Marsinah, Buruh yang Dipaksa Dihilangkan Nyawanya Melalui Kekerasan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 10 April 2018
Marsinah, Buruh yang Dipaksa Dihilangkan Nyawanya Melalui Kekerasan

Sidang perdana pembunuhan Marsinah di PN Sidoarjo (Repro Marsinah: buruh kecil korban pembunuhan karena menuntut perbaikan nasib)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.comMarsinah, buruh perempuan pabrik PT Catur Putera Surya di Porong, Sidoarjo, ditemukan tewas di hutan Wilangan, Jawa Timur 8 Mei1993. Marsinah di tengah upayanya menuntut hak-hak buruh dan perempuan.

Tubuh marsinah ditemukan dalam keadaan penuh luka, pergelangan tangan lecet bekas ikatan, tulang selangkangan dan vagina hancur. Ahli forensik menyatakan luka kemaluan Marsinah bukan karena benda tumpul melainkan peluru yang ditembakkan.

“Dia dipaksakan dihilangkan nyawanya bahkan melalui kekerasan,” kata Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos kepada merahputih.com, selasa (10/4).

Berikut adalah wawancara Nining dengan wartawan merahputih.com, Ponco Sulaksono:

T: Bagaimana sosok Marsinah di mata anda?

J: Marsinah ini kan seorang buruh perempuan, yang kemudian bekerja di perusahaan arloji di Jawa timur, kemudian bersama kawan-kawan buruh untuk memperjuangkan upah pada saat itu. Tetapi, dalam proses perjuangannya akhirnya dia dipaksakan dihilangkan nyawanya bahkan melalui kekerasan. Ini hal yang sangat tragis dan miris, dan sangat memprihatinkan dimana khususnya kaum buruh maupun rakyat yang berjuang untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya kemudian sampai diperlakukan hal itu. Seharusnya melalui negara memberikan perlindungan dan dan kenyamanan seharusnya bagi rakyatnya. Tapi sampai kasus Marsinah ini, sampai hari ini telah tidak ada pengungkapan fakta yang benar, bahkan pelakunya sampai sekarang tidak pernah diadili, dan kemudian sampai seluruh gerakan rakyat hari ini adalah mendorong bahwa setiap peringatan Aksi Marsinah adalah selayaknya sebagai pahlawan bagi kaum buruh.

Marsinah bersama adiknya, Wijiati (Repro Marsiinah: buruh kecil korban pembunuhan karena menuntut perbaikan nasib)


T: Terkait kasusnya sendiri, ini kan sudah berjalan 25 tahun, sampai saat ini belum ada penjelasan terkait pelaku dan dalang dibalik semua itu?

J: Iya fakta hari ini adalah tidak terungkapnya siapa pelaku dan dalang dibalik hal itu. Nah, kita tahu di zaman itu adalah rezim otoriter yang liar biasa menggunakan kekuatan ada indikasi aparat yang kemudian dimainkan oleh pihak pemodal/pengusaha yang sampai hari ini tidak pernah dijebloskan apalagi dihukum.


T: Kalau terkait gerakan buruh hari ini, bicara tentang konteks Marsinah itu kan hadir ketika rezim orde baru yaitu dikasaran tahun 1993 ketika rezim masih sangat represif, dictator, dan segala macam. Kalau dalam konteks sekarang, gerakan buruh itu seperti apa? Kan konteksnya sudah beda, sudah reformasi, sudah ada kebebasan berpendapat, dsb.

J: Pasca runtuhnya rezim otoriter memang ada angin segar bagi rakyat. Rakyat tidak hanya kaum buruh, tapi diberbagai macam kelompok. Dalam arti angin segar adalah kebebasan mengeluarkan pendapat, berkumpul dan kemudian membangun organisasi yang bersuara untuk kepentingan rakyat. Tapi dalam realita dan prakteknya, hal ini juga masih terjadinya represif, masih juga terjadinya tekanan, ancaman, itu hal yang biasa dihadapkan pada kaum buruh. Seharusnya kan ada para penegak hukum, seharusnya ada orang yang melakukan pengawasan bagi para pemodal yang misalkan tidak tunduk pada aturan hukum yang tidak menjalan apa yang menjadi aturan hukum. Seharusnya negara ini melihat ada para penegak hukum, tetapi dalam prakteknya sangat menerima, sangat ingin memberikan perlindungan penegakan hukum bagi rakyatnya juga.

Rekonstruksi saat mobil pembawa marsinah masuk garasi (Repro Marsinah: buruh kecil korban pembunuhan karena menuntut perbaikan nasib)


T: Balik lagi ke soal Marsinah, apa pelajaran yang dapat dipetik dari perjuangan Marsinah untuk saat ini?

