Munas Dewan Kesenian dan Kebudayaan Indonesia, Pemajuan Kesenian dan Kebudayaan Indonesia


Munas ini akan dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, (Unsplash/Kraken)
PARA pemangku kesenian serta kebudayaan akan menggelar pertemuan besar bertajuk ‘Musyawarah Nasional Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan se-Indonesia’ di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta pada 10-13 Desember 2023.
“Munas ini merupakan pelaksanaan Maklumat Kongres Kebudayaan Indonesia 2023 yang mengamanatkan dilakukannya musyawarah besar Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan,” tulis pihak Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan dalam keteranagn resmi yang diterima Merah Putih, Minggu (10/12).
Rencananya, Munas ini akan dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, ini akan diikuti sekurang-kurangnya 300 peserta yang terdiri dari perwakilan Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan seluruh Indonesia, para pemangku kepentingan seni-budaya, lembaga, institusi dan organsiasi senibudaya, pemerintah, perwakilan komunitas serta individu pelaku seni dan budaya.
“Mereka adalah pihak-pihak yang merepresentasikan masyarakat seni-budaya seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga:
Dewan Kesenian Jakarta Hentikan Kegiatan Ruang Seni di PKJ TIM
View this post on Instagram
Tema yang diangkat pada munas ini adalah”Transformasi Dewan Kesenian dan/ atau Dewan Kebudayaan untuk Tata Kelola Kebudayaan”.
Munas akan dilakukan dalam sesi sidang pleno maupun sidang-sidang komisi, dengan pemateri atau narasumber para pengampu Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan maupun seperti Hapri Ika Poigi (Dewan Kesenian Sulawesi Tengah), Halim HD (Pengamat dan Networker Kebudayaan), Bambang Prihadi (Dewan Kesenian Jakarta), perwakilan komunitas seni-budaya seperti Akhmad Khairudin (Komunitas Hysteria Semarang); Wayan Udiana (Pendiri Teater Kene Bali), Angga Djamar (Manajer Nan Jombang Dance Company Sumatera Barat), dan Max Binur (Pengawas Papuan Vices dan Direktur Bengkel Pembelajaran Antara Rakyat [Belantara] Papua).
“Juga pemegang otoritas di pemerintahan seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik, Ketua Tim Refomasi Birokrasi Nasional Soni Soemarsono dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid,” tambahnya.
Selain itu akan hadir Walikota Ternate Dr. M Tauhid Soleman; Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi) Alwis Rustam, Bappenas, Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung Rahmat Jabaril, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Atika Nur Rahmania, Anom Astika (Koodinator Penyusunan PPKD Direktorat Jenderal Kebudayaan).
Munas ini memiliki dua tujuan. Pertama, tujuan spesifik berupa penyusunan agenda transformasi Dewan Kesenian dan/ atau Dewan Kebudayaan menuju peran dan fungsinya yang ideal untuk pemajuan kesenian dan kebudayaan Indonesia masa depan, merumuskan skema yang tepat maupun perangkat penopangnya, termasuk perangkat regulasi, untuk melakukan transformasi kelembagaan berikut rancangan sinergi dengan pemangku kepentingan utama.
Baca Juga:
Kisruh Hotel Bintang 5, Dewan Kesenian TIM Kritik Kerja Humas JakPro

Mulai dari pemerintah, masyarakat seni dan budaya, serta publik, merumuskan langkah-langkah implementasi dalam transformasi kelembagaan yang dapat diimplentasikan oleh para pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan pemajuan kesenian dan kebudayaan.
Kedua, tujuan umum berupa penyusunan kesepakatan dalam konteks pemajuan kebudayaan untuk mendorong pengarus-utamaan kesenian dan kebudayaan dalam strategi dan pelaksanaan pembangunan bangsa di masa depan.
Sudah saatnya kesenian dan kebudayaan tidak hanya dipandang dari aspek eksresif-artistiknya. Melainkan lebih dari itu adalah wahana dan khazanah besar sehingga mutlak diupayakan pengarus utamaan dalam pembangunan bangsa.
“Sehingga nilai-nilai luhur, kreativitas dan karakter, yang lahir dari rahim kesenian dan kebudayaan itu sendiri maupun kesenian dan kebudayaan sebagai wahana internalisasi nilai-nilai dalam segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial, ekonomi dan politik,” pungkasnya. (Far)
Baca Juga:
Anugerah Cagar Budaya untuk 7 Bangunan di Bandung, Layak Dikunjungi
Bagikan
Berita Terkait
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya

Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
