Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Presiden Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan untuk memperluas daftar negara yang dikenai larangan masuk (travel ban) menjadi lebih dari 30 negara.
"Saya tidak bisa menyebutkan jumlah pastinya, tetapi lebih dari 30, dan Presiden Donald Trump terus mengevaluasi negara-negara tersebut," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem.
Noem mempertanyakan alasan AS harus membuka akses masuk bagi orang-orang yang berasal dari negara yang dinilainya tidak memiliki pemerintahan stabil, tidak mampu menopang diri, atau tidak dapat membantu melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap warga yang ingin masuk ke AS.
Sebelumnya Noem merekomendasikan “larangan perjalanan penuh terhadap setiap negara yang, menurutnya, telah membuat AS dibanjiri pelaku kekerasan, pemanfaat sistem, dan pencari tunjangan.”
Baca juga:
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Pernyataan itu disampaikan setelah penembakan 26 November di dekat Gedung Putih menewaskan satu anggota Garda Nasional dan melukai satu lainnya.
Pelaku, warga Afghanistan 29 tahun yang mendapat suaka pada April 2024, masuk ke AS pada 2021 setelah penarikan pasukan AS di Afghanistan.
Laporan tersebut mengatakan pelaku pernah bekerja dengan sejumlah lembaga pemerintah AS, termasuk CIA.
Insiden tersebut memicu penghentian sementara penerbitan visa baru dan keputusan suaka bagi warga Afghanistan.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Jepang Bakal Naikkan Biaya Visa, Bisa Capai Rp 4,2 Juta Bagi Penduduk Asing
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137