Mulai Awasi Mal dan Pasar Tradisional, Polresta Surakarta Tunggu Pencabutan Status KLB


Kapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Kombes Pol Andy Rifai. (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Polresta Surakarta, Jawa Tengah telah menyiapkan ratusan personel untuk menjaga mal, pasar tradisional, dan tempat keramaian lainnya di saat pemberlakuan new normal.
Namun demikian, penerjunan personel tersebut harus menunggu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 terlebih dulu. Diketahui Pemkot Solo memperpanjang KLB sampai tanggal 7 Juni mendatang. Sedianya KLB akan berakhir pada Jumat (29/5).
Baca Juga:
Saat New Normal Berjalan, Perusahaan Diminta Perhatikan Protokol Kesehatan
"Kami telah menyiapkan personil untuk menjaga tempat-tempat pusat perekonomian di Solo. Kebijakan tersebut sesuai instruksi Presiden Jokowi," ujar Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai di Solo, Rabu (27/5).

Andy mengatakan pihaknya telah koordinasikan dengan Pemkot Solo terkait penempatan personel Polri di tempat keramaian untuk mengamankan new nornal di Solo. Beberapa tempat yang akan diaktifkan kembali pada penerapan new normal yaitu pusat perekonomian, serta tempat ibadah.
"Peran kepolisian dalam penerapan new normal mendatang adalah menegakkan dan menertibkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami akan bekerja sebaik mungkin," kata dia.
Di saat diberlakulan new normal, lanjut dia, masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, tetap menjalankan protokol kesehatan. Sampai saat ini pihaknya terus menekankan pada para anggota untuk tetap mengedukasi masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan.
"Kita masih mendata dulu tempat-tempat yang akan dibuka kembali, setelah itu baru kita pastikan jumlah personil yang akan diterjunkan. Akan kita sesuaikan apakah kita akan menggunakan metode sambang atau diplot," kata dia.
Baca Juga:
PDIP Pastikan Haul Bung Karno di Blitar Tetap Digelar dengan Protokol COVID-19
Andy mengatakan penerapan new normal tidak akan langsung mudah dilakukan bagi masyarakat Solo. Ia memperkirakan butuh kesabaran untuk membiasakan diri dengan kebijakan tersebut.
"Ya setidaknya diperlukan kerjasama baik antara petugas dan masyarakat untuk menegakkan kebijakan new normal agar aktivitas warga kembali seperti biasanya," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Jokowi Serukan New Normal, Ganjar: Grafik COVID-19 Jateng Belum Turun Signifikan
Bagikan
Berita Terkait
Baru 13 SPPG yang Beroperasi, Pemkot Solo Ingatkan Jangan Kurangi Kualitas MBG

Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

Imbas Demo Ricuh di Solo, Pemkot Batasi Semua Gelaran Event hingga 22.00 WIB

Pemkot Solo Mendata Kerugian Akibat Demo Berujung Ricuh Sampai Rp 13,8 Miliar, Setara Biaya Membangun Sekolah

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Dukung Pariwisata, Becak Solo Genjot Pembayaran QRIS

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
