Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/REUTERS/Manaure Quintero/pri.
MerahPutih.com - Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel mengecam rencana Amerika Serikat (AS) melakukan agresi militer terhadap Venezuela dengan tujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolás Maduro. Pernyataan itu disampaikan melalui akun X pada Selasa.
“Campur tangan AS, ancaman, dan agresi militer yang sedang dipersiapkan terhadap Venezuela untuk menggulingkan pemerintah yang sah, tidak dapat diterima,” tulis Presiden Diaz?Canel melalui akun X miliknya, dikutip Rabu (3/12).
Baca juga:
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Presiden Kuba juga menyinggung sejarah intervensi Amerika di kawasan dengan istilah kebijakan “politik kapal meriam” dan Doktrin Monroe sebagai warisan kelam masa lalu. "Amerika Latin dan Karibia harus menjadi zona damai," imbuh Diaz?Canel, dikutip Antara.
Pemerintah Kuba telah berulang kali memperingatkan risiko destabilisasi di kawasan dan menyatakan dukungan penuh terhadap Maduro serta kedaulatan Venezuela.
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” tandas Diaz?Canel, menegaskan sikap Kuba.
Baca juga:
Ketegangan Diplomatik Terjadi di Amerika Latin Setelah Maduro Kembali Menangi Pemilu
Ketegangan Regional dan Penempatan Militer AS
Pernyataan Havana itu menambah tekanan diplomatik di tengah manuver militer dan pernyataan politik yang saling bertolak belakang antara Amerika Serikat dengan Venezuela.
Ketegangan antara Caracas dan Washington meningkat di tengah pengerahan aset militer oleh Pentagon di kawasan Karibia, termasuk kapal induk USS Gerald Ford. AS beralasan membela kehadiran militernya dengan dalih operasi pemberantasan perdagangan narkoba.
Bahkan, Presiden Donald Trum mengancam menutup seluruh wilayah udara Venezuela. Trump juga dikabarkan mengultimatum Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk segera mundur dari jabatannya dan pergi dari negara itu dengan iming-iming jaminan keamanan. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III