Mahasiswa Melanesia Minta Komisi III Panggil Tito Karnavian


Gabungan Mahasiswa Melanesia. (MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Massa gabungan yang mengatasnamakan Mahasiswa Melanesia melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/9).
Adapun aksi ini buntut dari kekecewaan terhadap institusi Polri, lantaran ada anggota polisi di Bandung diduga memberikan minuman keras (miras) kepada mahasiswa Papua.
Baca Juga: Polri Dalami 5 Akun Medsos yang Diduga Picu Kerusuhan di Papua
Informasi yang dihimpun, pemberian miras sebanyak dua dus tersebut dilakukan Kapolsek Sukajadi Kompol Sarce tersebut ke asrama Papua di Bandung pada Kamis (22/8). Miras itupun langsung dikembalikan mahasiswa ke oknum polisi tersebut.

"Ini perbuatan miris dan sangat disayangkan. Mengapa ada sampai seperti itu? Maksud dan tujuannya apa? Kok bisa ada oknum polisi yang memberikan miras ke pada kawan-kawan mahasiswa," tegas Amat, koordinator Gabungan Mahasiswa Melanesia kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (24/8).
Amat menduga ada upaya lain dibalik memberikan alkohol terhadap para mahasiswa. Mengingat, alkohol diketahui sebagai minuman memabukkan dan orang yang meminumnya bisa bertindak diluar batas perilaku wajar manusia.
"Kami heran, baru kali ini di era Presiden Jokowi dan kepemimpinan Kapolri Tito Karnavian ada anggota Polisi yang memberikan minuman keras terhadap mahasiswa tanpa mengetahui motifnya apa," ungkap Amat.
Gabungan Mahasiswa Melanesia mendesak Kapolri Tito Karnavian untuk segera mengklarifikasi langsung mengapa anggotanya memberi minuman keras kepada mahasiswa Papua.
"Apabila Kapolri 1x24 jam tidak klarifikasi hal itu. Maka kami mendesak beliau untuk turun dari jabatannya. Usai aksi hari ini kami bakal kembali melakukan aksi unjukrasa yang sama di hari Senin 26 Agustus 2019," papar dia.
Baca Juga: Sandi Duga Kerusuhan di Papua Disebabkan Kondisi Ekonomi yang Buruk
Gabungan Mahasiswa Melanesia pun mendesak agar Kapolda Jawa Barat dicopot dari jabatannya apabila terbukti anggota Polisi dengan sengaja memberi miras kepada mahasiswa Papua.
Gabungan Mahasiswa Melanesia pun mendesak agar Komisi III DPR RI segera mempercepat pemanggilan terhadap Kapolri terkait persoalan rasisme Papua.
"Kami heran mengapa terus seperti ini. Masak mahasiswa diberi menimuman keras. bagaimana ini cara kerja kapolda jabar?"jelas Amat dengan suara lantangnya. (Knu)
Baca Juga: Wiranto Sebut Kerusuhan di Papua Ganggu Stabilitas Nasional
Bagikan
Berita Terkait
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa

Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas

Velix Wanggai Tegaskan Percepatan Pembangunan Papua Butuh Konsolidasi dari Pusat hingga Daerah

4 Jasad Korban Longsor Freeport Diterbangkan ke Jakarta, Termasuk 2 Ekspatriat

TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo

KKB Papua Kembali Berulah Bakar Puskesmas Kiwirok, Berujung Kontak Senjata

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
