Kesehatan

Membungkus Makanan Panas dengan Plastik, Berbahaya

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 01 Oktober 2020
Membungkus Makanan Panas dengan Plastik, Berbahaya

Bahan kimia yang digunakan dalam plastik dapat menyebabkan sel-sel induk menjadi sel lemak. (Foto: Reader's Digest)

Ukuran:
14
Audio:

KAMU pasti sering melihat makanan yang dibungkus dengan plastik dan styrofoam. Sebut saja seperti sayur-sayuran, ayam, bakso, telur gulung, atau bahkan nasi. Penggunaan bungkus atau kemasan plastik di masyarakat ternyata semakin meningkat, termasuk sebagai pembungkus makanan. Padahal, ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dibungkus dengan plastik.

Mengutip laman Hellosehat, produk plastik memiliki bahan kimia yang berbahaya. Pasalnya, semua jenis plastik dibuat dari minyak bumi dengan campuran berbagai bahan kimia yang bersifat racun. Misalnya saja seperti Bisphenol A (BPA) yang menyebabkan gangguan tubuh seperti infertilitas atau penurunan kesuburan, serta Polystirena (PS) yang bersifat karsinogenik dan memicu timbulnya kanker.

Baca juga:

Pharrell Williams Produksi Alat Makan Unik dari Plastik Daur Ulang

Ternyata Membungkus Makanan Panas dengan Plastik Berbahaya
Bisa berdampak bagi kesehatan tubuhmu. (Foto: Harvard Health)

Jika dikonsumsi, kandungan bahan kimia tersebut akan masuk pada jaringan tubuh. Faktor yang menyebabkan mudahnya perpindahan zat kimia tersebut karena lemahnya ikatan struktur plastik, yaitu hasil sisa monomer plastik.

Perpindahan bahan kimiawi ke dalam makanan juga dipengaruhi oleh lamanya kontak makanan dengan plastik. Jadi, ketika makanan dengan suhu tinggi dibiarkan terlalu lama di dalam plastik, maka kontak sisa monomer plastiknya juga semakin banyak.

Lalu, apa dampak yang muncul dari konsumsi makanan panas dalam plastik?

Semua plastik mengandung bahan kimia beracun yang berdampak bagi kekebalan tubuh dan kesuburan. Jika kamu terbiasa dengan itu, kemungkinan dapat menyebabkan perubahan jaringan yang rentan terkena penyakit kanker, kemandulan, kerusakan genetik, bahkan keguguran.

Baca juga:

Wow, Perempuan ini Punya Koleksi Makanan Plastik Terbanyak di Dunia

Ternyata Membungkus Makanan Panas dengan Plastik Berbahaya
Hindari penggunaan plastik untuk membungkus makanan. (Foto: Fun Japan)

Berdasarkan penelitian dari Environmental Health Perspectives, dijelaskan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam plastik dapat menyebabkan sel-sel induk menjadi sel lemak. Dengan begitu, metabolismemu terprogram ulang sehingga memungkinkan kamu untuk menyimpan lebih banyak kalori yang menyebabkan risiko obesitas.

Ada beberapa alternatif yang bisa kamu lakukan, seperti menghindari membungkus makanan panas dengan plastik. Sebagai gantinya, gunakan wadah yang berbahan kaca, keramik, atau stainless steel.

Selain itu, jangan menggunakan plastik ketika memanaskan makanan dengan menggunakan oven microwave, terutama plastik yang dibuat dari PVC atau PS. Gunakan jenis kemasan food grade yang khusus digunakan untuk oven microwave. (and)

Baca juga:

Kampanye Piring Bersih di Tiongkok Jadi Upaya Atasi Isu Limbah Makanan

#Kesehatan #Bahaya Plastik
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan