Masih Zona Kuning, Cianjur Sepekan Tanpa Kasus COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 11 Juni 2020
Masih Zona Kuning, Cianjur Sepekan Tanpa Kasus COVID-19

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, dr Yusman Faisal (Ahmad Fikri)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Jawa Barat Yusman Faisal menyatakan Cianjur masih masuk dalam zona kuning sehingga masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi semua protokol kesehatan. Meski, sudah sekitar sepekan tidak ditemukan kasus positif COVID-19.

"Hingga saat ini, berdasarkan hasil penelurusan Gugus Tugas Nasional, tercatat 136 daerah di Indonesia termasuk Cianjur masih berstatus zona kuning. Meskipun sejak satu pekan terakhir, Cianjur sudah nol penambahan pasien positif COVID-19," kata Yusman Faisal di Cianjur, Kamis (11/6), dikutip Antara.

Baca Juga:

Pelaku Pengambil Paksa Jenazah Corona di Makassar Dipastikan Reaktif COVID-19

Karena itu, Satgas COVID-19 Cianjur mengimbau warga untuk lebih mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan jaga jarak serta menggunakan alat pelindung diri (masker), saat berada di luar rumah agar Cianjur kembali ke zona hijau, sehingga dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru atau normal baru (new normal).

"Nolnya pasien positif tidak membuat Cianjur kembali menjadi zona hijau dan masih berstatus zona kuning atau zona risiko rendah penyebaran virus corona karena ada beberapa faktor lain yang menjadikan satu wilayah masih berstatus kuning," katanya.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, dr Yusman Faisal. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, dr Yusman Faisal. (ANTARA/Ahmad Fikri)

Ia menjelaskan, beberapa indikator tersebut seperti epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat dan indikator pelayanan kesehatan. Setiap indikator memiliki penilaian dan selanjutnya pembobotan dan penjumlahan.

"Hasil untuk Cianjur masih kuning dengan resiko penularan rendah, indikator tersebut juga mengacu pada jumlah ODP dan PDP di masing-masing wilayah. Di Cianjur, angka tersebut masih tinggi sehingga dinilai masih beresiko terjadi penularan," katanya.

Baca Juga:

Peran Media Saat Masa Transisi Menuju Aman COVID-19 dan Produktif

Untuk menghindari hal tersebut, pihaknya secara gencar dengan melibatkan tim kesehatan ditingkat bawah agar mengimbau warga untuk tetap menjaga kesehatan diri, lingkungan dan menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

Hal tersebut sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 serta untuk mengembalikan Cianjur ke dalam zona hijau. Menggunakan masker dan jaga jarak serta rajin mencuci tangan menjadi cara ampuh untuk menghindari penularan.

Hingga saat ini, pihaknya mencatat jumlah ODP yang masih menjalani pengawasan di Cianjur, sebanyak 339 orang, 10 orang meninggal dunia dan jumlah PDP yang masih dalam pengawasan sebanyak 78 orang, 29 orang meninggal. (*)

Baca Juga:

