New York City Membuka Lockdownnya


New York sudah mengangkat lockdown denga berbagai kondisi. (Foto: Unsplash/Luca Bravo)
KOTA New York mencapai tonggak penting dalam perang melawan COVID-19 minggu ini. Tidak ada kematian baru untuk pertama kalinya sejak Maret, menurut data kota itu.
Departemen Kesehatan dan Kebersihan mencatat tidak ada kasus kematian baru yang dikonfirmasi pada tanggal 4 Juni, setelah yang pertama kali terjadi sejak tanggal 14 Maret. Kematian terkait COVID-19 pertama di kota itu terjadi pada tanggal 11 Maret. Puncaknya terjadi pada bulan April, di saat kota tersebut mencatat 590 kematian dalam satu hari.
Baca juga:

"Dalam menghadapi tantangan yang luar biasa, warga New York telah melampaui dan menjaga keamanan satu sama lain selama krisis," kata juru bicara Balai Kota kepada The New York Post. Ia juga menambahkan kalau mereka akan terus melakukan semua untuk membuka kembali dengan aman tanpa melupakan kemajuan yang telah diraih.
Sementara tonggak sejarah itu tentu saja perlu dirayakan. New York telah menjadi negara yang paling parah terdampak saat virus datang dan membuatnya menjadi episentrum. Daily News mencatat tiga kematian pada tanggal 3 Juni memiliki kemungkinan berhubungan dengan COVID-19.
Secara total, kota ini telah mencatat lebih dari 16.900 kematian. Sebanyak 4.760 kematian lainnya kemungkinan disebabkan oleh virus corona namun tidak terkonfirmasi di laboratorium.
Baca juga:
Afrika Selatan Ditutup untuk Pelancong Internasional Hingga Februari 2021

Pada hari Rabu minggu lalu, berdasarkan data, kota itu mencatat 27 kasus virus baru yang terkonfirmasi. Menurut Departemen Kesehatan negara bagian New York, secara keseluruhan telah mencatat lebih dari 375 ribu kasus COVID-19 yang terkonfirmasi. Lebih dari 200 ribu di antaranya terjadi di kota New York.
Angka-angka itu muncul ketika kota New York City bersiap memasuki tahap 1 dari rencana pembukaan kembali negara bagian pada tanggal 8 Juni. Hal ini akan membuat kota itu akan kembali hidup. Jika itu berjalan dengan baik, kota akan diizinkan untuk memasuki fase 2, di mana makan di restoran diizinkan bersama dengan pembukaan kembali layanan seperti salon rambut dan kuku.
Bagian utara New York telah memenuhi kriteria untuk memasuki fase 2. Kota dan negara mungkin perlahan-lahan dibuka kembali. Namun masker wajah masih harus dikenakan di ruang ramai, seperti kereta bawah tanah, ketika jarak sosial tidak memungkinkan. (lgi)
Baca juga:
Atlet Internasional Boleh Masuk AS Untuk Ikut Event Olahraga
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Pelaku Penembakan di Manhattan Tinggalkan Surat Bunuh Diri, Ngaku Menderita CTE dan Minta Otaknya Diteliti

Penembakan di Gedung Perkantoran New York City, 4 Korban Tewas

Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta

Zohran Mamdani Klaim Kemenangan dalam Pemilihan Pendahuluan Wali Kota NYC dari dari Partai Demokrat, Cuomo Akui Kekalahan

Zohran Mamdani Menangi Pemilihan Pendahuluan Wali Kota New York, Berpeluang Jadi Wali Kota Muslim Pertama di Kota Tersebut

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
