Suhu Makin Panas, Kelaparan Mengancam


Presiden Joko widodo. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi (Rakornas) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengingatkan dampak perubahan iklim sangat serius.
Mantan Gubernur DKI dan Walikota Solo ini menyoroti terkait perubahan iklim yang makin memburuk. Buktinya, suhu terpanas terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Perubahan Iklim Dunia Kian Mengkhawatirkan
"World Meteorological Organization menyatakan indikator perubahan iklim dan dampaknya di tahun 2021 makin memburuk, di mana tujuh tahun terakhir telah jadi tujuh tahun dengan suhu terpanas," kata Jokowi, Senin (8/8).
Dengan begitu, kondisi perubahan iklim menjadi tantangan nyata dan perlunya penanggulangan prioritas. Sebab, perubahan iklim ini memiliki dampak luas di berbagai sektor. Khususnya terkait bencana alam dan ketahanan pangan.
"FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) menyebutkan lebih dari 500 juta petani usaha kecil yang memproduksi lebih dari 80 persen sumber pangan dunia, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim," kata Jokowi.
WHO memprediksi akan ada 13 juta orang kelaparan akibat terhambatnya rantai pasok dunia karena perang Ukraina.
"Hati-hati, ini persoalan yang sangat serius," imbuh dia.
Jokowi menyebut, perlu adanya penanganan dan antisipasi secara cepat dari dampak perubahan iklim ini. Sehingga perlu adanya sistem yang teruji untuk mengatasi dampak tersebut, salah satunya menjamin ketahanan pangan.
"Kita perlu memiliki kebijakan dan sistem yang teruji dan tangguh untuk menjamin ketahanan pangan secara merata dan berkesinambungan," kata Jokowi.
BMKG ditegaskan Jokowi, punya peran sangat strategis untuk mewujudkannya, khususnya terkait monitoring prediksi dan peringatan dini kondisi cuaca serta iklim ekstrem. BMKG harus mengidentifikasi risiko iklim dan dampaknya secara menyeluruh.
"Mengidentifikasi adaptasi apa saja yang bisa kita lakukan, meningkatkan kapasitas SDM dan peralatan untuk pemodelan cuaca dan iklim yang menggabungkan informasi dari teknologi satelit,” urai ayah tiga orang anak ini.
Jokowi juga meminta agar BMKG memperkuat layanan informasi dan literasi terutama di wilayah pertanian dan perikanan. Sehingga, petani bisa mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem.
"Perluas cakupan forum sekolah lapang iklim dan lapang cuaca nelayan sehingga bisa memberi dampak signifikan," tegasnya. (Knu)
Baca Juga:
Suhu saat Jemaah Haji Wukuf di Padang Arafah Capai 49 Derajat Celcius
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan

Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR

Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi

Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara

[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
![[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa](https://img.merahputih.com/media/69/ce/21/69ce2129b7e019162e90e6a26f8850a9_182x135.png)
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
