Neraca Perdagangan Surplus US$0,95 miliar
Ribuan ton Tandan Buah Sawit setiap pekan terpaksa diekspor ke Tawau, Malaysia diangkut menggunakan kapal kayu akibat belum adanya pabrik CPO (crude palm oil) di wilayah itu. (Foto Rusman/Rusman )
MerahPutih, Keuangan-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Mei 2015 mengalami surplus US$0,95 miliar. Hal tersebut dipicu oleh surplus di sektor non migas US$1,66 miliar meskipun sektor migas mengalami defisit US$0,71 miliar.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pada Mei 2015 neraca volume perdagangan Indonesia mengalami surplus 27,26 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca sektor nonmigas 27,3 juta ton.
"Sebaliknya sektor migas defisit 0,04 juta ton," tuturnya di kantornya, Jakarta, Senin (15/6).
Secara kumulatif, kurun Januari-Mei 2015 neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$3,75 miliar, yang terdiri dari total ekspor US$64,72 dan impor US$60,97.
"Jadi selama lima bulan berturut-turut kita surplus terus," sambungnya.
Lebih lanjut, Suryamin mengatakan share terbesar impor Indonesia disumbang oleh impor mesin dan peralatan listrik sebesar US$6,49 miliar, dan share terbesar ekspor disumbang oleh minyak hewan dan nabati sebesar US$7,94 miliar dan Bahan Bakar Mineral US$7,36 miliar. (Rfd)
Mendag Rachmat: Impor Jangan Gegabah
Defisit Migas, Ekspor Lebih Dominan
BI: Neraca Pembayaran Indonesia Akhir 2014 Membaik, Cadangan Devisa Meningkat
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Legislator Ingatkan Penguatan Proteksi Pertanian Nasional di Tengah Gempuran Impor AS
Rencana Pembebasan Tarif Bea Masuk Produk AS: Berpotensi Timbulkan Efek Mengerikan
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Neraca Perdagangan Mei 2025 Surplus USD 4,30 Miliar
DPR Desak Kebijakan Impor Selektif dan Peningkatan Pajak di Tengah Gejolak Global
Donald Trump Paksa TSMC Bangun Pabrik di AS, Ancam Kenakan Pajak hingga 100 Persen
Prabowo Minta Kuota Impor Tak Diskriminatif, Anggap Hanya Untungkan Perusahaan Besar
Impor Tekstil dan Produk Tekstil Dari Tiongkok Mulai Menurun
Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak