Meniup Makanan Panas Berbahaya Bagi Kesehatan?


Meniup makanan panas tidak disarankan jika makanan tersebut akan diberikan ke orang lain. (Foto: Unsplash/Artem Beliaikin)
SAAT ingin menyantap makanan yang masih panas, kamu pasti meniupnya terlebih dahulu agar lidah tidak 'terbakar'. Makanan yang masih panas memang terasa lebih nikmat untuk dikonsumsi.
Rupanya, salah satu bahaya meniup makanan panas bagi kesehatan sebenarnya terkait dengan risiko perpindahan kuman dari mulut peniup ke orang yang mengonsumsi makanan yang ditiup.
Sebetulnya, meniup makanan panas boleh-boleh saja dilakukan, asalkan makanannya memang untuk dimakan sendiri. Malahan, meniup makanan panas hingga dingin dapat mencegah risiko terjadinya lidah terbakar yang bisa berujung pada luka sariawan.
Kamu pasti tidak ingin nikmatnya makan seblak atau bakso menjadi terganggu karena lidah terbakar. Lidah terbakar tidak hanya membuatmu sulit mengunyah makanan, tetapi juga menurunkan selera makan.
Sebab, mengonsumsi makanan bersuhu tinggi dapat merusak papila, yaitu tonjolan pada permukaan lidah yang membantu lidah mengenali berbagai rasa.
Baca juga:
Membungkus Makanan Panas dengan Plastik, Berbahaya

Jika papila rusak, kamu akan lebih sulit untuk mengenali berbagai rasa makanan, entah itu asam, asin, pahit, atau asin. Makanan apapun akan terasa hambar dan membuat selera makan menurun.
Akan tetapi, meniup makanan panas tidak disarankan jika makanan tersebut akan diberikan ke orang lain. Tak menutup kemungkinan air liur jatuh ke makanan saat meniup. Jika kamu sedang sakit, bakteri atau virus juga ikut berpindah ke makanan.
Dengan begitu, risiko penularan penyakit akan semakin tinggi. Apalagi jika kamu sedang sakit saat meniup makanan panas. Penyakit yang dikhawatirkan muncul akibat meniup dan berbagi makanan ini beragam. Mulai dari pilek, flu, hingga hepatitis B dan hepatitis C.
Baca juga:
Pharrell Williams Produksi Alat Makan Unik dari Plastik Daur Ulang

Jika kamu ingin mendinginkan makanan panas untuk diberikan ke orang lain, kamu dapat mencoba cara lain yang aman, seperti sering mengaduk makanan atau membagi makanan menjadi porsi lebih kecil.
Meski meniup makanan panas untuk dimakan sendiri tidak berbahaya, kamu tetap perlu berhati-hati saat melakukannya.
Jangan meniup makanan yang baru matang atau mendidih karena paparan uap panas yang mengenai wajah, mata, dan selaput lendir di mulut, hidung, atau tenggorokan bisa menyebabkan luka bakar.
Sedikit tips, kamu juga bisa meletakkan mangkuk makanan panas di atas wadah berisi es batu atau air dingin. Cara ini lebih efektif untuk mendinginkan makanan dan tidak perlu menunggu lama hingga makanan tersebut dapat dinikmati.
Pasalnya, sering mengonsumsi makanan bersuhu tinggi justru berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya menyebabkan lidah terbakar, sering makan makanan panas juga berpotensi mengiritasi lapisan kerongkongan. (and)
Baca juga:
Wow, Perempuan ini Punya Koleksi Makanan Plastik Terbanyak di Dunia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
