Miliaran Kepiting Hilang di Alaska karena Suhu Air Hangat

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 22 Agustus 2024
Miliaran Kepiting Hilang di Alaska karena Suhu Air Hangat

Ilustrasi kepiting. (Foto: Usplash/simon peel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para nelayan dan ilmuwan terkejut ketika miliaran kepiting menghilang dari Laut Bering dekat Alaska pada 2022. Para ilmuwan kini telah menemukan penyebabnya dan menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah karena penangkapan ikan yang berlebihan.

Kemungkinan besar suhu air sangat hangat yang membuat metabolisme kepiting menjadi berlebihan dan membuat mereka mati kelaparan.

Namun, kehancuran mereka yang mengerikan tampaknya hanya salah satu dampak dari transisi besar di kawasan tersebut.

Penelitian dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional menemukan kondisi yang lebih hangat dan bebas es di tenggara Laut Bering.

Baca juga:

Mencoba Sensasi Pengalaman Dog Sled Ride di Alaska

"Seberapa besar ekosistem Laut Bering ini telah berubah dari apa yang terjadi bahkan dalam masa hidup seorang nelayan kepiting salju," kata Michael Litzow, penulis utama studi tersebut dan direktur laboratorium Kodiak Alaska untuk NOAA Fisheries, seperti diberitakan CNN, Kamis (22/8).

Kepiting salju, spesies Arktik yang hidup di air dingin, tumbuh subur di daerah dengan suhu air di bawah 2 derajat Celsius, meskipun mereka dapat berfungsi secara fisik di perairan hingga 12 derajat Celsius.

Gelombang panas laut pada tahun 2018 dan 2019 sangat mematikan bagi kepiting. Air yang lebih hangat menyebabkan metabolisme kepiting meningkat, tetapi tidak ada cukup makanan untuk mengimbanginya.

Miliaran kepiting akhirnya mati kelaparan, menghancurkan industri perikanan Alaska pada tahun-tahun berikutnya.

Baca juga:

Fitur SOS Apple Bantu Selamatkan Orang Terjebak Salju di Alaska

"Bagaimana kita akan menjalankan bisnis secara berbeda sementara proses ini makin memburuk bagi perikanan kepiting salju?" kata Litzow. (ikh)

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan