Harga Beras di Retail Moderen Bisa Capai Rp 130 Per 5 Kilogram, YLKI Pertanyakan Stok Beras Melimpah


Beras yang dijual pedagang di Pasar Karang Anyar, Jakarta. ANTARA/Harianto
MerahPutih.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai banyak konsumen terkecoh bahwa beras yang tersedia di ritel modern bukanlah beras premium biasa, melainkan beras khusus terfortifikasi yang harganya Rp90 ribu hingga Rp130 ribu per 5 kilogram (kg).
YLKI meminta semua pihak terkait agar secara serius dalam mengatasi permasalahan harga dan ketersediaan stok beras di pasaran agar terjangkau bagi konsumen.
"Polemik soal beras belum juga beres di lapangan masih ada persoalan yang menjadi PR (pekerjaan rumah) untuk segera menuntaskan," kata Ketua YLKI Niti Emiliana dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (6/9).
Sebelumnya, lanjut Niti, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa stok beras melimpah. Namun dia mempertanyakan mengapa harga beras di pasaran masih tinggi dan kekosongan stok beras di pasaran.
Baca juga:
YLKI mencatat soal polemik beras, pada sisi konsumen definisi stok beras melimpah seharusnya bukan hanya berada di hulu/gudang saja melainkan harus tersedia di pasaran yang mudah diakses masyarakat dengan kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau.
YLKI meminta pemerintah menjamin ketersediaan stok beras di pasar dan memastikan keterjangkauan harga bagi konsumen
Kedua, eskalasi harga beras di ritel modern sangat memberatkan konsumen dan tidak sesuai dengan daya beli konsumen.
"Sedangkan beras khusus tidak memiliki aturan tetap HET dari pemerintah. Hal ini imbas dari kekosongan stok beras premium dan medium di ritel modern," ujar dia.
Ketiga, bahkan di pasar tradisional, konsumen juga merasakan kenaikan harga beras eceran, meskipun tak sesignifikan beras di ritel modern, dan harganya cenderung masih bisa terjangkau.
"Namun ini juga harus menjadi perhatian agar tidak ada kenaikan harga dan kekosongan stok beras di pasar tradisional," katanya, menjelaskan.
YLKI meminta pemerintah memenuhi hak dasar konsumen untuk memenuhi stok beras di pasaran dengan akses yang mudah, kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog untuk mempercepat pendistribusian beras SPHP dengan kualitas terstandar secara masif dalam rangka menstabilkan harga beras dan mengisi kekosongan stok beras di pasaran
"Bicara soal pelanggan, konsumen beras lah yang loyal menjadi pelanggan sebab beras sudah menjadi komoditi bahan makanan pokok konsumen," ujar Niti. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Beras di Retail Moderen Bisa Capai Rp 130 Per 5 Kilogram, YLKI Pertanyakan Stok Beras Melimpah

Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Setelah 2 Tahun Impor Beras, Pemerintan Stop Beli Dari Luar Negeri

Harga Beras SPHP Diklaim Lebih Murah Dibanding Beras Medium, Hari Ini Harga Beras Capai Rp 13.954 Per Kg Masih di Atas HET

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat

Beras Langka di Toko Ritel, Harga di Agen Naik hingga Rp 25 Ribu

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian

Pemerintah Bakal Tetapkan Beras Subsidi Jadi Satu Harga Biar Tidak Disalahgunakan Swasta
