Menyoal Rohingya, Politisi PKS Dorong Asean Beri Sanksi Myanmar
Ilustrasi pengungsi Rohingya. (ANTARA FOTO)
MerahPutih.com - Kekerasan serta pembunuhan terhadap muslim Rohingya terus terjadi. Ratusan nyawa tak berdosa melayang akibat kebrutalan militer Myanmar.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Nasir Djamil menyatakan bahwa tindakan tersebut tak bisa dibiarkan. Karena itu, dia mendorong Asean bersikap tegas atas terulangnya kekerasan terhadap etnis Rohingya oleh junta militer Myanmar, beberapa hari terakhir.
"Wajar saja kalau Asean memberikan sanksi terhadap Myanmar, bila kemudian Myanmar dibekukan keanggotaannya di Asean, karena melanggar prinsip-prinsip Asean terkait hak asasi manusia," kata Nasir di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (3/9).
Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Nanggroe Aceh Darussalam itu khawatir, apabila kekejaman terhadap etnis Rohingya tersebut dibiarkan, maka bisa berdampak negatif pada kemudian hari.
"Kita menolak dampak itu, karena di Asean hampir seluruhnya ada relasi mayoritas dan minoritas," kata dia.
Rohingya kembali dilanda krisis. Insiden memuncak sejak empat hari terakhir dan telah menewaskan ratusan warga muslim, selain 58 ribu orang di antaranya melarikan diri.
Pemicunya, serangan di 20 titik pos perbatasan, beberapa hari lalu. Myanmar menuding kelompok militan ARSA berada di balik penyerangan tersebut.
Sehingga, militer Myanmar melakukan serangan balasan dengan membabi buta dan menggunakan kekuatan penuh terhadap etnis Muslim Rohingya di Rakhine. (Pon)
Baca berita terkait muslim Rohingya lainnya di: Myanmar Layak Dikeluarkan dari ASEAN
Bagikan
Berita Terkait
Jet Junta Myanmar Jatuhkan Bom di Rumah Sakit, 33 Orang Meninggal
Ratusan WNI Tejebak di Myanmar, 54 Orang Segera Dibawa Pulang
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Junta Militer Myanmar Bombardir Acara Festival Buddha Tewaskan 32 Orang, 50 Luka-Luka
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu