Penembakan di Gedung Perkantoran New York City, 4 Korban Tewas


Pelaku penembakan di gedung perkantoran di Manhattan, New York.(foto: Instagram @globalcompassnews)
MERAHPUTIH.COM — SEORANG pria bersenjata dengan senapan serbu menembaki orang-orang di dalam gedung pencakar langit di pusat Kota New York, Senin. Ia menembak mati empat orang sebelum menembak dirinya sendiri hingga tewas.
Seperti dilansir BBC, pelaku yang diungkap bernama Shane Tamura berusia 27 tahun asal Las Vegas memasuki sebuah gedung perkantoran di Park Avenue, Manhattan, pada Senin (28/7) malam, dan mulai menembaki orang-orang di lobi sebelum naik lift ke lantai 33 untuk melanjutkan aksinya.
Empat orang tewas, termasuk petugas polisi Didarul Islam, 36 tahun, yang saat itu tengah bertugas sebagai petugas keamanan. Tiga korban lainnya belum diidentifikasi.
Pelaku diketahui mengemudi melintasi Amerika Serikat dari Las Vegas. Polisi mengatakan ia memiliki riwayat masalah kesehatan mental dan saat ini menyelidiki motif serangan tersebut.
Penembakan itu membuat pejalan kaki panik dan berlarian mencari perlindungan ketika polisi memperingatkan adanya pelaku aktif sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Orang-orang di dalam gedung bersembunyi saat suara tembakan menggema, beberapa bahkan menumpuk sofa dan kursi untuk menutup pintu kantor tempat mereka berlindung.
Baca juga:
Penembakan Massal Menghebohkan Warga Thailand 6 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Gedung pencakar langit tempat insiden penembakan ini terjadi merupakan kantor bagi National Football League (NFL) serta perusahaan keuangan besar seperti Blackstone, KPMG, dan sejumlah firma besar lainnya.
Komisaris Polisi New York Jessica Tisch mengatakan pelaku tampaknya bertindak sendiri. Dalam konferensi pers, ia menyebut satu korban lainnya dalam kondisi kritis, tapi stabil.
Petugas polisi yang gugur, Didarul Islam, ialah seorang imigran asal Bangladesh. Ia memiliki dua anak dan sedang menantikan kelahiran anak ketiganya. Islam telah bertugas di Departemen Kepolisian New York selama tiga setengah tahun. Para pejabat lokal menyebut Islam sebagai seorang pahlawan.
“Ia menjalankan tugas seperti yang kami minta. Ia mengorbankan nyawanya,” ujar Tisch.
Setelah menembak Islam saat memasuki gedung, Tamura kemudian mengarahkan senjata ke seorang perempuan yang bersembunyi di balik pilar. Ia melanjutkan menembaki lobi, mengenai beberapa orang, termasuk seorang satpam yang bersembunyi di balik meja dan seorang pria lain yang berada di dekatnya.
Saat pelaku menunggu lift, seorang perempuan keluar, tapi pelaku membiarkannya lewat begitu saja. Setelah tiba di lantai 33, ia menembak mati satu orang sebelum berjalan menyusuri lorong dan menembak dirinya sendiri di bagian dada.
Polisi memeriksa kendaraan pelaku, yang diparkir sembarangan di depan gedung, dan menemukan beberapa peluru cadangan dan sebuah revolver. Kendaraan tersebut terdaftar atas nama Tamura di Negara Bagian Nevada, tempat ia terdaftar sebagai pemilik senjata.
Kejadian ini menyebabkan sejumlah bagian di kawasan Midtown Manhattan lumpuh dan layanan transportasi umum dihentikan. Polisi menyisir gedung lantai demi lantai untuk memastikan keamanan. Upaya ini memakan waktu berjam-jam.(dwi)
Baca juga:
Penembakan di Sekolah Austria, 10 Orang Tewas dan Mengejutkan Warga
Bagikan
Berita Terkait
Utah Siapkan Dakwaan Hukuman Mati untuk Remaja 22 Tahun Penembak Charlie Kirk

Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penulis Bikin Komentar Pedas soal Penembakan Charlie Kirk, DC Comics Batalkan Seri Terbaru ‘Red Hood’

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka

Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah
