Dinas LH Jakarta Tambah 3 Deodorizer, RDF Plant Rorotan Punya Senjata Baru Lawan Bau dan Polusi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
Dinas LH Jakarta Tambah 3 Deodorizer, RDF Plant Rorotan Punya Senjata Baru Lawan Bau dan Polusi

Penampakan pengelolaan sampah RDF Rorotan, Jakarta Utara. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menambah tiga unit deodorizer untuk mengendalikan potensi bau di area proses, gudang produk, dan area residu pada fasilitas pengolahan sampah RDF Plant Rorotan, Jakarta Utara.

Fasilitas ini juga dilengkapi sistem pengendalian emisi mutakhir, antara lain Cyclone dan Bag Filter untuk menyaring debu, Wet Scrubber tambahan untuk mengurangi polutan gas, Wet Electrostatic Precipitator untuk menangkap partikulat halus dan kabut, serta Carbon Active untuk menyerap senyawa kimia berbahaya.

Dengan penambahan ini, DLH DKI memastikan keamanan dan kenyamanan lingkungan warga sekitar dalam operasional RDF Plant Rorotan.

Kepala DLH DKI, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa seluruh proses telah melalui uji coba secara cermat dan sistematis, sehingga dipastikan tidak membahayakan masyarakat maupun lingkungan sekitar.

“Jangan khawatir, semua peningkatan kami lakukan secara komprehensif. Kami pastikan operasional RDF Plant Rorotan aman, ramah lingkungan, dan tidak mengganggu masyarakat sekitar,” ujarnya di Jakarta, Minggu (21/9).

Baca juga:

Gubernur DKI Jakarta Pramono Ingin Presiden Prabowo Resmikan RDF Plant, Nilai Investasinya Gede

Asep menjelaskan, setiap tahap uji coba dan persiapan operasional RDF Plant Rorotan didampingi pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menambahkan, pihaknya juga telah memodifikasi dua fasilitas eksisting, yaitu Wet Scrubber dan cerobong, agar emisi yang dilepaskan benar-benar aman serta sesuai baku mutu lingkungan.

Selain itu, DLH juga menambah induced draft fan kedua untuk mengoptimalkan aliran gas menuju cerobong sehingga lebih terkendali.

Menurut Asep, evaluasi RDF Plant Rorotan bukan hanya soal teknis, melainkan juga bentuk komitmen Pemprov DKI dalam menjaga kepercayaan masyarakat.

“Kami ingin memastikan masyarakat tidak perlu gundah. RDF Plant ini hadir sebagai solusi pengelolaan sampah, bukan menambah masalah baru,” katanya.

Baca juga:

RDF Rorotan Masuki Tahap Final, Gubernur Pramono Anung Yakin Fasilitas Ini Atasi Keluhan Warga

Lebih lanjut, ia menyebut RDF Plant Rorotan telah mengadopsi teknologi canggih dari Austria, Jerman, Italia, dan Belanda, yang terbukti unggul dalam pengolahan sampah.

Teknologi tersebut memberikan jaminan tambahan bahwa fasilitas ini aman sekaligus menghasilkan output berkualitas.

“Sekali lagi kami sampaikan, jangan risau. RDF Plant Rorotan sudah siap dengan standar operasional tinggi, pengawasan berkelanjutan, pendampingan ahli ITB, serta dukungan teknologi Eropa. Kami berkomitmen menjaga kenyamanan sekaligus keselamatan warga,” tutup Asep. (Asp)

#RDF Plant Jakarta #Polusi Udara #Dinas Lingkungan Hidup
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Dinas LH Jakarta Tambah 3 Deodorizer, RDF Plant Rorotan Punya Senjata Baru Lawan Bau dan Polusi
RDF Plant Rorotan punya teknologi canggih untuk kendalikan polusi.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
Dinas LH Jakarta Tambah 3 Deodorizer, RDF Plant Rorotan Punya Senjata Baru Lawan Bau dan Polusi
Indonesia
Pemprov DKI Semprot 4.000 Liter Water Mist untuk Tekan Polusi Udara Jakarta
Upayakan udara sehat, Dinas LH DKI aktifkan water mist di sejumlah titik strategis.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
Pemprov DKI Semprot 4.000 Liter Water Mist untuk Tekan Polusi Udara Jakarta
Indonesia
RDF Rorotan Masuki Tahap Final, Gubernur Pramono Anung Yakin Fasilitas Ini Atasi Keluhan Warga
Mudah-mudahan ini akan membuat RDF Rorotan bisa berjalan dengan baik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 September 2025
RDF Rorotan Masuki Tahap Final, Gubernur Pramono Anung Yakin Fasilitas Ini Atasi Keluhan Warga
Indonesia
Kualitas Udara Jakarta Berada di Ambang Batas Tidak Sehat pada Selasa (16/9), Kelompok Sensitif Diharap Pakai Masker
Karena kondisi ini, IQAir memberikan beberapa rekomendasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Kualitas Udara Jakarta Berada di Ambang Batas Tidak Sehat pada Selasa (16/9), Kelompok Sensitif Diharap Pakai Masker
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Ingin Presiden Prabowo Resmikan RDF Plant, Nilai Investasinya Gede
Pemerintah DKI tengah melakukan perbaikan fasilitas pengelolaan sampah RDF Plant.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Ingin Presiden Prabowo Resmikan RDF Plant, Nilai Investasinya Gede
Indonesia
Uji Coba Operasional RDF, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Minta Pengelola Undang Warga
Pembangunan RDF Plant di Rorotan memiliki tujuan baik mengatasi masalah sampah di Ibu Kota.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Uji Coba Operasional RDF, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Minta Pengelola Undang Warga
Indonesia
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Bentuk komitmen nyata setiap usaha untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan kebersihan.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Indonesia
Pemprov DKI Bersihkan 18,72 Ton Sampah dari Demo di Sekitar Gedung DPR
Respons cepat merupakan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menjaga kebersihan ruang publik.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 26 Agustus 2025
Pemprov DKI Bersihkan 18,72 Ton Sampah dari Demo di Sekitar Gedung DPR
Indonesia
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika
Jakarta menempati peringkat kedua kota dengan udara terburuk di dunia dengan indeks AQI di angka 172
Wisnu Cipto - Senin, 25 Agustus 2025
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika
Indonesia
Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030
Langkah konkret dalam penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 24 Agustus 2025
Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030
Bagikan