Mengenal Metode Akupunktur dan Risiko yang Mungkin Timbul


Ilustrasi Jarum akupuntur. (Pexel)
MerahPutih.com - Akupunktur adalah pengobatan tradisional yang sudah terjamin keamanannya, termasuk secara medis. Namun rupanya pengobatan akupuntur juga memiliki risiko penularannya penyakit.
Teknik akupunktur berfokus pada titik tertentu. Biasanya dengan jarum akupunktur maupun dengan listrik, ultrasound, termal, laser. Tujuan pengobatan ini sebagai promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Disebutkan laman herminahospita.com bahwa titik akupunktur memiliki kekhasan tahanan listriknya lebih rendah, muatan listriknya lebih tinggi, biasanya banyak terdapat saraf. Area yang menjadi titik akupunktur merangsang sitokin atau neurotransmiter tertentu yang terlibat pada penyakit.
Akupunktur sendiri banyak digunakan dalam pengobatan medis karena manfaatnya yang bagus. Biasanya akupuntur digunakan menangani persoalan obesitas, infertilitas wanita dan pria, sakit kepala, hipertensi, nyeri, stroke, depresi, dismenore, rhinitis dan sebagainya.
Baca juga:
Namun di sisi lain ada fakta bahwa penggunaan pengobatan akupuntur dengan jarum dapat menularkan penyakit. Disebutkan oleh Dinas Kesehatan Bantul, salah satunya penyakit seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Dari sumber yang sama, layanan akupunktur yang menggunakan jarum yang tidak steril dapat menularkan jika terkontaminasi virus. Alangkah bijak jika bisa memastikan kesterilan alat yang digunakan ketika pengobatan.
Selain penyakit menular, pengobatan akupunktur yang salah juga menimbulkan risiko infeksi. Pendarahan yang masif dan rasa nyeri hebat di area tusukan akupuntur juga bisa terjadi.
Kemudian berisiko menimbulkan cedera sistem saraf pusat. Lalu dapat membahayakan organ dalam seperti hati, jantung, usus, paru, ginjal. Hal ini terjadi bila saat penusukan akupuntur terlalu dalam.
Memilih Pengobatan Akupunktur
Diketahui ada dua teknik akupunktur, yaitu manual dan elektrik. Pada metode elektrik, jarum akupunktur dihubungkan dengan kabel kecil pada suatu alat yang mengeluarkan gelombang listrik dalam frekuensi kecil dan disalurkan ke tubuh. Sedangkan manual, seperti biasa di mana jarum langsung ditempatkan sesuai titik akupunktur tanpa bantuan alat elektrik.
Baca juga:
Disebut pula ada beberapa gaya akupunktur. Gaya Jepang, Gaya China, Gaya Korea dan Auricularis. Gaya akupunktur Cina berfokus pada prinsip yin-yang. Sedangkan Gaya akupuntur Jepang fokus mediteran tertentu di dalam tubuh.
Lalu gaya akupunktur Korea fokus pada penusukan pada area tangan dan kaki karena energi pada tubuh manusia terkonsentrasi pada dua organ ini.
Adapun Auricularis yakni terpusat pada bagian belakang telinga. Bagian tubuh ini dianggap mempengaruhi organ tubuh yang berbeda. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
