Mahfud MD: Papua Harus Dilihat Dalam Kondisi Normal
Evakuasi jenazah korban penembakan oleh KKB dari pesawat Rimbun Air PK-OTJ di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin (7/3/2022). (ANTARA/Evarianus Supar)
MerahPutih.com - Papua kembali berkecamuk. Kali ini, delapan pekerja PT Palapa Timur Telematika tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pedalaman Beoga.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah meminta kepada institusi penegak hukum menormalkan kondisi Papua .
"(Pemerintah) terus mengoptimalkan institusi-institusi penegak hukum, penjaga keamanan dan pertahanan, serta menguatkan pemerintahan operasi teritorial," kata Mahfud MD kepada wartawan saat menghadiri Rapat Pimpinan Bakamla kepada awak media, Senin (7/3).
Baca Juga:
Evakuasi 8 Korban Penembakan di Pedalaman Beoga, Tiga Helikopter Dikerahkan
Menurut Mahfud, Presiden Jokowi meminta agar kondisi di Papua bisa dinormalkan dengan menjaga kondusivitas oleh aparat penegak hukum terkait.
"Papua harus dilihat dalam kondisi normal, karena kalau dianggap tidak normal malah jadi tidak produktif," kata Mahfud MD yang memakai jas ini.
Mahfud menyebutkan pemerintah akan terus mengoptimalkan kinerja institusi-institusi yang ada di Papua untuk meningkatkan stabilitas keamanan.
"Kan berarti sebenarnya di sana itu normal. Tinggal bagaimana kita mengefektifkan institusi-institusi ini agar tidak ada dramatisir atau dramatisasi berita," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Lewat penguatan aparat penegak hukum diyakini kondisi keamanan di sana akan stabil.
Baca Juga:
Penembakan Pegawai Palapa Timur, DPR Duga Ada Upaya Halangi Pembangunan di Papua
Sementara itu, tim Operasi Damai Cartenz 2022 berhasil melakukan evakuasi terhadap delapan korban peristiwa penembakan tersebut.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, dalam proses evakuasi itu, Satgas Damai Cartenz juga bersinergi dengan personel TNI. Evakuasi itu menggunakan jalur udara dengan helikopter.
"Sebanyak sembilan personel Ops Damai Cartenz dan anggota TNI kami kerahkan untuk evakuasi," kata Ramadhan.
Ramadhan menyatakan bahwa dalam proses evakuasi itu personel TNI-Polri juga melakukan pengamanan serta penjagaan di sekitar lokasi.
Proses evakuasi itu, kata Ramadhan, juga memiliki kendala berupa cuaca yang ekstrem karena sewaktu-waktu bisa berubah.
Serta kondisi geografis yang cukup sulit. Meski begitu, personel TNI-Polri terus berusaha melakukan evakuasi itu.
"Kami meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendoakan dan mendukung agar evakuasi ini berjalan dengan aman dan lancar," ujar Ramadhan. (Knu)
Baca Juga:
TNI-Polri Berhasil Evakuasi Pekerja Papua yang Selamat dari Kekejaman KKB
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Jawab Tantangan Mahfud MD, KPK Bakal Proaktif Mandiri Usut Dugaan Korupsi Whoosh
KPK Pastikan Belum Ada Rencana Panggil Mahfud MD Terkait Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
KPK Tanggapi Pernyataan Mahfud soal Proyek Whoosh: Kasus Korupsi Bisa Diusut Lewat Case Building