Kesehatan

Mengenal Infeksi Listeria akibat Jamur Enoki

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 26 Juni 2020
Mengenal Infeksi Listeria akibat Jamur Enoki

Bakteri listeria ditemukan di jamur enoki.(Foto: Maangchi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TANAMAN jamur putih berbentuk panjang tipis bernama enoki sedang ramai diperbincangkan. Hal itu terjadi sejak Kementan RI menyampaikan sebuah kabar yang sangat mengejutkan pada 25 Juni. Ternyata varian jamur tersebut sudah terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan penyakit listeria loh.

BACA JUGA:

Pakai Masker Demi Kesehatan Orang Lain


1. Apa itu penyakit listeria?

listeria
Gejala penyakit ini antara lain demam, sakit kepala, dan mual. (Foto Pexels@Andrea Piacquadio)

Listeria merupakan infeksi bakteri yang terjadi akibat keracunan makanan. Sebenarnya penyakit itu tidak berbahaya untuk orang yang sehat. Namun, hal itu akan sangat berisiko untuk perempuan hamil, lansia, dan mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.

Alodokter menyebut gejala yang muncul pada individu yang terinfeksi listeria, ,antara lain mual, demam, diare, serta nyeri otot. Bahkan pada sekelompok orang gejala yang terlihat bisa berupa kejang, sakit kepala, leher kaku, dan hilang keseimbangan. Menurut Prof Ratih Dewanti, pakar pangan dari IPB, infeksi itu bisa menyebabkan sakit berkelanjutan hingga meninggal dunia jika dibiarkan terus-menerus.

Infeksi itu disebabkan bakteri Listeria monocytogenes yang memang terdapat di lingkungan pertanian. Bakteri itu ering pula ditemukan pada sayuran mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, daging hewan, maupun produk makanan kemasan. Bakteri listeria memiliki karakter tahan terhadap suhu dingin sehingga memperbesar kemungkinan penyebaran dengan makanan lain jika disimpan di tempat yang sama. Untuk menghilangkannya, perlu dilakukan pemanasan dengan suhu minimal 75 derajat celsius.

2. Penemuan bakteri Listeria Monocytogenes pada jamur enoki di Indonesia

listeria
Hasil penelitian tunjukkan cemaran bakteri di jamur enoki.(Foto Pexels@Anna Shvets)

Melalui rilis Kementan Nomor 775/R-KEMENTAN/06/2020, Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng, Kepala Badan Ketahanan Pangan menyebutkan awalnya Indonesia mendapatkan informasi bahaya jamur enoki ini dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN). INFOSAN memberikan informasi terkait kejadian luar biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia pada Maret hingga April 2020 karena mengkonsumsi jamur enoki yang berasal dari Korea Selatan.

Tanpa berlama-lama, BKP selaku competent contact point (CCP) INRASFF Kementerian Pertanian langsung melakukan investigasi. Pada 21 April dan 26 Mei 2020, petugaa OKPP telah melakukan sampling dan meminta pihak importir untuk tidak mengedarkan jamur itu sampai investigasi rampung.

Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech dengan nomor hasil uji SIG.CL.2020.013381 tanggal 5 Mei dan SIG.CL.62020.017013 tanggal 10 Juni 2020, lima lot jamur tidak memenuhi persyaratan. Alasanya, ditemukan bakteri L monocytogenes dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g. Jumlah itu melewati ambang batas normal.

Setelahnya, berdasarkan UU Pangan No 18/2012 Pasal 90, PP 86/2019 Pasal 28 dan Permentan 53/2018, Badan Ketahanan Pangan memutuskan memberlakukan beberapa hal. Pertama, memerintahkan importir untuk menarik dan memusnahkan produk jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan. Pada 22 Mei dan 19 Juni, 1.633 karton jamur enoki seberat 8.165 kg sudah dimusnahkan di PT Siklus Mutiara Nusantara, Bekasi.

Badan Ketahanan Pangan juga meminta OKKP Daerah dan Badan Karantina Pertanian untuk mengawasi penjualan jamur enoki asal Korea Selatan itu. Tidak lupa, badan itu menyampaikan pemberitahuan kepada negara produsen agar melakukan tindakan koreksi.

3. Tindakan yang harus dilakukan selanjutnya

listeria
Lakukan tindakan pencegahan seperti memasak sampai benar-benar matang agar terhindar dari bakteri.(Foto Pexels@Clem Onojeghuo)

Melalui kejadian ini, pelaku usaha perlu menerapkan praktik sanitasi di seluruh tempat dan rantai produksi agar mencegah kontaminasi silang ke makanan lain. Bahkan, produsen juga diminta melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan. Lalu segera memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd dan mengembalikannya kepada distributor.

Sementara itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati lagi dalam membeli produk pangan segar yang berasal dari tumbuhan. Jika ingin membeli, pastikan pangannya sudah terdaftar ya. Soalnya semua makanan yang terdaftar akan ditandai dengan nomor pendaftaran PSAT.

Selain itu, karena bakteria liateria dapat bertahan hidup di kulkas dan freezer, kamu perlu melakukan beberapa tindakan pencegahan. Cucilah tangan dengan air hangat dan sabun sebelum maupun sesudah menyiapkan makanan. Bersihkan peralatan masak dengan air hangat. Jangan lupa untuk mencuci sayuran mentah dengan air mengalir. Pastikan makanan yang dimasak benar-benar matang. Dan tentunya tidak mengonsumsi makanan seperti jamur enoki yang memang sudah tercemar bakteri tersebut.

Walaupun sampai saat ini belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa di Indonesia karena bakteri liateria pada jamur enoki, kewaspadaan tetap wajib diterapkan. Bijaklah dalam memilih makanan yang dikonsumsi. Dengan demikian, kita dan orang-orang tercinta bisa terhindar dari bakteri berbahaya ini.(sam)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan