Menkeu Purbaya Didesak Lindungi Produsen Food Tray Lokal dari Gempuran Produk Impor
Menkeu Purbaya diminta lindungi food tray lokal. Foto: MerahPutih.com/Ponco
MerahPutih.com - Karangan bunga berisikan protes, kritikan dan kekecewaan produsen dan pegawai food tray atau peralatan makanan memenuhi pagar kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta pada Rabu (12/11).
Mereka meluapkan kekecewaan dan protes karena pemerintah belum memihak kepada produsen lokal, terutama dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut masih menggunakan produk food tray impor.
Bagi produsen food tray lokal, dominasi produk MBG import telah menggerus produk lokal sehingga terus menjerit.
Ibarat produsen food tray di China raih keuntungan besar dari program MBG, sementara produsen food tray lokal hidup ngos-ngosan hingga terus melakukan PHK karyawannya.
Mereka berharap Menkeu Purbaya yang juga merupakan anggota tim sinkronisasi MBG bisa menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke Presiden RI, Prabowo Subianto dan stakeholder terkait lainnya agar benar-benar melibatkan produsen lokal dalam pelaksanaan program MBG.
Baca juga:
Sidak di Surabaya, Menkeu Purbaya Temukan Barang Impor Rp 100 Ribu Bernilai Rp 50 Juta
Produsen lokal seperti yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wadah Makanan Indonesia (APMAKI) sudah mampu memproduksi 11 juta food tray yang sesuai dengan standar halal dan SNI.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ada karangan bunga yang hanya berisikan protes atau kritikan tanpa disertai nama. Namun, ada juga karangan bunga yang berisikan kritikan, protes dan harapan disertai nama orang tertentu.
"Selamat food tray China Berjaya, produsen Food Tray lokal jadi penonton," tulis seorang atas nama Rudi Santoso di papan bunga-nya.
Sindiran keras juga datang dari Rizky Ramadhan yang mengungkapkan, 'Hati kami produsen Food Tray lokal terluka, merasa asing di tanah kelahiran sendiri'.
Begitu juga dengan Siti Aminah yang meluapkan kekecewaannya di karangan bunga dengan tulisan, 'Selamat menikmati food tray import, kami produsen lokal sedang gulung tikar'.
Karangan bunga-karangan bunga tersebut berisikan rangkaian protes, kekecewaan, kritikan, masukan sekaligus harapan para produsen Food Tray lokal agar dilibatkan secara aktif dalam program MBG.
Baca juga:
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Pasalnya praktik di lapangan, diduga kuat food tray masih menggunakan impor khususnya dari China. Padahal, produsen Food Tray lokal sudah siap secara kualitas dan kapasitas.
Rangkaian protes lainnya dari para produsen lokal sebagaimana terpampang di karangan bunga, antara lain, 'APBN untuk beli food tray China, produsen lokal mati suri', 'Negara gagal lindungi produsen Food Tray lokal, malah lebih senang food tray China (Farhan Rizki),' 'MBG program mulia tapi pabrik food tray gak kebagian ordernya', 'kami produsen lokal, tapi di negeri sendiri kami dianggap tamu' dan 'jika pemerintah tak percaya terhadap produk lokal, untuk apa semboyan nasionalisme?'.
Lalu, ada juga yang berharap Prabowo segera bertindak untuk memastikan program MBG benar-benar memberdayakan produsen lokal atau dalam negeri.
Mereka juga berharap Menkeu Purbaya yang juga merupakan anggota tim sinkronisasi MBG bisa menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke Prabowo Subianto dan stakeholder terkait lainnya agar benar-benar melibatkan produsen lokal dalam pelaksanaan program MBG.
"Tolong Pak Presiden, katanya mau memberdayakan produk lokal tapi kok MBG pakai Food Tray Impor," tulis salah seorang produsen di karangan bunganya.
Sejumlah pejabat negara dan juga pihak Badan Gizi Nasional (BGN) selalu mengatakan program MBG menggunakan produk-produk lokal termasuk food tray.
Baca juga:
Dukung Langkah Purbaya, DPR: Pengusaha Rokok Rumahan Dirangkul, Bukan Dipukul
Hanya saja, implementasi dan pelaksanaannya belum maksimal, sehingga masih banyak produsen dan industri lokal food tray tak dilibatkan dalam program MBG karena dominasi produk impor food tray.
Bahkan, terbaru, pihak kepolisian berhasil menggerebek salah satu gudang di Jakarta Utara yang berisikan food tray untuk MBG yang diduga impor dari China.
Dari hasil pengecekan awal kepolisian, terdapat 5 fakta dugaan pemalsuan food tray MBG tersebut, yakni pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI), pemalsuan logo halal, pergantian label asal produk (dari Made in China ke Made in Indonesia), penyalahgunaan logo BGN, dan potensi kerugian negara karena diduga pelaku tidak membayar pajak dengan pemalsuan tersebut.
Sepanjang setahun pelaksanaan MBG, tercatat 1,4 miliar porsi makanan telah dimasak dan dibagikan dari 12.508 SPPG untuk 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Sebanyak 625,4 ribu lapangan kerja baru pun tercipta dari dapur SPPG. Sementara, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDEs telah menjadi bagian ekosistem ekonomi MBG. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Turunkan Insentif Stunting Bagi Pemda, Jadi Hanya Rp 300 Miliar
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Menkeu Purbaya Didesak Lindungi Produsen Food Tray Lokal dari Gempuran Produk Impor
Redenominasi Rupiah, Syarat Wajibnya: Ekonomi Stabil dan Adanya Aturan Perundang-Undangan
Komisi XI DPR Kawal RUU Redenominasi, Pastikan Tak Bebani Rakyat
Sidak di Surabaya, Menkeu Purbaya Temukan Barang Impor Rp 100 Ribu Bernilai Rp 50 Juta
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Bakal Kembalikan Harga BBM di Indonesia seperti Era Soeharto