Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Petugas mengawasi proses bongkar muatan peti kemas di PT Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/12/2025). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/bar
MerahPutih.com - Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang disepakati pada pertengahan tahun 2025 dikabarkan berada di ujung tanduk.
Kesepakatan dagang yang diteken kedua negara itu terancam batal karena AS merasa kecewa dengan lambannya Indonesia dalam mengimplementasi komitmen yang telah disetujui.
Financial Times mengutip sumber yang mengetahui langsung perkembangan negosiasi menyebut pihak AS mulai kehilangan kesabaran. Ketegangan memuncak setelah Utusan Dagang AS, Jamieson Greer, menuduh Indonesia mengingkari sejumlah komitmen yang sebelumnya dibuat.
Baca juga:
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
"Indonesia tidak hanya menunda implementasi kesepakatan ini seperti negara-negara lainnya, Indonesia secara langsung mengatakan tidak bisa menjalankan apa yang telah disepakati dan ingin merundingkan ulang komitmen awal agar menjadi tidak mengikat," ungkap sumber Financial Times itu, dikutip Rabu (10/9).
Sumber yang sama juga mengungkapkan Indonesia disebut enggan menjalankan komitmen untuk menghapus hambatan non-tarif bagi produk pertanian dan industri AS. Tak hanya itu, Indonesia juga mempermasalahkan komitmen terkait isu perdagangan digital.
Bantahan Indonesia
Sementara itu, Pemerintah Indonesia langsung membantah adanya isu perundingan tarif dagang dengan AS terancam batal. Proses negosiasi kedua negara ditegaskan masih terus berlanjut.
Baca juga:
Prabowo Yakinkan Perundingan Tarif Ekspor Nol Persen Dengan AS Masih Berlangsung
"Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses, tidak ada permasalahan spesifik dalam perundingan yang dilakukan, dinamika dalam proses perundingan adalah hal yang wajar," kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto, dikutip dari Antara.
Haryo menambahkan pemerintah saat ini masih berupaya agar negosiasi tarif dengan AS segera mencapai kesepakatan. "Pemerintah Indonesia berharap kesepakatan dapat segera selesai dan menguntungkan kedua belah pihak," tandas Jubir Kemenko Perekonomian itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element