Menuju New Normal, MUI Ingatkan Umat Pentingnya Patuhi Protokol Kesehatan

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 28 Mei 2020
 Menuju New Normal, MUI Ingatkan Umat Pentingnya Patuhi Protokol Kesehatan

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas di Jakarta, Selasa (5/11/2019). ANTARA/Anom Prihantoro

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) direlaksasi seperti di mal, bandara, tempat publik, maka hal serupa juga harus berlaku di masjid namun tetap menerapkan kelaziman baru atau new normal.

Ia mengimbau agar umat dapat memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga:

Patuhi PSBB, KAJ Kembali Perpanjang Peniadaan Kegiatan Ibadah di Gereja

"Kita minta umat patuhi protokol medis yang ada (di masjid), karena kalau tidak, risiko terjadinya penularan dari virus tersebut tentu akan sangat besar," kata Buya Anwar dalam siaran pers kepada wartawan, Kamis (28/5).

MUI imbau umat perhatikan protokol kesehatan
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas (mui.or.id)

Karena di dalam protokol medis disebutkan mengenai physical distancing atau menjaga jarak, kata dia, maka hal tersebut juga menjadi perhatian yang perlu diterapkan di masjid. Jarak antara satu orang dengan orang lain minimal satu meter.

Hal ini menurut Buya Anwar akan menjadi masalah di masjid-masjid yang jumlah jamaahnya membeludak.

Pada salat Jumat di masa normal saja, tak sedikit masjid yang kapasitas tampung ruangannya tak cukup untuk jamaah. Sehingga tak sedikit dari masjid-masjid tersebut yang menyambung shaf-nya hingga ke luar masjid seperti lapangan hingga jalan raya.

"Tentu yang begini (membeludaknya jamaah saat sholat Jumat) akan menyusahkan jamaah pada masa new normal," ungkapnya.

Buya Anwar meminta pemerintah berhati-hati akan rencana new normal itu.

"New normal itu dilakukan orang setelah (kurva) turun (dan) turunnya setelah melandai. Itu adalah sebuah konsep yang bagus dilaksanakan, kalau situasi kondisinya pas. Pasnya kapan? Di saat sudah melandai," kata Anwar.

Anwar menilai, penerapan new normal di tengah kurva yang belum turun atau landai bisa jadi berbahaya.

"Kita kan masih naik ini, jadi jangan menerapkan new normal di tengah situasi penyebaran meningkat, kenapa? Karena masyarakat kita belum tertib, disiplin. Kalau tertib disiplin mungkin masih bisa dipertanggungjawabkan, kalau enggak, saya rasa, jadi konsep berbahaya menurut saya," jelas dia.

Anwar memberi catatan, jika salah menerapkan kebijakan, maka akan berdampak pada penambahan pasien positif corona.

Baca Juga:

DPR Ingatkan Protokol New Normal Jangan Sampai Bikin Bingung Rakyat

Tentunya pasien tersebut akan memenuhi rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"Apakah hal-hal ini sudah disiapkan pemerintah? Kalau sudah ya oke, tapi kalau belum ya maka menurut saya kebijakan ini sangat berbahaya. Karena secara hitungan keilmuan, pasti banyak pasien baru yang akan memenuhi RS," jelas Anwar.

"Pasti faskes tak mampu menampungnya sehingga pasien-pasien tak terlayani. Tugas negara ngapain? Melindungi rakyat kan? Maksudnya baik tapi karena caranya ndak tepat pasti hasilnya buruk, sehingga tugas negara yang lindungi rakyat, tidak tegas," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Ini Alasan Jakarta Disebut Siap Berlakukan New Normal

#New Normal #Majelis Ulama Indonesia #COVID-19 #Salat Berjamaah
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah
Beredar informasi yang menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung penuh langkah Israel menyerang Iran.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 04 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan