Menko PMK Sindir Ada Pejabat yang Berusaha Tutupi Kelaparan di Papua Tengah
Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers penanganan kelaparan di Papua. (ANTARA/Asep Firmansyah).
MerahPutih.com - Kasus kelaparan di Papua Tengah menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy angkat bicara tentang penanganan dari kasus kelaparan tersebut.
Muhadjir menyampaikan kasus kelaparan di Papua Tengah ini coba ditutupi oleh oknum pejabat dengan dalih masyarakat mengalami diare bukan kelaparan.
Baca Juga
6 Orang Meninggal Akibat Kelaparan di Papua, TNI Diperintahkan Kawal Bantuan
"Sudah tahu rakyatnya lapar, pejabatnya masih minta supaya tidak diumumkan kelaparan. 'Itu hanya diare'. Ya, diare karena lapar itu," ujar Muhadjir di Kota Yogyakarta, Jumat (11/8).
"Gak ada visum dokter, 'oh ini mati karena lapar'. Kan enggak ada. Ya memang diare. Diarenya karena makan umbi-umbian yang sudah busuk penuh bakteri. Ya meninggallah dia," tegas Muhadjir.
Baca Juga
Muhadjir merinci kasus kelaparan di Papua Tengah ini disebabkan oleh adanya kabut es. Kabut es ini membuat tanaman umbi-umbian yang jadi bahan pangan utama masyarakat di Papua Tengah menjadi busuk.
"Gitu kok dibilang krisis pangan, kelaparan gak boleh," urai Muhadjir.
Muhadjir membeberkan dirinya sempat menelepon Sekretaris Daerah untuk menanyakan kondisi di lapangan.
"Sekdanya tak telepon. Gimana sih Pak, sampenyan kok bisa punya pernyataan bahwa itu bukan karena kelaparan tapi karena diare. 'Disuruhe, Pak Menko'.," terang Muhadjir.
"Ini mentolo gitu lho. Ketika rakyat sedang meregang nyawa, kita masih ingin cari-cari, khawatir kalau nanti tidak berprestasi," pungkas Muhadjir. (Cahyo/Yogyakarta)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa