Bungkam Protes Antikudeta, Myanmar Perluas Pembatasan Internet

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 07 Februari 2021
Bungkam Protes Antikudeta, Myanmar Perluas Pembatasan Internet

Myanmar lakukan pematasan internet secara luas (Foto: Pixabay/tumisu)

Ukuran:
14
Audio:

PARA pemimpin militer Myanmar memperluas pembatasan internet dalam upaya membatasi protes terhadap kudeta.

Menurut BBC News, Organisasi NetBlocks telah menemukan Myanmar melakukan 'penutupan internet hampir total' di negara itu, mulai pagi hari 6 Februari 2021. Karena adanya pembatasan tersebut, Netblocks mengungkapkan konektivitas hanya 16% dari level normal.

Baca Juga:

Santuy Abis, Perempuan Myanmar ini Senam 'Ampun Bang Jago' Saat Kudeta Militer

Penduduk Myanmar dikabarkan menggunakan VPN, guna menghindari larangan konten sebelumnya. Namun pemadaman listrik tak bisa mereka hindari.

Penutupan internet secara luas karena para pengguna media sosial di myanmar memicu kegaduhan (foto: Pixabay/elchinator)

Seperti yang dilansir dari laman engadget, penutupan internet itu terjadi hanya beberapa jam setelah Myanmar memblokir Instagram dan twitter. Kemudian memperluas larangan yang sebelumnya menargetkan facebook.

Kementerian informasi Myanmar mengklaim pada 2 Februari, bahwa para pengguna sudah menggunakan media sosial untuk memicu kegaduhan.

Belum diketahui kapan dan apakah rezim militer akan mencabut pembatasan tersebut. Tapi, diprediksi tidak mungkin dalam waktu dekat ini, mengingat protes skala besar terus berlanjut meski ada tindakan baru.

Baca Juga:

Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint Ditahan Militer

Sayangnya, Myanmar menggunakan strategi yang sudah dikenal sebelumnya. Seperti di Iran, Mesir dan beberapa negara lain yang melakukannya beberapa waktu lalu.

Militer di negara tersebut jelas bertaruh bahwa gangguan internet akan mencegah pengunjuk rasa untuk memobilisasi atau mendokumentasikan cara.

Pembatasan internet bisa memicu perlawanan dari masyarakat (foto: Pixabay/jorono1)

Tapi, seperti yang terlihat di masa lalu, para pendukung pro-demokrasi bisa menemukan solusi teknologi atau protes terlepas dari apapun. Bahkan penutupan tersebut bisa memicu perlawanan.

Kudeta di Myanmar terjadi setelah ketegangan meningkat antara pemerintah sipil Suu Kyi dan militer terkait dengan sengketa hasil pemilihan umum.

Menariknya, sebelum internet dibatasi secara luas, ada video yang menjadi viral di internet. Video perempuan tengah senam dengan diiringi lagu Ampun Bang Jago, di tengah situasi yang sangat mencekam.

Saat perempuan tersebut melakukan senam, terlihat mobil dan pasukan militer Myanmar tengah berjaga dan lalu lalang di belakang perempuan itu. Alhasil, aksi kelewat 'santuy' dari perempuan yang diketahui bernama Khing Hnin Wai, menuai berbagai komentar dari para warganet dari seluruh dunia. (Ryn)

Baca Juga:

Sikap Pemerintah Indonesia Terkait Situasi Politik Myanmar

#Internet #Kudeta #Myanmar
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Dihukum 27 Tahun Penjara, Dituduh Rencanakan Kudeta di Brasil
Panel hakim juga melarang Bolsonaro mencalonkan diri dalam jabatan publik hingga 2033.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Dihukum 27 Tahun Penjara, Dituduh Rencanakan Kudeta di Brasil
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo
Sebuah unggahan video menyebut aparat TNI dan Polri tengah bersiaga penuh terkait ancaman kudeta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo
Indonesia
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dalam perintah itu disebutkan bahwa kewenangan sipil di distrik-distrik terdampak akan dialihkan kepada komando unit dan formasi militer selama periode 90 hari.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dunia
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Aung San Suu Kyi masih berstatus sebagai tahanan politik hingga saat ini
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Indonesia
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Junta militer yang berkuasa di Myanmar akhirnya mencabut status darurat yang telah diberlakukan negara tersebut selama empat setengah tahun.
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Indonesia
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
WNI berinisial AP ditangkap otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
Indonesia
Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar
Saat jaringan seluler masih menggunakan teknologi 2G, skema yang digunakan operator adalah biaya internet dihitung berdasarkan kuota yang terpakai atau konsep pay as you use (PAYU).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Beredar unggahan yang menyebutkan Indonesia akan berperang dengan Myanmar, buntut dari kasus TPPO.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Dunia
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Regulator internet Australia dan YouTube berselisih soal rencana larangan anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial. Siapa sebenarnya yang melindungi anak-anak?
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Indonesia
Komisi VI DPR Bakal Panggil Telkom Group dan Telkomsel Buntut Kuota Internet Hangus
Komisi VI DPR akan memanggil Telkom Group dan Telkomsel. Hal itu buntut dari kebijakan kuota internet yang hangus setelah masanya berakhir.
Soffi Amira - Rabu, 11 Juni 2025
Komisi VI DPR Bakal Panggil Telkom Group dan Telkomsel Buntut Kuota Internet Hangus
Bagikan