BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan


Petugas gabungan dibantu relawan melakukan penanganan cepat bencana alam angin puting beliung yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ANTARA/Ahmad Fikri)
MerahPutih.com - Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat mnjelaskan soal penetapan status siaga bencana hidrometeorologi selama 7 bulan. Menurutnya, penetapan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Jabar dan Keputusan Bupati Cianjur berlaku hingga April 2026.
Penetapan status siaga bencana hidrometeorologi selama 7 bulan karena berbagai faktor, termasuk cuaca ekstrem yang sering melanda sebagian besar wilayah setempat.
"Penerapannya berlaku mulai dari utara hingga selatan Cianjur karena memasuki pergantian musim dari kemarau ke hujan rawan terjadi bencana alam, seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah hingga gelombang tinggi," katanya, Minggu (19/10).
BPBD Cianjur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Selain itu selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana alam, terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam.
Baca juga:
BPBD Cianjur juga menyiagakan seluruh relawan di masing-masing desa di Kabupaten Cianjur. Setidaknya ada 354 relawan.
Para relawan akan memantau situasi dan membuat laporan serta melakukan tindakan cepat ketika terjadi bencana alam, termasuk melakukan evakuasi warga.
"Selama tujuh bulan ke depan 354 relawan di seluruh Cianjur disiagakan termasuk guna melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana alam , terlebih selama satu pekan terakhir bencana alam terjadi saat hujan turun deras termasuk puting beliung," katanya.
Dikutip dari Antara, pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, tanah bergerak, dan puting beliung. Hal ini tidak lepas karena beberapa hari terakhir sejumlah kecamatan dilanda bencana akibat cuaca ekstrem.
Informasi dari BMKG di mana curah hujan masih tinggi hingga beberapa bulan ke depan juga menjadi alasan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mengeluarkan status siaga bencana hidrometeorologi di seluruh kabupaten/kota di Jabar, sehingga diikuti dengan penetapan status yang sama di Cianjur.
BPBD mencatat selama beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem yang melanda sejumlah kecamatan di Cianjur menyebabkan longsor di Kecamatan Cibinong dan angin puting beliung di empat kecamatan, yakni Cilaku, Cibeber, Warungkondang, dan Sukanagara.
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Indonesia Berpeluang Dihantam La Nina Kategori Lemah Hingga Januari 2026, Masyarakat Diminta Waspada

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas

Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor

Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi

BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca
