Mudah Menangis Saat Marah? Ini Penjelasan Medisnya

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 04 Juli 2022
Mudah Menangis Saat Marah? Ini Penjelasan Medisnya

Kenali penjelasan medis soal mudah menangis saat marah (Foto: pixabay/frankis_shen)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SAAT marah seseorang biasanya akan berteriak atau bersikap agresif untuk meluapkan amarahnya. Tapi, ada juga orang yang justru menangis saat marah. Rupanya, menangis saat marah merupakan hal yang normal.

Seperti yang dikutip dari laman Alodokter, menangis merupakan reaksi alami manusia untuk mengungkapkan suasana hatinya. Baik saat marah ataupun sedih, seseorang bisa menitikan air matanya.

Baca Juga:

Kenali Pengaruh Iklim dengan Masalah Kesehatan Mental

Mengenai alasan mudah menangis saat marah, pada dasarnya manusia mudah mengekspresikan rasa marah dibanding menunjukan dan mengaku perasaan sedih serta kecewa. Rasa marah sendiri bisa diluapkan dengan sejumlah cara. Dari mulai mengeluarkan kritik, menunjukan rasa cemas, dan perilaku agresif.

menangis merupakan reaksi alami manusia untuk mengungkapkan suasana hatinya. Baik saat marah ataupun sedih (Foto: pixabay/victoria_art)

Tapi, ada sejumlah kondisi yang saking intensnya emosi marah dirasakan, seseorang tidak memiliki tenaga lagi untuk meluapkan rasa marah itu. Hingga akhirnya berujung dengan meneteskan air mata.

Selain itu, perasaan marah dan sedih kerap kali disebabkan oleh situasi yang sama. Seperti dipermalukan, dikhianati, diperlakukan tidak adil, penolakan, hingga penghinaan. Jadi, munculnya dua emosi pada satu waktu setelah mendapat perlakuan itu sangat mungkin terjadi.

Kemudian, menangis saat marah juga merupakan cara untuk menenangkan diri. Karena, menangis bisa mengubah fokus kamu yang awalnya terpusat pada masalah, menjadi mengatur serta mengontrol napas.

Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa apabila seseorang menangis, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin dan prolaktin. Hormon itu bisa memperlambat detak jantung dan membuat tubuh lebih tenang serta rileks.

Marah dan menangis bukanlah hal yang salah dan bukan juga tanda kelemahan. Reaksi itu merupakan tanda bahwa kamu memiliki perasaan dan mampu meluapkan emosi yang sedang dirasakan dengan baik. Bagi kamu yang sering menangis saat marah, ada cara untuk mengendalikannya

Baca Juga:

Kesadaran Akan Kesehatan Mental Picu Hadirnya Tren Staycation

Kenali cara untuk mengendalikan untuk tidak menangis saat marah (Foto: pixabay/counseling)

Pertama-tama yakni hentikan aktivitas yang sedang kamu lakukan, dan pergilah ke tempat yang menurutmu lebih nyaman. Kemudian tarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan. Lakukan selama beberapa kali.

Lalu, ucapkan dalam hati atau secara langsung kata-kata yang membuatmu bisa lebih tenang, seperti 'Santai dulu, jangan gegabah, ya'. Cobalah untuk memikirkan suatu hal yang bisa menciptakan perasaan tenang, seperti desiran ombak di pantai atau rimbun pepohonan.

Apabila sudah tenang, kamu bisa menceritakan emosimu pada orang yang kamu percaya atau menuliskannya di dalam jurnal. Apabila kamu merasa kesulitan untuk mengontrol amarah dan mengangis secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-harimu, sebaiknya segera periksakan diri kamu ke dokter. Karena dikhawatirkan kondisi yang kamu alami merupakan gejala depresi. (ryn)

Baca Juga:

Menekuni Hobi, Kunci Jaga Kesehatan Mental saat Pandemi

#Kesehatan Mental #Menangis
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan