Lingkungan

Kampanye Piring Bersih di Tiongkok Jadi Upaya Atasi Isu Limbah Makanan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Agustus 2020
Kampanye Piring Bersih di Tiongkok Jadi Upaya Atasi Isu Limbah Makanan

Tiongkok berusaha mengurangi limbah makanan dengan Clean Plate Campaign. (twitter/@waste4change)

Ukuran:
14
Audio:

TIONGKOK meningkatkan usaha mereka untuk mengurangi limbah makanan yang semakin parah sejak pandemi dengan Clean Plate Campaign atau kampanye piring bersih.

Kampanye ini didorong setelah Xi Jinping, Presiden Tiongkok, menyebut masalah limbah makanan di negara tersebut sebagai sebuah krisis. "Volume limbah makanan di Tiongkok mengejutkan dan menyedihkan," ucap Xi Jinping dalam sebuah pernyataan.

Baca juga:

Coastal Basement Menjual Produk Ramah Lingkungan Dengan Misi yang Mulia

Xinhua Net menulis bahwa Xi Jinping menekankan untuk meningkatkan perundang-undangan dan pengawasan, mengambil langkah-langkah efektif, dan membangun mekanisme jangka panjang untuk mengurangi dan menghentikan isu limbah makanan.

Kampanye Piring Bersih Tiongkok untuk Kurangi Limbah Makanan
Beberapa kota di Tiongkok akan menerapkan aturan N-1 dimana pengunjung yang datang berkelompok harus memesan makanan kurang dari jumlah mereka. (unsplash/@debbietakesphoto)

Melansir laman BBC, menindaklanjuti pernyataan dari Xi Jinping, Asosiasi Industri Katering Wuhan mendesak restoran di kotanya untuk membatasi jumlah hidangan yang disajikan kepada pengunjung.

Sistem ini dijuluki 'N-1', sistem di mana sekelompok pengunjung harus memesan satu hidangan kurang dari jumlah mereka. Misalnya, sekelompok 10 orang hanya bisa memesan 9 hidangan.

The Guardian menulis bahwa kota-kota lain seperti Xianning dan Xinyang juga akan menerapkan kebijakan serupa.

Baca juga:

Pharrell Williams Produksi Alat Makan Unik dari Plastik Daur Ulang

Menurut laporan yang ditulis BBC, pada 2019 di Shanghai, kota Tiongkok terbesar dan paling banyak populasinya, mewajibkan masyarakat dan industri untuk mendaur ulang sisa makanan mereka dengan benar.

Jika tidak, mereka akan menghadapi denda, atau hukuman terhadap peringkat kredit sosial mereka, hingga sistem kontroversial yang mempengaruhi prospek ekonomi dan sosial.

Kampanye Piring Bersih Tiongkok untuk Atasi Isu Limbah Makanan
Bukan hanya limbah plastik, limbah makanan juga marak di Tiongkok. (unsplash/@zibik)

Global Times menulis, penghematan selalu menjadi kebajikan tradisional di Tiongkok, tetapi seiring dengan peningkatan standar hidup masyarakat, pemborosan meningkat.

Dalam penyelidikan yang dilakukan Institute of Geographic and National Resource Research dan World Wide Fund, kelompok turis, siswa sekolah dasar dan menengah, serta jamuan makan resmi adalah tiga penyebab utama pemborosan makanan.

Sampah makanan per kapita di Tiongkok mencapai 93 gram per orang per makan, dengan laju sampah 11,7 persen, tulis Global Times. "Jumlah limbah makanan yang dihasilkan Tiongkok cukup untuk memberi makan kepada 30 hingga 50 juta orang setiap tahunnya," tulis BBC dalam laporannya.

Kampanye Piring Bersih Tiongkok untuk Atasi Isu Limbah Makanan
Jumlah makanan yang dibuang bisa memberi makan jutaan orang setiap tahunnya. (unsplash/@hermez777)

Mengapa mengatasi limbah makanan penting? Food Print menulis, di tempat pembuangan sampah, makanan secara bertahap terurai menjadi metana, gas rumah kaca yang 86 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.

Menurut laporan dari organisasi yang berbasis di Inggris, WRAP, jika makanan dikeluarkan dari tempat pembuangan sampah di Inggris, pengurangan gas rumah kaca akan sama dengan menghilangkan seperlima dari semua mobil di Inggris dari jalan.

Lalu, Forbes menulis bahwa sebuah laporan oleh The National Resources Defense Council (NRDC) menunjukkan bahwa limbah makanan menghabiskan hampir seperempat dari persediaan air kita dalam bentuk makanan yang tidak dimakan atau lebih dari 172 miliar dolar (sekitar 2,5 kuadriliun rupiah) dalam bentuk air yang terbuang.

Menanam makanan yang akhirnya akan terbuang secara percuma akan menghabiskan 21% air tawar, 19% pupuk, 18% lahan pertanian, dan 21% volume TPA, tulis Forbes.

Langkah dan usaha yang dilakukan Tiongkok patut ditiru oleh negara-negara lain. Karena masalah limbah makanan tidak hanya marak di Tiongkok, melainkan secara global. (lev)

Baca juga:

Liburan Sembari Menjaga Lingkungan, Tetap Bisa Kok

#Ramah Lingkungan #Peduli Lingkungan #Kebersihan Lingkungan #Tiongkok
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Indonesia
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Tiga truk tinja ketahuan membuang limbah di selokan Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Salah satu truk merupakan milik perusahaan, yang sudah tiga kali melanggar aturan.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Indonesia
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Peniadaan HBKB itu mempertimbangkan kepentingan kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Indonesia
Pramono Bakal Revitalisasi MCK hingga Komunal di 55 RW
Demi wujudkan lingkungan hidup yang sehat.
Dwi Astarini - Kamis, 15 Mei 2025
Pramono Bakal Revitalisasi MCK hingga Komunal di 55 RW
Indonesia
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Ema Suranta raih penghargaan Local Ace in Organic Waste Transformation dalam ajang Mata Lokal Award 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 09 Mei 2025
Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Lifestyle
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Pada 2006, ia bersama istri dan beberapa teman dekat mendirikan Yayasan Peduli Anak.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Indonesia
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Khatib salat Jumat hari ini diminta untuk menyampaikan pesan pelestarian lingkungan. Jemaah juga diminta untuk menanam pohon.
Soffi Amira - Jumat, 18 April 2025
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Bagikan