Liburan Akhir Tahun Diprediksi Picu Penambahan Kasus COVID-19

(Foto: Pexels/Miguel Á. Padriñán)
Merahputih.com - Jelang liburan akhir tahun, potensi penyebaran COVID-19 diprediksi bakal tinggi. Adanya mobilitas penduduk saat liburan berpotensi meningkatkan risiko penularan.
"Ketika ada mobilitas, ada kerumunan, ada ketidakpatuhan maka muncul penularan," ujar Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12).
Baca Juga:
DPR Minta Pemerintah Utamakan Guru Masuk Prioritas Dapat Vaksin COVID-19
Mobilitas penduduk ke suatu tempat seperti tempat wisata juga akan berpotensi menimbulkan kerumunan. Apabila terjadi kerumunan, akan sulit menerapkan protokol kesehatan terutama penerapan jaga jarak.
"Ada kondisi-kondisi di mana 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) juga sulit diterapkan terutama menjaga jarak ketika, kerumunannya juga semakin banyak," ujarnya.
Dewi juga mengingatkan bahwa adanya peningkatan kasus COVID-19 akan membawa dampak beruntun terhadap kondisi pandemi di Indonesia. Mulai dari ketersediaan fasilitas kesehatan, kondisi tenaga medis yang kelelahan serta meningkatnya risiko fatalitas akibat COVID-19.
"Fatalitasnya kan bergantung dari kapasitas pelayanan kesehatan dan yang kedua akan berpengaruh dari karakteristik orang tersebut juga pasien yang terinfeksi," ucap Dewi.

Selain tahun baru, dia juga mengajak umat Kristiani yang merayakan Natal tetap memperhatikan protokol kesehatan. "Harus dipikirkan apakah kapasitas ruangannya cukup, apakah bisa dikerjakan secara virtual, ini juga akan menjadi pertimbangan," kata dia.
Dewi juga mengingatkan risiko melakukan perjalanan saat masa libur panjang. Menurutnya, perjalanan di masa libur bisa memicu peningkatan kasus dan meningkatkan keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan.
Baca Juga:
Dia menyebut, masyarakat bisa tertular COVID-19 saat berada di bandara, stasiun bus, stasiun kereta, halte peristirahatan dan rest area ketika melakukan perjalanan selama masa libur.
"Kalau kita lihat alur domino effect, libur panjang menyebabkan peningkatan kasus, kapasitas rumah sakit," tandasnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
