Mudik Lebaran Harus Distop, Pengamat: Kalau Tidak, Pandemi Corona Kian Meluas


Pengamat Transportasi Muslich Zainal Asikin (Foto: Dok Pribadi)
MerahPutih.Com - Pengamat Transportasi, Muslich Zainal Asikin mengusulkan pemerintah pusat untuk membuat aturan yang melarang warga untuk melakukan tradisi mudik lebaran di tengah darurat virus corona.
"Undang-undang tentang karantina karena adanya penyakit menular ditetapkan aja dong. Lalu ditentukan daerah tertentu misalnya jakarta, jakarta itu dilakukan sebagai kota yang penduduknya dikarantina secara terbatas. UUD karantina kan ada," kata Muslich saat dihubungi merahputih.com, Jumat (27/3).
Baca Juga:
Daerah-Daerah Mulai Berlakukan Lockdown Tanpa Koordinasi, Pemerintah Pusat Bertindak
Menurut dia, bila aturan itu sudah diketok dan disahkan pemerintah bisa menindak masyarakat yang masih membandel pulang kampung disaat wabah COVID-19.

"Ia dong harus ditindak (kalau mudik), kalau ga ditindak nanti repot kan. Kalau orang bolos dan tidak beda perlakuannya, jika sama kan nanti lama-lama orang pada bolos semua," jelas Muslich.
Ia pun mengimbau masyarakat yang ingin pulang kampung tau mudik diurungkan dahulu niatnya karena saat ini Indonesia masuk dalam darurat corona.
Menurut dia, bila hal ini dilakukan dikhawatirkan virus mematikan yang berasal dari kota Wuhan, Tiongkok menyebar luas.
"Ya baiknya Jangan mudik ya, kalau mudik kan tersebar ke seluruh indonesia. Karena yang terpapar paling parah kan jakarta mudik terbesar kan jakarta," tuturnya.
Pemerintah juga, kata dia, harus menghapus kebijakan yang kerap dilakukan tahun-tahun sebelumnya seperti menghapus subsidi mudik gratis bagi masyarakat. Hal itu dimaksudkan agar warga memikirkan beberapa kali untuk mudik karena biaya mahal.
Baca Juga:
Cegah Penyebaran COVID-19, Pemerintah Minta Masyarakat Tunda Mudik Lebaran
Meski demikian, Muslich mengusulkan, pemerintah untuk membuat larangan tradisi mudik supaya penyakit corona ini tak menular ke orang lain di kampung.
"Harus distop. Kalau engga distop kan menjalar, kalau menjalar kan ga berhneti-berhenti. Kita bisa setahun nih kalau gini," pungkasnya.(Asp)
Baca Juga:
Pakar Kesehatan Ungkap Pasien Corona Meninggal Tidak Tulari Virus ke Orang Lain
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi

Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time

Serangan Siber Bikin Layanan Bank DKI Terganggu, Cuma Penegak Hukum yang Bisa Simpulkan

Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Berakhir, Korlantas Polri Bakal Evaluasi Semua Aspek

One Way Nasional sepanjang 344 Kilometer saat Arus Balik Lebaran Resmi Dibuka

Puncak Arus Balik Lebaran, 35 Ribu Kendaraan Menyeberangan ke Jawa dan Sumatera

Nyaris 1 Juta Kendaraan Kembali ke Wilayah Jabodetabek saat Periode Arus Balik Lebaran

Puncak Arus Balik Hari Ini, 117 Ribu Kendaraan Diprediksi Bergerak ke Arah Jakarta
