Sains

Fenomena ‘Bulan Kembar’, BRIN Ungkap Faktanya

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 25 September 2024
Fenomena ‘Bulan Kembar’, BRIN Ungkap Faktanya

Ilustrasi bulan.(foto: pexels-david-besh)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - KABAR bumi yang akan punya dua bulan menghebohkan media sosial beberapa waktu belakangan ini. Bulan kembar itu disebut akan terlihat di langit malam pada 29 September hingga 25 November 2024. Namun, periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengungkapkan fakta di balik bulan kembar tersebut.

“Menyebut istilah ‘bulan kembar’ tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya tepat,” kata Thomas dalam keterangan resmi, dikutip ANTARA, Rabu (25/9). Menurutnya, bulan merupakan satu-satunya satelit alami bumi yang ukurannya besar sehingga bisa terlihat dengan mata telanjang.

"Namun, pada periode tertentu, objek lain seperti asteroid dapat terperangkap dalam gravitasi bumi. Untuk sementara waktu, objek itu mengelilingi bumi. Objek ini sering disebut sebagai 'bulan mini' atau 'mini moon'," katanya.

Ia mengungkapkan asteroid dengan kode ‘2024 PT5’ akan tertangkap oleh gravitasi bumi pada 29 September hingga 25 November 2024. "Asteroid ini bukan bulan kedua. Namun, karena terjebak sementara dalam orbit bumi, beberapa media menyebutnya sebagai 'bulan mini'," katanya.

Baca juga:

Kabar Fenomena Bulan Kembar Ternyata Hoax



Asteroid 2024 PT5 berukuran kecil, hanya sekitar 10 meter. Thomas menegaskan Asteroid 2024 PT5 tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Asteroid ini terlalu redup dan kecil untuk bisa dilihat tanpa bantuan alat khusus.

Masyarakat, kata dia, tidak perlu khawatir dengan fenomena ini. Ia malah mengajak semua pihak untuk melihatnya sebagai kesempatan memperkaya pengetahuan tentang objek-objek kecil di tata surya.

"Ini merupakan fenomena yang menarik bagi dunia astronomi meski bagi kebanyakan orang tidak akan terlihat. Namun, ini mengingatkan kita bahwa ada banyak benda di tata surya yang bisa memberikan kejutan," tutup Thomas.(*)

Baca juga:

Juli, Supermoon Pertama Bumi di 2023

#Sains #Bumi #Bulan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Bulan Raksasa Sambangi Langit Indonesia: Supermoon Cold Moon Puncak di 4 - 5 Desember 2025
Supermoon Cold Moon akan menghiasi langit Indonesia pada 4–5 Desember 2025, muncul 14% lebih besar dan 30% lebih terang. Simak waktu terbaik untuk mengamatinya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
Bulan Raksasa Sambangi Langit Indonesia: Supermoon Cold Moon Puncak di 4 - 5 Desember 2025
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Infografis
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Juli - Agustus Tahun ini akan terasa lebih singkat karena rotasi bumi bergerak lebih cepat.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 07 Juli 2025
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Bagikan