Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
Rangkaian KTT Ke-47 ASEAN, para pemimpin ASEAN mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. /ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/nz
MerahPutih.com - Konflik bersenjata di banyak wilayah Myanmar terus meningkat, termasuk yang disebabkan oleh junta militer yang dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Konflik ini meningkat setelah kudeta militer pada 2021, ketika militer menggulingkan pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis.
Para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merilis dokumen peninjauan dan keputusan bersama yang salah satunya mengecam berlanjutnya kekerasan di Myanmar.
'Kami mengecam berlanjutnya tindakan kekerasan di Myanmar terhadap warga sipil, fasilitas publik, dan infrastruktur sipil,” bunyi pernyataan bersama yang berjudul ‘Tinjauan dan Keputusan Para Pemimpin ASEAN tentang Pelaksanaan Konsensus Lima Poin’ yang dikutip di Jakarta, Senin (27/10).
Baca juga:
Sekretariat ASEAN menuturkan bahwa dokumen tersebut dihasilkan dari peninjauan atas pelaksanaan Lima Poin Konsensus (5PC) dan rekomendasi dari Rapat Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) ke-37 dan Rapat Menteri Luar Negeri ASEAN pada 9 Juli dan 25 Oktober 2025.
5PC merupakan kesepakatan bersama yang diadopsi pada 24 April 2021 sebagai respons terhadap krisis Myanmar setelah kudeta militer 1 Februari 2021. Konsensus itu mencakup penghentian permusuhan, bantuan kemanusiaan, penunjukan utusan khusus, kunjungan utusan khusus, dan proses dialog yang inklusif.
Para pemimpin negara ASEAN menilai kurangnya kemajuan nyata dalam pelaksanaan 5PC di Myanmar, sembari menyatakan keprihatinan mendalam atas konflik serta situasi kemanusiaan yang mengkhawatirkan di negara tersebut.
ASEAN mendesak agar semua pihak terkait untuk mengambil tindakan nyata guna segera menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu dan menahan diri secara untuk menghindari eskalasi konflik, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyaluran bantuan kemanusiaan dan dialog politik nasional yang inklusif.
Para pemimpin negara ASEAN turut menegaskan kembali komitmen berkelanjutan ASEAN untuk membantu Myanmar dalam menemukan solusi damai dan berkelanjutan terhadap krisis yang sedang berlangsung, karena Myanmar tetap merupakan bagian integral dari ASEAN.
Mereka menekankan bahwa 5PC tetap menjadi acuan utama dalam menangani krisis politik di Myanmar dan mendesak pelaksanaannya secara penuh untuk membantu rakyat Myanmar mencapai penyelesaian damai yang dimiliki dan dipimpin oleh Myanmar, demi kesejahteraan rakyat Myanmar.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Prabowo Blak-blakan Soroti Janji-Janji Palsu Myanmar Soal Pemilu, Minta ASEAN Jangan Cuma Diam dan Catat Saja
Presiden Prabowo Mengingatkan Pentingnya Semangat Kebersamaan ASEAN untuk Hadapi Semua Tantangan Kawasan
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Ratu Sirikit Wafat, PM Thailand Anutin Charnvirakul Batal Hadiri KTT ASEAN
Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
KTT ASEAN di Malaysia Agendakan Deklarasi Timor Leste Sebagai Negara Anggota, Berbagai Kepala Negara Hadir