Coastal Basement Menjual Produk Ramah Lingkungan Dengan Misi yang Mulia

annehsannehs - Kamis, 13 Agustus 2020
Coastal Basement Menjual Produk Ramah Lingkungan Dengan Misi yang Mulia

Coastal Basement. (Foto Ist)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

WAHANA internet tidak melulu memberikan pengaruh yang buruk bagi manusia. Christa Calista, seorang remaja berusia 23 tahun bertekad untuk mengubah gaya hidupnya menjadi lebih peduli terhadap lingkungan setelah menyaksikan kegiatan-kegiatan yang dibagikan oleh Lauren Singer, aktivis lingkungan yang biasa dikenal sebagai Trash is For Tossers di media sosial.

Keikutsertaan Calista dalam komunitas Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) saat kuliah juga membuka matanya untuk menyadari sebuah kenyataan yang miris dan menyedihkan. Setiap mengeksplorasi gunung atau mengunjungi pantai di Indonesia, ada sangat banyak sampah yang menghalangi keindahan serta merusak ekosistem alam. Di sisi lain, Calista juga merasa bersalah dan malu karena ia sendiri pun masih menggunakan botol dan sedotan plastik kala itu.

Paket sedotan reusable dari Coastal Basement. (Foto Ist)
Paket sedotan reusable dari Coastal Basement. (Foto Ist)

Beberapa hal tersebut membuat Calista bertekad untuk menganut dan memperkenalkan gaya hidup eco-friendly. Melihat kemampuan Singer dalam menjalani kehidupan tanpa menghasilkan sampah sama sekali selama empat tahun, Calista terinspirasi untuk mendirikan Coastal Basement, sebuah brand yang bermisi untuk membuat Bumi kita menjadi lebih sehat dan bersih.

Christa Callista, founder Coastal Basement. (Foto Ist)
Christa Calista, founder Coastal Basement. (Foto Ist)

"Jadi memang awal terbentuknya (Coastal Basement) karena kesadaran diri sendiri dan pengen mengubah lifestyle ke arah yang lebih baik, dan pengen spread this message juga di indonesia kalo menjalani lifestyle eco-friendly itu enggak susah," ungkap Calista kepada MerahPutih.com.

Cutlery dari Coastal Basement. (Foto ist)
Cutlery dari Coastal Basement. (Foto ist)

Coastal Basement menyediakan barang-barang yang earth-friendly seperti sikat gigi, sedotan, dan alat makan yang terbuat dari serat gandum, bambu, dan stainless untuk mengurangi penggunaan alat makan dan minum sekali pakai. Coastal Basement juga menyediakan asbak portable untuk mengurangi limbah puntung bekas dan abu rokok yang dibuang sembarangan, serta collapsible cup untuk mengurangi penggunaan gelas plastik.

BACA JUGA:

Mengenal Siska Nirmala, Pahlawan Zero Waste yang Pantas Diteladani

Kilas balik pada 16 Agustus 2018 ketika Coastal Basement terbentuk, Calista memanfaatkan platform Instagram dan Line @ untuk memulai bisnis kecil-kecilan yang didirikannya sendirian. Minat pembeli yang semakin tinggi juga mendorong Calista untuk menggunakan aplikasi belanja online seperti Shopee, Tokopedia, dan Moselo. Ketika satu tahun berjalan, Coastal Basement telah melakukan melakukan beberapa kerjasama antara lain dengan Traveloka Eats dan Pop Up Market.

Setelah mengurus Coastal Basement sendirian selama hampir 1,5 tahun, Calista akhirnya memutuskan untuk mengajak temannya, Juan, untuk ikut bergabung dalam Coastal Basement sebagai co-founder pada Januari 2020 lalu.

View this post on Instagram

A post shared by Coastal Basement (@coastalbasement) on

Untuk sampai pada titik ini, tentunya ada suka dan duka yang harus dilalui dalam merintis bisnis Coastal Basement. Tidak jarang Calista dikritik atau diremehkan oleh orang-orang karena produknya yang terlalu tersegmentasi.

CB juga menghadirkan tas dari goni. (Foto Ist)
CB juga menghadirkan tas dari goni. (Foto Ist)

"Barang yang aku jual segmented banget, alias gak semua orang bakal mau pakai. Banyak yang enggak peduli juga soal lingkungan," ungkapnya. Meski begitu, ia merasa bahwa orang-orang yang tidak mendukung bisnisnya tidak pernah menjadi halangan dalam perkembangan Coastal Basement.

BACA JUGA:

Karangan Bunga Mencemari Lingkungan, Solusinya?

Menjadi salah satu pelopor dalam penyedia sedotan dan alat makan reusable di Indonesia, Calista merasa agak down setelah melihat banyaknya penjual sedotan maupun alat makan reusable lainnya yang bermunculan di aplikasi belanja online seiring berjalannya waktu.

"Di situ aku sempet down, kayak merasa 'kayaknya udah gak bisa laku lagi nih'. Nah, tapi di saat aku down itu, aku juga jadi merasa tertantang buat cari ide-ide baru biar produknya selalu inovatif. Jadinya aku dan Juan sekarang sering brainstorming untuk mikirin produk baru dan campaign-campaign baru juga biar bisnisnya gak stagnan," ungkap Calista.

Portable ashtray from Coastal Basement. (Foto Ist)
Portable ashtray from Coastal Basement. (Foto Ist)

Meski begitu, Calista mengakui bahwa para pengikut Coastal Basement di media sosial sangat suportif, baik, dan tidak sungkan untuk berbagi ilmu. "Yang paling aku senang itu, aku jadi dapet komunitas juga. Bisa saling sharing dan belajar bareng untuk sama-sama improve brand dan diri sendiri," jelasnya.

Ke depannya, Calista dan Juan berencana untuk menjadikan Coastal Basement lebih dari sekedar brand yang membahas tentang eco-friendly, melainkan untuk live consciously.

Calista berharap bahwa mereka bisa menarik perhatian orang-orang yang tidak paham tentang lingkungan, menimbulkan kesadaran, dan mengubah mereka untuk bisa membuat bumi kita menjadi lebih baik lagi. (shn)

BACA JUGA;

Langkah Kecil yang Berdampak Besar Bagi Bumi

#Agustus New Order #Bumi
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Infografis
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Juli - Agustus Tahun ini akan terasa lebih singkat karena rotasi bumi bergerak lebih cepat.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 07 Juli 2025
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Dunia
NASA Kirim Peringatan Tabrakan dengan Asteroid 2024 YR4, Kemungkinannya Meningkat Jadi 3,1 Persen
Peluang 1 banding 32 itu mengalami peningkatan signifikan dari estimasi sebelumnya yang hanya 2,8 persen.
Dwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
NASA Kirim Peringatan Tabrakan dengan Asteroid 2024 YR4, Kemungkinannya Meningkat Jadi 3,1 Persen
Fun
Tanpa Disadari, Ini Dampak Rotasi Bumi untuk Kehidupan Sehari-hari
Rotasi bumi memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 14 Desember 2024
Tanpa Disadari, Ini Dampak Rotasi Bumi untuk Kehidupan Sehari-hari
Lifestyle
Memahami Keindahan Garis Khatulistiwa yang Punya Daya Tarik Kuat
Keindahan garis khatulistiwa memiliki daya tarik yang kuat. Garis ini terletak pada 0 derajat lintang dan mengelilingi planet kita.
Soffi Amira - Sabtu, 12 Oktober 2024
Memahami Keindahan Garis Khatulistiwa yang Punya Daya Tarik Kuat
Dunia
Ilmuwan Siapkan Rencana ala 'Armageddon', Tembak Nuklir ke Asteroid
Ilmuwan siapkan rencana ala Armageddon. Nantinya, mereka akan menembakkan nuklir ke asteroid.
Soffi Amira - Kamis, 03 Oktober 2024
Ilmuwan Siapkan Rencana ala 'Armageddon', Tembak Nuklir ke Asteroid
Lifestyle
Fenomena ‘Bulan Kembar’, BRIN Ungkap Faktanya
Bulan merupakan satu-satunya satelit alami bumi yang ukurannya besar.
Dwi Astarini - Rabu, 25 September 2024
Fenomena ‘Bulan Kembar’, BRIN Ungkap Faktanya
Dunia
5 Asteroid yang Diawasi NASA, Berpotensi Menabrak Bumi
Lima asteroid yang diawasi NASA ini berpotensi menabrak Bumi. Bahkan, asteroid itu juga dianggap paling berbahaya. Berikut adalah daftarnya.
Soffi Amira - Senin, 23 September 2024
5 Asteroid yang Diawasi NASA, Berpotensi Menabrak Bumi
Dunia
Asteroid Apophis Diprediksi Bakal Hantam Bumi pada 2029
Asteroid Apophis diprediksi akan menghantam Bumi pada 2029 mendatang. Menurut studi, tabrakan itu akan menjadi peristiwa langka.
Soffi Amira - Jumat, 20 September 2024
Asteroid Apophis Diprediksi Bakal Hantam Bumi pada 2029
Lifestyle
Penelitian Ungkap Bumi Punya Cincin seperti Saturnus Jutaan Tahun Lalu
Penelitian menunjukkan, bahwa Bumi pernah memiliki cincin seperti Saturnus pada jutaan tahun lalu.
Soffi Amira - Jumat, 20 September 2024
Penelitian Ungkap Bumi Punya Cincin seperti Saturnus Jutaan Tahun Lalu
Berita
Rotasi Bumi Melambat, Hari Terasa Jadi Lebih Lama
Rotasi Bumi melambat membuat hari terasa jadi lebih lama. Prediksi itu menunjukkan, perlambatan rotasi berlanjut hingga 2025.
Soffi Amira - Jumat, 26 April 2024
Rotasi Bumi Melambat, Hari Terasa Jadi Lebih Lama
Bagikan