MUI: COVID-19 Tidak Hentikan Sertifikasi Halal

#Virus Corona #Cianjur
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Menteri PPPA Turunkan Tim ke Cianjur Pantau Kasus 12 Orang Perkosa Seorang Anak
Perhatian utama saat ini, tentunya pada upaya-upaya yang diperlukan untuk perlindungan dan pendampingan kepada korban.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Menteri PPPA Turunkan Tim ke Cianjur Pantau Kasus 12 Orang Perkosa Seorang Anak
Indonesia
Legislator PKB Desak Hukuman Kebiri Kimia bagi Pelaku Pemerkosaan Anak di Cianjur
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah, mengecam keras kasus pemerkosaan yang menimpa seorang anak perempuan berusia 16 tahun oleh 12 laki-laki di Cianjur, Jawa Barat. Ia menilai tindakan bejat para pelaku sebagai kejahatan kemanusiaan yang keji dan tidak beradab. Untuk itu, Abdullah mendesak agar para pelaku dijatuhi hukuman maksimal, termasuk kebiri kimia. "Kejadian ini sangat mengoyak nurani. Ini bukan hanya kriminalitas, tapi sudah masuk dalam kategori kebiadaban. Negara tidak boleh lunak terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Saya minta para pelaku dihukum seberat-beratnya, termasuk diberi hukuman kebiri sesuai dengan regulasi yang berlaku," tegas Abdullah pada Selasa (15/7). Ia juga menyerukan aparat penegak hukum untuk bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus ini. Selain itu, Abdullah menekankan pentingnya memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan psikologis secara menyeluruh. "Korban adalah anak yang masih dalam proses tumbuh kembang, dan kekerasan seksual ini bisa berdampak jangka panjang bagi kehidupannya. Negara harus hadir melindungi korban, bukan hanya menghukum pelaku," ujarnya. Menurut Abdullah, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak secara jelas mengatur sanksi tambahan seperti kebiri kimia, pemasangan alat deteksi elektronik, hingga pengumuman identitas pelaku untuk kejahatan seksual anak. Ia mendorong agar ketentuan ini diterapkan secara nyata demi memberikan efek jera. "Kita tidak boleh mentoleransi kejahatan terhadap anak. Jangan ada celah hukum yang membuat pelaku bisa lolos dari hukuman maksimal," tutup Abdullah. Kasus pemerkosaan ini terungkap setelah korban dilaporkan hilang selama empat hari pada Juni 2025. Korban menceritakan bahwa ia diperkosa oleh 12 orang setelah diiming-imingi jalan-jalan dan dibelikan barang. Ia kemudian dibawa ke Puncak, Cianjur, dan diperkosa secara bergilir di beberapa lokasi berbeda selama berhari-hari. Meta Keyword: pemerkosaan anak, Cianjur, Abdullah PKB, Komisi III DPR, kejahatan seksual, kebiri kimia, perlindungan anak, UU Perlindungan Anak, kekerasan seksual, efek jera, korban pemerkosaan, hukum pidana, kejahatan kemanusiaan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 Juli 2025
Legislator PKB Desak Hukuman Kebiri Kimia bagi Pelaku Pemerkosaan Anak di Cianjur
Indonesia
Cianjur Diguncang Gempa Sore Tadi: Warga Panik, Laporan Kerusakan Masih Didata
Gempa magnitudo 2,4 mengguncang kawasan Cianjur, Jawa Barat (Jabar), petang tadi, sekitar pukul 15:58:06 WIB, yang dirasakan cukup kencang di sejumlah kecamatan.
Wisnu Cipto - Jumat, 25 April 2025
Cianjur Diguncang Gempa Sore Tadi: Warga Panik, Laporan Kerusakan Masih Didata
Indonesia
Jenguk Siswa Korban KLB Keracunan MBG, Kepala BGN Janjikan Perbaikan
Detail korban KLB keracunan MBG meliputi 23 orang siswa SMP PGRI 1 dan 55 orang siswa MAN I Cianjur.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Jenguk Siswa Korban KLB Keracunan MBG, Kepala BGN Janjikan Perbaikan
Indonesia
Siswa di Cianjur Keracunan Usai Santap MBG, DPR Minta Semua Vendor Penyedia Diaudit
Anggota Komisi IX DPR menilai perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap seluruh rantai distribusi MBG.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Siswa di Cianjur Keracunan Usai Santap MBG, DPR Minta Semua Vendor Penyedia Diaudit
Indonesia
KLB Siswa Keracunan MBG Cianjur, BGN Kirim Sampel Makanan ke Lab
Dengan rincian korban keracunan 23 orang siswa SMP PGRI 1 dan 55 orang siswa MAN I Cianjur
Wisnu Cipto - Selasa, 22 April 2025
KLB Siswa Keracunan MBG Cianjur, BGN Kirim Sampel Makanan ke Lab
Indonesia
Rekayasa Lalu Lintas Puncak H+4 Lebaran, Sistem Satu Arah Polres Cianjur Urai Kepadatan Kendaraan
Pada Sabtu sore, arus kendaraan masih ramai lancar dari kedua arah
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 05 April 2025
Rekayasa Lalu Lintas Puncak H+4 Lebaran, Sistem Satu Arah Polres Cianjur Urai Kepadatan Kendaraan
Indonesia
Sempat Terputus karena Longsor, Jalur Menuju Selatan Cianjur Sudah Kembali Normal
BPBD Cianjur tetap meminta pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di sepanjang jalur utama Cianjur selatan atau sebaliknya. Mengingat masih rawan terjadi bencana terutama saat hujan turun deras
Frengky Aruan - Jumat, 07 Maret 2025
Sempat Terputus karena Longsor, Jalur Menuju Selatan Cianjur Sudah Kembali Normal
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Polisi Perbanyak Rambu Peringatan di Jalur Tengkorak Puncak-Cianjur
Agar para pengendara yang melintas lebih waspada
Wisnu Cipto - Senin, 10 Februari 2025
Polisi Perbanyak Rambu Peringatan di Jalur Tengkorak Puncak-Cianjur
Bagikan