Lima Tanaman Hias Penyerap Polutan Ganas

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 22 Agustus 2023
Lima Tanaman Hias Penyerap Polutan Ganas

Tanaman yang tepat dapat membantu menjaga rumah menjadi bersih dari polusi udara dengan mengatasi polutan berbahaya. (Foto: Freepik/Jcomp)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

POLUSI di dalam dan di luar ruangan mengakibatkan beberapa penyakit berbahaya. Mulai dari penyakit pernapasan, kanker, stroke hingga penyakit paru-paru seperti asma dan penyakit jantung.

Melansir laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 4,3 juta orang di seluruh dunia meninggal setelah menghirup udara yang buruk di dalam rumah.

Sekira 3,8 juta kematian dini terjadi setiap tahun akibat penyakit tidak menular termasuk penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker paru-paru yang semuanya disebabkan oleh paparan polusi udara rumah tangga.

Sejumlah faktor bertanggung jawab atas lonjakan dan penurunan tingkat polusi udara dalam ruangan. Mulai dari cara memasak, produk pembersih, deodoran, deterjen, semprotan rambut, penyegar udara, semir perabot, hingga. debu.

Mengutip swachhindia, sesuatu yang alami seperti tanaman hidup dapat menjadi pembersih udara alami. Tanaman yang tepat dapat membantumu menjaga rumah menjadi bersih dari polusi udara dengan mengatasi polutan-polutan berbahaya. Sebut saja seperti Formaldehida yang berasal dari karpet dan papan partikel.

Lalu Tetrakloroetilena yang merupakan bahan kimia sintetis yang banyak digunakan untuk dry cleaning kain dan untuk operasi penghilang logam. Selanjutnya, Benzena yang berasal dari deterjen, cat, lilin furnitur, tiner, dan lainnya.

Ada juga polutan Xylene dan Toluene yang digunakan dalam beberapa pena pewarna, spidol, cat semprot, semir sepatu dan perekat. Tak luput pula polutan dari karbon monoksida dan nitrogen dioksida.

Selanjutnya, polutan dari Senyawa Organik yang Mudah Menguap (VOC) yang merupakan pelarut dan bahan kimia dalam parfum, semprotan rambut, penyegar udara, dan semir furnitur. Terakhir, polutan biologis yang terdiri dari debu, jamur, dan alergen.

Nah, jika ada polutan, ada pula penangkalnya, yaitu tanaman hidup. Lima tanaman ini dinilai dapat membantumu mendapatkan udara dalam ruangan yang bersih.

Baca juga:

Tak Banyak Menyerap Polutan, Tanaman Hias Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

spider plant
Spider plant melawan karbon monoksida, formaldehida, benzena yang berasal dari deterjen, cat, lilin furnitur, tiner, dan benda-benda lainnya. (Foto: Freepik/Vecstock)

1. Spider Plant

Di Indonesia, spider plant sering disebut dengan lili paris atau tanaman laba-laba. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang tumbuh dan menyebar dengan cepat.

Spider plant melawan karbon monoksida, formaldehida, benzena yang berasal dari deterjen, cat, lilin furnitur, tiner, dan benda-benda lainnya. Serupa lidah buaya, potong salah satu daun laba-laba dan letakkan di dalam pot dan lihatlah pertumbuhannya.

Tanaman laba-laba tidak membutuhkan sinar matahari langsung dan juga tidak perlu diletakkan di bawah cuaca dingin. Menyimpannya di dalam ruangan atau di koridor kantor sudah cukup.

2. Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya mudah tumbuh. Manfaatnya pun segudang. Kehadiran lidah buaya dapat membantu menyaring benzena dan formaldehida yang berasal dari karpet dan papan partikel. Bahkan, ekstraknya membantu penyembuhan luka, luka bakar, dan masalah kulit.

Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari dan sedikit air. Ia tak perlu ruang atau pot yang besar untuk tumbuh. Sebuah pot kecil yang diisi dengan tanah dan daun bisa digunakan. Letakkan saja di ruang tamu, dekat jendela, dan rasakan manfaatnya.

Baca juga:

Datangkan Kegembiraan dengan Pelihara Tanaman Hias

palem bambu
Palem Bambu adalah salah satu tanaman terbaik untuk menyaring benzena, formaldehida, trikloroetilena, xilena, dan toluena. (Foto: Freepik/Freepik)

3. Snake Plant atau Sansevieria

Tanaman ini punya nama unik. Kok bisa? Konon karena bentuknya yang tegak dengan ujung meruncing. Sering diibaratkan sebagai lidah mertua yang tajam.

Sansevieria memiliki perawatan yang rendah dan sangat mudah. Sansevieria dapat menyaring formaldehida, trikloroetilena, xilena, toluena, dan benzena dari udara.

Tidak seperti tanaman biasa, tanaman lidah mertua ini menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen kala malam. Menyimpannya di dalam rumahmu membantumu mendapatkan oksigen secara langsung.

4. Palem Bambu

Palem Bambu adalah salah satu tanaman terbaik untuk menyaring benzena, formaldehida, trikloroetilena, xilena, dan toluena. Selain itu, tanaman ini juga merupakan tanaman dalam ruangan yang cantik untuk disimpan di dekat meja samping tempat tidur. Hal terbaik lainnya dari tanaman ini adalah ia tak butuh diberi air secara teratur.

5. Warneck Dracaena

Jangan takut atau bingung dengan nama tanaman ini. Tanaman semak yang mampu tumbuh tinggi (15 meter) banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias dalam pot.

Kamu pasti pernah melihat tanaman ini di sekitarmu, terutama di kantor-kantor. Tanaman ini dapat mengurangi polutan yang berasal dari cat, deterjen, pernis, dan minyak.

Selain itu, tanaman ini tidak membutuhkan sinar matahari langsung dan dapat dengan mudah tumbuh hingga 12 kaki dalam suhu ruangan.

Sejauh ini, memang masih terdapat perdebatan tentang seberapa banyak tanaman yang harus ditaruh di rumah untuk membersihkan ruangan. Namun, menaruh satu atau dua tanaman jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.

Kamu pilih tanaman yang mana? (dgs)

Baca juga:

4 Hama Umum pada Tanaman Hias dan Cara Mengatasinya

#Polusi Udara #Tanaman Hias
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika
Jakarta menempati peringkat kedua kota dengan udara terburuk di dunia dengan indeks AQI di angka 172
Wisnu Cipto - Senin, 25 Agustus 2025
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika
Indonesia
Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030
Langkah konkret dalam penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 24 Agustus 2025
Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030
Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Berita Foto
Warga Jakarta Berburu Tanaman Hias dalam Pameran Flona 2025 di Lapangan Banteng
Pengunjung memilih tanaman hias dalam pameran Flora dan Fauna (Flona) Jakarta Tahun 2025 di Taman Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2025).
Didik Setiawan - Senin, 18 Agustus 2025
Warga Jakarta Berburu Tanaman Hias dalam Pameran Flona 2025 di Lapangan Banteng
Fun
Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah
Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah
Indonesia
4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia
Sepekan ini kualitas udara Indonesia dalam empat hari berturut masuk kategori empat besar kota paling tidak sehat di dunia.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 Juli 2025
4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia
Indonesia
Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker
Kualitas udara Jakarta pagi ini semakin buruk dibandingkan kemarin.
Wisnu Cipto - Selasa, 22 Juli 2025
Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker
Indonesia
Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa
Masyarakat rentan atau kelompok sensitif disarankan untuk menghindari aktivitas luar ruangan, memakai masker, menutup jendela, dan menggunakan penyaring udara.
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa
Indonesia
Menteri LH: Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi Kena Sanksi
Kendaraan berat kategori N dan O yang tidak lolos uji emisi akan terkena sanksi tegas berupa Tindak Pidana Ringan (Tipiring).
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
Menteri LH: Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi Kena Sanksi
Indonesia
Pemprov DKI Libatkan Daerah Aglomerasi untuk Atasi Polusi Udara Jakarta
Penurunan kualitas udara di Jakarta juga dipengaruhi kondisi meteorologi dan kontribusi dari daerah-daerah aglomerasi di sekitarnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
Pemprov DKI Libatkan Daerah Aglomerasi untuk Atasi Polusi Udara Jakarta
Bagikan