Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
Walikota New York terpilih Zohran Mamdani.(foto: Instagram Zohram Mamdani)
MERAHPUTIH.COM - ZOHRAN Mamdani, politikus muda berusia 34 tahun, mencetak sejarah sebagai wali kota muslim pertama yang memimpin New York City, kota terbesar di Amerika Serikat. Ia akan menjadi Wali Kota Ke-111 New York. Kemenangannya diumumkan pada Selasa (4/11) waktu setempat, setelah ia mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo dalam persaingan sengit yang menarik perhatian dunia.
Kemenangan Mamdani dirayakan luas oleh para pendukungnya yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya komunitas progresif dan minoritas yang selama ini menjadi basis utamanya.
Zohran Kwame Mamdani lahir pada 18 Oktober 1991 di Kampala, Uganda, sebagai anak tunggal dari pasangan akademisi terkemuka Mahmood Mamdani dan sutradara film internasional Mira Nair.
Ia diberi nama tengah 'Kwame' sebagai penghormatan terhadap Kwame Nkrumah, presiden pertama Ghana. Latar belakang keluarga Mamdani mencerminkan keberagaman identitas Asia Selatan dan Afrika Timur. Sang ayah berasal dari komunitas muslim Gujarati yang tumbuh di Uganda, sedangkan ibunya ialah Hindu Punjabi kelahiran India yang dibesarkan di Odisha.
Baca juga:
Masa kecil Mamdani dihabiskan berpindah antarnegara. Setelah tinggal di Kampala hingga usia lima tahun, ia kemudian menetap di Cape Town, Afrika Selatan, mengikuti tugas ayahnya sebagai pengajar kajian Afrika di University of Cape Town. Saat berusia tujuh tahun, keluarga mereka pindah ke New York City, dan menetap di kawasan Morningside Heights.
Mamdani menempuh pendidikan dasar di Bank Street School for Children, lalu melanjutkan ke Bronx High School of Science, tempat ia ikut mendirikan tim kriket sekolah dan aktif dalam kegiatan siswa. Minatnya pada isu keadilan sosial sudah terlihat sejak muda.
Dalam sebuah pemilu simulasi saat SMP, ia mencalonkan diri sebagai kandidat independen dengan platform kesetaraan dan antiperang. Semasa kuliah di Bowdoin College di Maine, ia mengambil jurusan kajian Afrika (Africana Studies) dan ikut mendirikan cabang Students for Justice in Palestine, yang mengadvokasi hak rakyat Palestina.
Sebelum masuk ke politik elektoral, Mamdani bekerja sebagai konselor perumahan dan pencegahan penyitaan rumah (foreclosure prevention counselor) di Queens, membantu keluarga imigran berpenghasilan rendah menghadapi ancaman penggusuran. Pengalaman tersebut memperkuat komitmennya untuk memperjuangkan keadilan perumahan di tingkat kebijakan.
Selain itu, ia juga sempat menekuni musik rap dengan nama panggung Young Cardamom. Di sana ia berkolaborasi dengan musisi Uganda dalam proyek musik dan soundtrack film Queen of Katwe karya ibunya.
Perjalanan politik Mamdani dimulai dari kerja-kerja akar rumput. Ia terlibat sebagai sukarelawan dan manajer kampanye untuk sejumlah kandidat progresif di New York City, sebelum mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota Majelis Negara Bagian New York untuk Distrik ke-36 (Astoria) pada 2020.
Kemenangannya atas petahana lima periode menjadi awal kiprahnya dalam lembaga legislatif, yang berlanjut dengan terpilih kembali tanpa lawan pada 2022 dan 2024. Sikap Zohran Mamdani terhadap konflik Israel–Palestina menjadi salah satu elemen paling menonjol dalam profil politiknya. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh publik di Amerika Serikat yang secara konsisten dan terbuka menyuarakan pembelaan terhadap hak-hak rakyat Palestina, bahkan di tengah risiko politik yang tinggi di kota seperti New York.
Dalam berbagai kesempatan, Mamdani secara tegas mengecam tindakan militer Israel di Gaza. Ia menyebut bahwa Israel telah melakukan apartheid dan genosida.
Dia bahkan sering mengkritik keras ketimpangan struktural yang dihadapi warga Palestina di wilayah pendudukan.(knu)
Baca juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang