Langkah Kecil yang Berdampak Besar Bagi Bumi


Menjaga dan merawat bumi bukan masalah sulit. (Foto; Pexels/Markus Spiske temporausch.com)
MENURUT laman space.com usia dari planet tercinta kita ini berkisar antara 4,54 miliar tahun. Ini berdasarkan kondisi perubahan batu di kerak bumi.
Biosfer, bagian luar bumi menjadi tempat dimana gabungan daratan, air, serta udara menyokong keberlangsungan mahkluk hidup.
Meskipun begitu, banyaknya kontribusi bumi terhadap mahkluk hidup tidak menjadi jaminan penghuninya menjadi waspada terhadap kesehatan dan kelestarian bumi, terutama manusia.
Konon menurut un.org, saat ini manusia hanya memiliki sisa waktu 11 tahun untuk bisa menyelamatkan bumi dari perubahan iklim. Sistem iklim di bumi ini terdiri dari lima bagian yang saling berinteraksi yaitu atmosfer (udara), hidrosfer (air), cryosphere (es dan permafrost), biosfer, dan litosfer (kerak bumi). Eksploitasi alam, emisi gas rumah kaca, sampai limbah perusahaan menjadi sumber utama dari kerusakan bumi kita ini.
Big things have small beginnings. Untuk membantu mencegah terjadinya kerusakan bumi yang tambah parah, yuk ikuti beberapa hal kecil yang berdampak besar ini.
1. Jangan pesan order makanan online

Meskipun terdengar sepele, tetapi sadarkah kamu jika kamu memesan makanan baik via ojek online atau jasa pengiriman dari restoran. Biasanya jasa ini menggunakan berlapis-lapis plastik untuk memastikan bahwa makanan kamu tidak tumpah. Bayangkan berapa banyak penggunaan plastik mulai dari kuah terpisah, sambal, acar, kecap, boks makanan, sampai gelas plastik minuman yang dilapis plastik bening lagi. Belum lagi plastik besar untuk memasukan itu semua?
Kamu bisa mencoba untuk memasak makanan sendiri dirumah. Selain lebih hemat, masak makanan sendiri juga lebih sehat dan mengasah kemampuan memasak kamu. Jika kamu malas memasak, lebih baik kamu makan diluar yang restorannya menggunakan alat makan bukan plastik.
2. Gelas plastik sebaiknya dihindari

Tidak selalu dibanderol dengan harga yang murah, antre berjam-jam bukan lagi menjadi hal yang aneh bagi orang-orang demi mendapatkan segelas bubble tea, milk tea, atau apapun jenis minuman. Meskipun trennya berbeda-beda dengan berbagai inovasinya ternyata memiliki satu kesamaan, yaitu dikemas menggunakan gelas plastik.
Kurangi jajan minuman yang manis-manis ini. Selain mengurangi kebutuhan gula, kamu juga mengurangi sampah plastik.
3. Beli sedotan besi dan alat makan lainnya

Selain lebih higienis, pergerakan kecil dengan membawa dan menggunakan alat makan sendiri bisa sangat mengurangi penggunaan plastik.
4. Bawa bekal

Meskipun ribet tapi cobalah luangkan waktu untuk masak dan bawa bekal ke sekolah, kantor, atau kampus. Selain lebih irit, bekal juga bisa membantu kamu mengatur pola makan lewat porsi yang sama setiap hari loh! Jangan lupa juga gunakan alat makan yang sustainable ya! (shn)
Bagikan
Berita Terkait
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi

Donald Trump Bawa kembali Sedotan Plastik ke AS lewat Perintah Eksekutif

Warga Jakarta Bakal Dibebaskan dari Retribusi Jika Pilah Sampah Secara Mandiri

Coldplay Rilis Vinyl dan CD 'Moon Music' dari Sampah Plastik Sungai Cisadane

Legislator Kebon Sirih Ingatkan Pembagian Daging Kurban Tak Pakai Kantong Plastik Hitam

Peneliti Sebut Kemasan Guna Ulang Bantu Kurangi Sampah Plastik

Sinergi Usaha Mikro Perempuan dengan Bank Sampah Perempuan Mikro Tingkatkan Pendapatan

Langkah Aman Menghindari Efek Berbahaya Nanoplastik
