Kesehatan Mental

Mulailah Ciptakan Positive Support System untuk Diri Sendiri

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Januari 2022
Mulailah Ciptakan Positive Support System untuk Diri Sendiri

Lebih mencintai diri sendiri di tahun yang baru. (Foto: Pixabay/Katya_Ershova)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MEMASUKI tahun yang baru, kamu juga seharusnya memulai segala sesuatunya dengan baik dan positif. Selain menentukan berbagai resolusi untuk mengubah hidup menjadi lebih baik, kamu juga harus membuang semua hal yang toxic dan menyakitkan hati di tahun-tahun sebelumnya.

Kamu bisa mulai meninggalkan kebiasaan buruk, sampai memutus hubungan dengan orang-orang yang selama ini hanya memberikan pengaruh buruk kepada dirimu. Terdengar kejam memang, tetapi tahun 2022 merupakan waktu yang tepat untuk lebih mencintai diri sendiri dan memerhatikan kesehatan mental.

Baca juga:

3 Perubahan Penting untuk Dilakukan di 2022

Menurut laman pcychologytoday, kamu membutuhkan bantuan orang-orang sekitar untuk bisa hidup dengan seimbang. Baik itu bantuan support berupa bahu untuk bersandar ketika bersedih, atau kata-kata mutiara ketika sedang menghadapi musibah. Sejatinya manusia memang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kesehariannya. Untuk itu kamu harus lakukan hal ini agar bisa meningkatkan kualitas hidup.

1. Tinggalkan orang-orang toxic

Mulailah Ciptakan Positive Support System untuk Diri Sendiri
Memutus pertemanan toxic. (Foto: Pixabay/domeckopol)

Sudah saatnya untuk meninggalkan 'drama'. Jangan lagi terlibat dengan orang-orang yang membawa pengaruh buruk. Apalagi mereka yang senang bergosip dan tak segan menusuk dirimu dari belakang.

Mulai sekarang sebaiknya kamu mulai ketat dalam memilih teman. Lingkungan yang positif akan memengaruhi kepribadian serta suasana hatimu.

2. Jangan malu meminta tolong

Mulailah Ciptakan Positive Support System untuk Diri Sendiri
Minta bantuan orang lain. (Foto: Pixabay/JacksonDavid)

Jika dulu kamu malu untuk minta tolong, sekarang kamu harus membuang rasa gengsi demi hidup yang lebih baik. Hayo ngaku, kamu pasti sering deh dijadikan sandaran untuk menangis oleh teman-temanmu, sedangkan kamu malah memilih mengurung diri sendirian ketika sedang dilanda musibah.

Kamu harus mulai berani untuk meminta bantuan orang lain. Hal ini sekaligus membuktikan siapa saja orang-orang yang tulus membantumu dan siapa saja yang menghindar ketika kamu sedang menghadapi masalah.

Baca juga:

Atasi Depresi dengan Terapi Aktivasi Perilaku

3. Jangan asal curhat

Mulailah Ciptakan Positive Support System untuk Diri Sendiri
Memilih orang yang tepat untuk curhat. (Foto: Pixabay/Anemone123)

Meskipun harus mulai memberanikan diri untuk minta tolong, bukan berarti kamu boleh asal memilih orang. Ketika ingin meminta bantuan seseorang, pastikan orang tersebut merupakan orang yang tepat untuk menangani masalahmu.

Misalnya orang tersebut memang pernah mengalami hal yang sama seperti yang dialami dirimu saat ini. Dengan begitu usahamu meminta tolong tidak akan sia-sia. Jika memilih orang yang salah, bisa jadi masalahmu malah semakin runyam.

4. Jujur kepada diri sendiri

Mulailah Ciptakan Positive Support System untuk Diri Sendiri
Jangan malu mengutarakan perasaan. (Foto: Pixabay/Pexels)

Tahun-tahun sebelumnya kamu memaksakan diri untuk terlihat kuat dan bijaksana. Padahal kamu banyak melalui asam garam kehidupan yang menimbulkan luka di hati. Tetapi demi kenyamanan orang lain, kamu memilih untuk memendam semua masalah agar terlihat baik-baik saja.

Nah, tahun ini kamu wajib jujur kepada diri sendiri. Jika sedih, menangis lah. Jika marah, katakan dengan jujur apa yang membuatmu marah. Dengan begitu orang lain pun tidak akan memandang dirimu dengan sebelah mata. Mereka akan mulai memperlakukanmu dengan baik dan hati-hati. (Mar)

Baca juga:

Refleksi Kebohongan yang Kamu Tanamkan dalam Diri

#Lipsus Resolusi Refleksi Januari #Relasi #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan