Sains

NASA Cari Partisipan untuk Tinggal di Mars Selama Setahun

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 13 Agustus 2021
NASA Cari Partisipan untuk Tinggal di Mars Selama Setahun

NASA mencari partisipan untuk tinggal di Mars selama satu tahun lamanya. (Foto: Pexels/@murat esibatir)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENCOBA tinggal di pedalaman atau pulau terpencil memang unik, namun sepertinya belum ada apa-apanya dibandingkan dengan pengalaman yang ditawarkan NASA.

Mereka sedang membuka kesempatan buat siapapaun yang ingin tinggal di Mars. Enggak tanggung-tanggung, partisipan akan diminta untuk menghabiskan waktunya selama satu tahun untuk melakukan simulasi Planet Merah. Solusi asyik buatmu yang sudah bosan di rumah nih.

Baca juga:

Ada Bayangan Hitam di Foto Planet Bumi, Fenomena Apa Ini?

"Mars memanggilmu! NASA sedang mencari pelamar untuk berpartisipasi sebagai anggota kru selama misi analog satu tahun pertama di habitat untuk mensimulasikan kehidupan di dunia yang jauh," demikian seperti dilansir dari situs resminya.

Dengan semakin banyaknya penjelajahan ke angkasa luar, mereka sedang bersiap menghadapi tantangan kehidupan nyata dari misi masa depan ke MARS.

Untuk itu, organisasi tersebut meluncurkan program ini demi mempelajari bagaimana individu termotivitas tinggi merespons di bawah ketelitian simulasi berbasis darat berdurasi panjang.

Serangkaian misi yang disebut sebagai Crew Health and Performance Exploration Analog ini akan mencakup tiga simulasi permukaan berdurasi satu tahun. Nantinya, simulasi tersebut akan berlangsung di sebuah habitat buatan seluas 160 meter di Johnson Space Center NASA.

"Simulasi di Bumi akan membantu kita memahami dan melawan tantangan fisik dan mental yang akan dihadapi astronaut sebelum mereka pergi," ungkap ilmuawan utama upaya penelitian Teknologi Pangan Lanjutan NASA, Grace Douglas.

Baca juga:

Ditemukan, Konstelasi Planet yang Mirip dengan Tata Surya Kita

NASA Cari Partisipan untuk Tinggal di Mars Selama Setahun
Habitan buatan yang emnjadi tempat tinggal partisipan selama satu tahun. (Foto: ICON)

Setiap misi akan terdiri dari empat anggota yang tinggal dan bekerja di modul bernama Mars Dune Alpha. Habitatnya akan mensimulasikan tantangan misi di Mars, termasuk keterbatasan sumber daya, kegagalan peralatan, penundaan komunikasi, dan tekanan lingkungan lainnya.

Tugas kru mencakup simulasi perjalanan ruang angkasa, penelitian ilmiah, penggunaan realitas virtual dan kontrol robot, serta pertukaran komunikasi. Harapannya, hasilnya akan memberi data ilmiah penting untuk memvalidisi sistem dan mengembangkan solusi.

Sayangnya enggak semua orang bisa melamar. NASA mencari partisipan yang sehat, warga negara US, berusia 30 hingga 55 tahun, tidak merokok, dan fasih berbahas Inggris. Lebih lanjut, seleksi kru akan mengikuti kriteria standar NASA untuk pelamar calon astronaut.

Jadi pelamar harus mempunyai gelar master di bidang STEM, seperti teknik, matematika, biologi, fisika, dan ilmu komputer dari lembaga terakreditasi dengan setidaknya dua tahun pengalaman STEM profesional. Atau memiliki setidaknya riawayat 1.000 jam terbang sebagai pilot. Wah kira-kira kalau dibuka di Indonesia, orang sepintar apa ya yang bisa mendaftar? (sam)

Baca juga:

Bumi Sedang Kritis, Lakukan Ini untuk Selamatkan Planet Kita

#Sains #NASA #Astronot #Planet Mars
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Beberapa kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara China juga muncul belakangan ini di AS.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Bagikan