J: MKalau dari perjuangan Marsinah itu kita belajar tentang persoalan keberanian dia, tentang persoalan apa yang hak mereka yang tidak diberikan walaupun nyawa dia harus hilang untuk memperjuangkan banyak orang. Itu adalah bentuk konkret yang kemudian pada saat itu dimana kita tahu rezim otoriter sangat luar biasa - jangankan untuk bergerak. Itu adalah sebagai semangat kami untuk melihat bahwa kita walaupun/apapun buruh, apalagi seorang buruh perempuan tidak boleh pernah takut dalam kondisi apapun. Kemudian pelajaran yang penting adalah bahwa dia punya komitmen tentang bagaimana mendapatkan haknya. Karena di rezim saat itu sampai sekarang, hak rakyat Indonesia tidak pernah diberikan begitu saja, tidak pernah diberikan dengan cuma-cuma. Tetapi harus melalui perjuangan, pengorbanan, yang kemudian harus dilakukan oleh kaum buruh.


T: Terkait harapannya sendiri, dari KASBI kepada Pemerintah soal Marsinah bagaimana?

J: Karena kan dalam 20 tahun tentu di Indonesia punya tentang persoalan batas waktu tentang persoalan tentang pengungkapan, persoalan-persoalan pelanggaran HAM, sebenaranya ini kan salah satu termasuk pelanggaran hak. Kita menekankan kepada pemerintah tidak boleh lagi terulang seperti Marsinah yang kemudian kasusnya tidak terungkap padahal negara kita punya semua alat untuk mengungkap hal itu. Persoalannya punya politiklah, bahwa pemerintah punya keberanian, kemauan untuk membuka tentang persoalan ini. Jangan karena hanya persoalan sejengkal pun rakyat dibiarkan mati begitu saja. Nah, yang sangat tragis adalah kita sering mempertontonkan tentang persoalan orang yang besar saja diperlakukan seperti itu apalagi rakyat. Maka kunci dari rakyat adalah rakyat harus membangun kekuatan bersama untuk persatuan rakyat.

#Marsinah #Buruh #Pejuang #Perempuan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Begini Progres Revisi UU Ketenagakerjaan, Bakal Jadi Inisiatif DPR
Fkus pembahasan dalam forum konsultasi yakni pengupahan, PKWT, alih daya, PHK, pesangon, waktu kerja dan waktu istirahat/cuti, dan tenaga kerja asing.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Begini Progres Revisi UU Ketenagakerjaan, Bakal Jadi Inisiatif DPR
Indonesia
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Pemprov DKI Jakarta menyediakan hotline 24 jam, call center 112, Pos SAPA, dan layanan PUSPA untuk memperkuat perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Indonesia
Ratu Belanda Maxima Cek Kualitas Hidup Buruh Pabrik Tekstil
Kedatangan Maxima bagian dari kegiatan RISE atau Reimagining Industry to Support Equality yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para buruh di Sragen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ratu Belanda Maxima Cek Kualitas Hidup Buruh Pabrik Tekstil
Indonesia
Jelang Batas Terakhir Waktu Pengumuman UMP 2026, KSPI Ultimatum Kemenaker
KSPI secara tegas menolak metode perhitungan yang digunakan Kemenaker, yang.hanya menghasilkan kenaikan sekitar 3,5–3,75 persen.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Jelang Batas Terakhir Waktu Pengumuman UMP 2026, KSPI Ultimatum Kemenaker
Indonesia
Buruh Tolak Upah Minimum Naik Di Bawah Rp 100 Ribu
Pada tahun sebelumnya Presiden memberikan nilai indeks tertentu sebesar 0,8 hingga 0,9 yang ditujukan untuk memperkuat konsumsi domestik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Buruh Tolak Upah Minimum Naik Di Bawah Rp 100 Ribu
Indonesia
3 Opsi Buruh Terkait Kenaikan Upah Minumum
Said menolak cara perhitungan yang digunakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk kenaikan UMP tahun depan,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
3 Opsi Buruh Terkait Kenaikan Upah Minumum
Indonesia
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta
Diketahui, Senin (17/11) siang, ratusan buruh dari berbagai elemen menggelar aksi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat. Kedatangan mereka menuntut Gubernur Pramono untuk kenaikan UMP 10 persen menjadi Rp 6 juta.
Frengky Aruan - Selasa, 18 November 2025
Promono Belum Putuskan Kenaikan UMP Jakarta 2025 Sesuai Kemauan Buruh Rp 6 Juta
Indonesia
Buruh Jakarta Minta Pramono Tetapkan UMP Rp 6 Juta Buat 2026
Massa ingin bertemu langsung dengan Gubernur Pramono untuk menyampaikan tuntutannya. Namun, keinginan para buruh untuk bertemu Gubernur Pramono tak terwujud.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Buruh Jakarta Minta Pramono Tetapkan UMP Rp 6 Juta Buat 2026
Indonesia
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Marsinah mendapat gelar pahlawan nasional. Sekretaris Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Muhammad Rusli menilai, negara mulai menghargai buruh.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Indonesia
Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Pigai menegaskan bahwa jejak perjuangan Marsinah, yang kasus kematiannya pada tahun 1993 di Sidoarjo belum terselesaikan hingga kini, harus terus diwariskan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 11 November 2025
Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Bagikan