda Kamu Sedang Mengalami Quarter-life Crisis

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Bagikan