Manfaat Journaling dan Cara Memulainya


Pergilah ke suatu tempat dan tuliskan bagaimana perasaanmu. (Foto: Unsplash/Ashlyn Ciara)
SALAH satu cara untuk tetap menjaga kesehatan adalah dengan menulis jurnal. Menulis jurnal memberikan beragam manfaat, mulai dari meredakan stres hingga memicu penemuan diri.
"Journaling adalah kesadaran yang bergerak," kata terapis kehidupan Lissan Valentin, melansir laman Healthline.
Ini tentunya menyoroti hal-hal tidak ternilai dalam hidup yang mungkin tidak selalu kamu kenali. Manfaat journaling yang pertama adalah membantu seseorang mengurangi stres.
Menurut pendiri Rumah Sakit Jiwa Mending Trauma di Missouri, AS, jurnal bisa menjadi katup pelepas tekanan yang hebat saat kita merasa kewalahan atau sedang melakukan banyak hal. Beberapa penelitian membuktikan hal ini.
Ketika menulis jurnal, cobalah tulis tiga hal yang kamu syukuri, kisah hidupmu, dan tiga keinginanmu. Sebanyak 85 persen peserta dalam penelitian tersebut melaporkan bahwa latihan menulis sangat membantu mereka.
Baca juga:

Selain itu, menulis jurnal dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup. Penelitian Cambridge University Press pada 2018 menunjukkan bahwa menulis tentang pikiran dan perasaan terdalammu bisa mengurangi penyakit darah rendah, suasana hati membatik, dan lebih sedikit kunjungan dokter terkait stres.
Dalam studi yang sama, setelah satu bulan, para peserta melaporkan lebih sedikit gejala depresi dan kecemasan.
Membuat jurnal juga mendorong ruang dari pikiran negatif. Dengan kata lain, jika pikiranmu sedang tidak baik, kamu tidak perlu sepenuhnya percaya. Sebagai gantinya, kamu bisa menulis di jurnal tentang pikiran-pikiran positif.
Manfaat lainnya adalah membuat jurnal dapat membantumu mengetahui langkah selanjutnya. Setelah kamu sedikit tenang, kamu mungkin menemukan cara untuk melanjutkan hidup. Kamu akan melihat bahwa dirimu begitu berharga sehingga tidak ada waktu untuk orang-orang yang tidak suka padamu.
Baca juga:

Untuk journaling, cobalah mulai dengan menulisnya di dokumen kosong di laptop atau aplikasi pencatat di smartphone. Ketik saja apa yang ada di dalam pikiranmu. Mulailah dengan menarik napas dalam-dalam beberapa kali, memperhatikan sekelilingmu, dna menulis apapun yang terlintas dalam pikiran.
"Ini adalah buku harianmu. Jadi, kamu bisa bersikap blak-blakan dan jujur seperti yang kamu inginkan," kata psikolog yang berbasis di Pittsburg, Lori L. Cangilla, PhD.
Kamu juga bisa menulis kenangan favorit dari masa kecil. Pergilah ke alam, dan tulis kondisi di sana. Jelaskan juga sesuatu yang kamu takut atau suka lakukan, dan mengapa kamu memilih satu diantaranya. (and)
Baca juga:
Menulis Buku Harian Juga Healing
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
