Masyarakat Keluhkan Masker Hingga Hand Sinitizer yang Langka

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 10 Agustus 2020
Masyarakat Keluhkan Masker Hingga Hand Sinitizer yang Langka

Hand sanitizer bekal hadapi fase new normal (Foto: Unsplash/Anna Earl)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengaku mendapat 33,30 persen pengaduan dari masyarakat selama pandemi COVID-19. Pengaduan ini rentang waktu Maret hingga Juli 2020 terkait produk kesehatan yang sulit didapatkan.

"Meliputi keluhan masker, hand sanitizer dan obat-obatan," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat konfrensi pers, Senin (10/8)

Sejak awal-awal COVID-19 diketahui mulai menjangkit masyarakat di Indonesia, tidak lama kemudian masker, hand sanitizer hingga obat-obat juga menjadi langka atau susah didapatkan. Sebab, pada saat bersamaan ketiga produk kesehatan tersebut langsung menjadi fokus dan perhatian utama masyarakat yang mengakibatkan indikator pengaduan meningkat ke YLKI.

Baca juga:

Jangan Sembarang Pakai, Ketahui Fakta Dari 'Hand Sanitizer'

YLKI juga menerima sekitar 2,70 persen aduan dari masyarakat terkait pelayanan di rumah sakit yang menurun saat pandemi. "Keluhan layanan kesehatan ini juga termasuk BPJS Kesehatan hingga masyarakat yang ditolak rumah sakit dengan alasan-alasan tertentu," katanya.

Tingginya keluhan dan pengaduan dari masyarakat tersebut, YLKI meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyikapinya terutama di masa pandemi. Pada dasarnya, keluhan produk kesehatan bukanlah yang tertinggi diterima YLKI. Pengaduan terbanyak yaitu menyangkut pengembalian dana dan pengaturan jadwal ulang yakni 38,80 persen.

YLKI juga menerima aduan di bidang lainnya di antaranya terkait penghapusan rute Transjakarta sebanyak 2,70 persen, penumpukan orang di supermarket dan halte 5,50 persen. Selanjutnya pada rentang Maret hingga Juli 2020 YLKI juga menerima keluhan dan pengaduan masyarakat terkait restrukturisasi hutang sekitar 11,11 persen dan pengaduan lainnya 2,70 persen.

Hand Sanitizer Bekal Lawan Virus di Fase New Normal
Pakai hand sanitizer dengan takaran yang benar (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

Sementara itu, lemahnya literasi masyarakat terhadap produk obat, jamu, dan herbal, berpontesi dimanfaatkan oleh orang untuk mengklaim bahwa mereka berhasil menemukan obat tersebut. Terlebih lagi, pihak berwenang juga belum optimal melakukan penegakan hukum terkait hal itu. Tulus sendiri menyoroti soal banyaknya over klaim oleh jamu tradisional atau herbal di media sosial, seperti klaim anti kanker, darah tinggi, asam urat dan lainnya.

Kasus-kasus yang sudah masuk ke ranah hukum mengenai produk herbal yang tidak mengantongi izin edar BPOM, hanya divonis hukuman ringan dan tidak memberi efek jera bagi pelakunya. Hal ini yang kemudian memicu kasus ini terus berulang.

"Jalan keluar yang saya rekomendasikan memperbarui politik manajemen penanganan wabah, tak bisa atasi pandemi jangan mimpi ekonomi akan membaik. Mendorong peningkatan literasi masyarakat konsumen terhadap produk obat, jamu tradisional, dan herbal," tuturnya.

Pemerintah masih terlalu fokus pada aspek ekonomi dan cenderung lemah dalam penanganan masalah kesehatan. Hal ini bisa dilihat dari rendahnya angka serapan stimulus kesehatan yang dianggarkan pemerintah untuk mengatasi dampak COVID-19.

Baca juga:

Hand Sanitizer Buatan Sendiri, Apakah Aman Digunakan?

Tulus pun menilai Pemerintah keliru karena mengutamakan aspek ekonomi, dibanding aspek Kesehatan, padahal penanganan pandemi COVID-19 adalah dasar utama yang harus diselesaikan lebih dulu.

"Pejabat-pejabat publik memberikan contoh yang buruk dalam merespon pandemi juga turut mempengaruhi banyak bermunculannya obat virus corona. Mulai dari nasi kucing anti corona, doa anti corona, sampai kalung eucalyptus oleh Kementerian Pertanian. Artinya selevel pejabat publik kok bisa memberikan contoh yang tidak baik dan tidak produktif," pungkasnya. (Knu)

#Hand Sanitizer #Masker #YLKI #Ketua Umum Harian YLKI Tulus Abadi #COVID-19 #Obat Covid #Kasus Covid #Kalung Covid #Test Covid 19 #Anggaran COVID #Vaksin Covid-19 #Satgas COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Harga Beras di Retail Moderen Bisa Capai Rp 130 Per 5 Kilogram, YLKI Pertanyakan Stok Beras Melimpah
YLKI mencatat soal polemik beras, pada sisi konsumen definisi stok beras melimpah seharusnya bukan hanya berada di hulu/gudang saja melainkan harus tersedia di pasaran.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Harga Beras di Retail Moderen Bisa Capai Rp 130 Per 5 Kilogram, YLKI Pertanyakan Stok Beras Melimpah
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Bagikan