Mengenal Metode Akupunktur dan Risiko yang Mungkin Timbul

Frengky AruanFrengky Aruan - Senin, 27 Mei 2024
Mengenal Metode Akupunktur dan Risiko yang Mungkin Timbul

Ilustrasi Jarum akupuntur. (Pexel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Akupunktur adalah pengobatan tradisional yang sudah terjamin keamanannya, termasuk secara medis. Namun rupanya pengobatan akupuntur juga memiliki risiko penularannya penyakit.

Teknik akupunktur berfokus pada titik tertentu. Biasanya dengan jarum akupunktur maupun dengan listrik, ultrasound, termal, laser. Tujuan pengobatan ini sebagai promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Disebutkan laman herminahospita.com bahwa titik akupunktur memiliki kekhasan tahanan listriknya lebih rendah, muatan listriknya lebih tinggi, biasanya banyak terdapat saraf. Area yang menjadi titik akupunktur merangsang sitokin atau neurotransmiter tertentu yang terlibat pada penyakit.

Akupunktur sendiri banyak digunakan dalam pengobatan medis karena manfaatnya yang bagus. Biasanya akupuntur digunakan menangani persoalan obesitas, infertilitas wanita dan pria, sakit kepala, hipertensi, nyeri, stroke, depresi, dismenore, rhinitis dan sebagainya.

Baca juga:

Mengobati Jerawat dengan Akupuntur

Namun di sisi lain ada fakta bahwa penggunaan pengobatan akupuntur dengan jarum dapat menularkan penyakit. Disebutkan oleh Dinas Kesehatan Bantul, salah satunya penyakit seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Dari sumber yang sama, layanan akupunktur yang menggunakan jarum yang tidak steril dapat menularkan jika terkontaminasi virus. Alangkah bijak jika bisa memastikan kesterilan alat yang digunakan ketika pengobatan.

Selain penyakit menular, pengobatan akupunktur yang salah juga menimbulkan risiko infeksi. Pendarahan yang masif dan rasa nyeri hebat di area tusukan akupuntur juga bisa terjadi.

Kemudian berisiko menimbulkan cedera sistem saraf pusat. Lalu dapat membahayakan organ dalam seperti hati, jantung, usus, paru, ginjal. Hal ini terjadi bila saat penusukan akupuntur terlalu dalam.

Memilih Pengobatan Akupunktur

Diketahui ada dua teknik akupunktur, yaitu manual dan elektrik. Pada metode elektrik, jarum akupunktur dihubungkan dengan kabel kecil pada suatu alat yang mengeluarkan gelombang listrik dalam frekuensi kecil dan disalurkan ke tubuh. Sedangkan manual, seperti biasa di mana jarum langsung ditempatkan sesuai titik akupunktur tanpa bantuan alat elektrik.

Baca juga:

Menelaah Efektivitas Akupuntur untuk Migrain

Disebut pula ada beberapa gaya akupunktur. Gaya Jepang, Gaya China, Gaya Korea dan Auricularis. Gaya akupunktur Cina berfokus pada prinsip yin-yang. Sedangkan Gaya akupuntur Jepang fokus mediteran tertentu di dalam tubuh.

Lalu gaya akupunktur Korea fokus pada penusukan pada area tangan dan kaki karena energi pada tubuh manusia terkonsentrasi pada dua organ ini.

Adapun Auricularis yakni terpusat pada bagian belakang telinga. Bagian tubuh ini dianggap mempengaruhi organ tubuh yang berbeda. (Tka)

#Akupuntur #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Bagikan